Dikenal Memiliki Kreativitas yang Tinggi, Inilah 7 Sisi Buruk INFP, Salah Satunya Gemar Mendambakan Apresiasi Orang Lain
Ilustrasi INFP dengan sisi buruk yang dimilikinya./ Sumber foto: freepik / clubulcititoarelormoderne
10:20
26 Maret 2024

Dikenal Memiliki Kreativitas yang Tinggi, Inilah 7 Sisi Buruk INFP, Salah Satunya Gemar Mendambakan Apresiasi Orang Lain

 

 - INFP merupakan singkatan dari Introverted, Intuitive, Feeling, dan Perceiving, yang menjadi salah satu dari 16 tipe kepribadian dalam tes MBTI (Myers-Briggs Type Indicator).

Individu dengan tipe kepribadian INFP cenderung menjadi pemikir yang dalam, dengan kecenderungan untuk merenung secara mendalam tentang makna hidup dan nilai-nilai pribadi.

INFP sering kali memiliki imajinasi yang luas, kepekaan terhadap perasaan orang lain, dan dedikasi yang kuat terhadap prinsip-prinsip yang mereka yakini.

Sebagai seorang pemimpi, INFP sering kali menjadi penginspirasi dalam karya seni, sastra, atau bahkan di bidang-bidang yang lebih abstrak seperti filosofi.

Namun demikian, di balik kreativitas dan kepekaan emosional mereka, INFP juga memiliki sisi-sisi buruk yang tentu tidak menguntungkan bagi diri mereka sendiri.

Dilansir dari Youtopia Project pada Selasa (26/3), terdapat 7 sisi buruk tipe kepribadian INFP.



1. Bersikap pasif-agresif

INFP memiliki kecenderungan untuk menunjukkan ketidakpuasan atau ketidaksetujuan mereka secara tidak langsung daripada menghadapi konflik secara langsung dengan orang di sekitarnya.

Mereka cenderung menghindari konfrontasi dan mengekspresikan ketidakpuasan mereka melalui perilaku atau komunikasi yang tidak langsung, seperti memendam perasaan, menunjukkan sikap dingin, atau menggunakan kata-kata yang ambigu.

Hal ini dapat membuat sulit bagi orang lain untuk memahami atau mengatasi masalah dengan mereka, karena ekspresi ketidakpuasan mereka tidak jelas atau tersembunyi.

2. Rentan terhadap luka akibat terlarut dalam pikiran dan imajinasi mereka sendiri

INFP cenderung rentan terhadap kecelakaan atau luka ringan. Mereka cenderung terlalu terlibat dalam pemikiran atau imajinasi mereka sehingga kadang-kadang mereka kurang memperhatikan lingkungan sekitar mereka, yang dapat menyebabkan mereka terjatuh, terbentur, atau melukai diri sendiri secara tidak sengaja yang bisa membuat mereka rentan terhadap luka seperti goresan, memar, terkilir, dan lain-lain.

Ini mencerminkan bagaimana orang dengan kepribadian INFP memiliki kecenderungan untuk menjadi tidak sadar akan risiko fisik di sekitar mereka karena fokus mereka yang terlalu dalam pada pemikiran atau dunia internal mereka.



3. Meninggalkan hal atau tugas kecil yang belum diselesaikannya

INFP cenderung untuk meninggalkan tugas-tugas atau pekerjaan yang belum selesai setelah mereka mencapai tujuan utama mereka.

Mereka cenderung tergerak oleh ide dan inspirasi baru, dan ketika mereka merasa telah mencapai hal yang mereka inginkan, mereka kehilangan minat atau motivasi untuk menyelesaikan detail-detail kecil atau pekerjaan tambahan.

Sebagai contoh, setelah memanggang kue, INFP merasa puas dengan pencapaian tersebut dan tidak lagi memperhatikan tugas-tugas rutin seperti mencuci piring, membereskan alat dan bahan yang sudah digunakan, dan lain-lain.

Ini bukan karena mereka malas, tetapi karena fokus mereka telah beralih dan mereka lebih terdorong oleh ide-ide baru dan tantangan baru yang menarik perhatian mereka.

4. Menyimpan semua barang meskipun tidak diperlukan

Ini mengacu pada individu dengan tipe kepribadian INFP yang cenderung menyimpan banyak barang atau benda-benda, tanpa membuang benda yang tidak diperlukan.

Mereka memiliki kesulitan untuk memisahkan diri dari barang-barang karena terikat secara emosional atau karena merasa bahwa barang tersebut memiliki nilai atau potensi sentimental di masa depan.

Akibatnya, ruang hidup atau tempat kerja mereka dapat menjadi sangat berantakan dan terlalu penuh dengan barang-barang yang tidak perlu.

Hal ini dapat mengakibatkan perasaan kewalahan dan kebingungan karena sulit untuk menemukan atau menyortir barang-barang yang dibutuhkankannya.



5. Cenderung menunda tugas atau pekerjaan

INFP sering kali cenderung menunda-nunda dalam menyelesaikan tugas-tugas atau mengambil keputusan. Mereka cenderung terperangkap dalam pemikiran yang berlebihan tentang berbagai kemungkinan yang mungkin terjadi, yang dapat membuat mereka merasa terblokir atau tidak mampu bertindak.

Kecenderungan untuk terlalu memikirkan segala kemungkinan ini dapat menyebabkan mereka merasa ragu-ragu tentang kemampuan atau pilihan mereka, yang pada gilirannya dapat menghambat kemajuan mereka dalam mencapai tujuan atau menyelesaikan tugas-tugas yang mereka hadapi.

Oleh karena itu, mereka mengalami kesulitan dalam mengambil langkah konkret karena terjebak dalam siklus pemikiran yang terus-menerus.

6. Mengorbankan diri untuk kebahagiaan orang lain

INFP cenderung bersedia mengorbankan kebutuhan atau preferensi pribadi mereka demi kebahagiaan orang lain.

Mereka dapat merasa sangat mencintai seseorang hingga mereka rela menghadiri acara atau melakukan hal-hal yang sebenarnya tidak mereka sukai hanya karena hal itu penting bagi orang yang disayanginya.

Meskipun mereka merasa tidak nyaman atau bahkan tidak bahagia dalam situasi tersebut, mereka tidak akan mengungkapkan perasaan mereka kepada orang lain karena mereka lebih peduli tentang kebahagiaan orang lain daripada kebutuhan atau keinginan mereka sendiri.

Ini menunjukkan tingkat kesetiaan dan pengorbanan yang tinggi dalam hubungan mereka, namun juga dapat menyebabkan mereka mengabaikan kebutuhan mereka sendiri demi kepuasan orang lain.



7. Sangat mendambakan validasi dan apresiasi dari orang lain

INFP memiliki kebutuhan yang kuat untuk mendapatkan pengakuan dan apresiasi dari orang lain. INFP sangat menginginkan orang lain untuk memberi tahunya seberapa luar biasa dirinya.

Keinginan yang berlebihan untuk mendapatkan validasi dari orang lain dapat memiliki dampak negatif pada individu.

Terlalu tergantung pada pujian atau persetujuan eksternal bisa membuat seseorang merasa tidak aman dan bergantung pada opini orang lain untuk merasa baik tentang diri mereka sendiri. Hal ini juga bisa menghambat kemampuan seseorang untuk mengembangkan kepercayaan diri dan kemandirian.

Oleh karena itu, penting untuk mencari keseimbangan antara menghargai validasi dari orang lain dan memiliki kepercayaan diri yang kuat dari dalam diri sendiri.

***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #dikenal #memiliki #kreativitas #yang #tinggi #inilah #sisi #buruk #infp #salah #satunya #gemar #mendambakan #apresiasi #orang #lain

KOMENTAR