Dikenal Memiliki Kecerdasan Diatas Rata-rata, Intip 5 Kebiasaan Unik si Jenius Albert Einstein Selama Hidupnya

Dikenal sebagai sosok yang memiliki kecerdasan di atas rata-rata, Albert Einstein rupanya memiliki kebiasaan unik semasa hidup.

Di cap sebagai anak tidak biasa, si jenius Albert Einstein tentu memiliki kebiasaan-kebiasaan unik yang membuatnya berbeda dari yang lain.

Sebagai informasi, Albert Einstein rupanya baru bisa berbicara pada usia tiga tahun.

Hal itu dikarenakan Albert Einstein menghindari bergaul dengan anak-anak lain dan ketika berusia lima tahun, ia mulai menunjukkan ketertarikan pada hal-hal yang sejatinya bukan mainan anak seusianya.

Selama masa sekolahnya, kebiasaan Albert Einstein seringkali melewatkan banyak kelas dan beberapa pelajaran.

Hal itu dilakukannya karena menurutnya pelajaran itu membosankan baginya. Baginya, cara sekolah seperti itu tidak memungkinkannya untuk menunjukkan kreativitasnya yang sebenarnya.

Ketika dia masuk sekolah menengah, kebiasaan Albert Einstein tidak berubah. Dia sering berdebat dengan para profesor, karena dia berpikir bahwa mempelajari materi dengan menghafal tidak ada gunanya.

Alhasil, Albert si pemberontak pun meninggalkan sekolah menengahnya pada tahun 1895 dan pergi untuk tinggal bersama keluarganya di Italia, tempat di mana mereka pindah.

Kebiasaan Albert Einstein yang tidak biasa merupakan bagian dari kepribadiannya yang membentuknya menjadi ilmuwan besar yang kemudian menjadi dirinya.

Lalu, apa sajakah kebiasaan unik yang dimiliki seorang Albert Einstein selama hidupnya?

Dilansir dari luchat8.com, Sabtu (23/3), berikut 5 dari banyaknya kebiasaan unik Albert Einstein selama hidupnya.

Tidur selama 10 jam dan meluangkan waktu untuk tidur siang yang singkat

Sudah jadi rahasia umum bahwa, tidur sangat baik untuk otak kita. Hal inilah yang membuat seorang Albert Einstein membiasakan tidur setidaknya 10 jam di malam hari.

Hal itu dilakukannya, karena Einstein menganggap tidur adalah sesuatu yanh jauh lebih serius daripada yang kebanyakan orang pikirkan.

Selain di malam hari, pada siang hari Einstein juga secara teratur tidur di kursi berlengannya, dengan pensil di tangannya atau sendok logam yang dipegangnya.

Dia akan terbangun ketika pensilnya jatuh dan menimbulkan suara karena terjatuh ke lantai, saat itulah sendoknya juga akan berderak di atas lempengan logam.

Dengan cara itu, dia mencegah dirinya jatuh ke dalam tidur yang nyenyak. Sebab, jika dia terjebak dalam sebuah tidur yang nyenyak, pikirannya tidak akan sepenuhnya jernih.

Dia berjalan kaki setiap hari

Albert Einstein juga tahu tentang manfaat berjalan kaki. Dia menyadari bahwa berjalan kaki dapat meningkatkan daya ingat, kreativitas, dan pemecahan masalah.

Oleh karena itu, berjalan kaki setiap hari bagi Einstein adalah hal yang sakral dan harus selalu dilakukan.

Saat bekerja di Universitas Princeton di New Jersey, ia berjalan kaki sejauh satu setengah mil (sekitar 2,4 km) ke universitas. Hal itu dilakukannya juga saat kembali dari sana.

Dalam hal membiasakan berjalan kaki ini, panutannya adalah Darwin, yang mampu berjalan kaki sejauh 3 mil.

Dia menghindari kaus kaki

Ketika berbicara tentang Albert Einstein, kebiasaannya sering kali aneh, dan salah satu yang paling tidak biasa adalah dia tidak suka memakai kaus kaki.

Einstein sangat bangga dengan fakta bahwa dia tidak pernah memakai kaus kaki. Bahkan, ia melakukannya juga pada acara-acara yang paling istimewa.

Diia selalu menyembunyikan fakta bahwa dirinya tidak memakai kaus kaki dengan memakai sepatu bot dalam.

Dikatakan bahwa, saat masih muda dia menyadari jempol kakinya selalu berakhir di lubang kaus kaki dan sejak saat itulah dia berhenti memakai kaus kaki.

Albert tidak pernah lari dari masalah, ia justru menghampiri masalah itu

Kebiasaan Albert Einstein yang tidak biasa juga menjadi pertimbangan bijak dalam mencari solusi.

Albert tidak pernah sekalipun lari dari masalah, ia justru berlari ke arah masalah tersebut.

Masalah terkadang memang terlihat seperti sebuah pelanggaran. Tetapi, jika kita memahami bahwa masalah dapat mempengaruhi kemampuan untuk menyelesaikan masalah itu, maka semua orang pasti berlomba-lomba untuk mencari masalah.

"Kita tidak bisa menyelesaikan masalah dengan pemikiran yang sama dengan yang kita gunakan saat menciptakannya!," itulah yang selalu dikatakan Einstein.