7 Keutamaan Bulan Syaban dan Anjuran bagi Umat Muslim
Bulan Syaban 2024 - Berikut 7 keutamaan bulan Syaban 2024 bagi umat muslim sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW, seperti puasa sunnah, perbanyak berzikir, dan sedekah. 
09:25
20 Pebruari 2024

7 Keutamaan Bulan Syaban dan Anjuran bagi Umat Muslim

Berikut 7 keutamaan bulan Syaban 2024 bagi umat muslim.

Bulan Syaban adalah bulan ke-8 dalam penanggalan Hijriah yang berada di antara dua bulan mulia, yakni bulan Rajab dan Ramadhan.

Ada sejumlah keutamaan yang mulia di bulan Syaban dan sayang jika dilewatkan.

Selama bulan Syaban, umat Muslim diperintahkan untuk melakukan ibadah khusus, seperti puasa sunnah, zikir, dan sedekah.

Selain itu, bulan Syaban juga mengandung makna spiritual yang penting.

Rasulullah menyebutkan jika pada bulan Syaban, Allah SWT akan mengakat amal-amal hamba-Nya, Rasulullah SAW bersabda:

ذاكَ شهر تغفل الناس فِيه عنه ، بين رجب ورمضان ، وهو شهر ترفع فيه الأعمال إلى رب العالمين، وأحب أن يرفع عملي وأنا صائم — حديث صحيح رواه أبو داود النسائي

Artinya: Bulan Sya’ban adalah bulan yang biasa dilupakan orang, karena letaknya antara bulan Rajab dengan bulan Ramadhan. Bulan Sya’ban adalah bulan diangkatnya amal-amal. Karenanya, aku menginginkan pada saat diangkatnya amalku, aku dalam keadaan sedang berpuasa (HR Abu Dawud dan Nasa’i).

Keutamaan Bulan Syaban 2024

Ada sejumlah keutamaan yang dapat dilaksanakan di bulan Syaban 2024 ini, mengutip laman resmi Kemenag.

1. Memperbanyak Puasa Sunnah di Bulan Syaban

Perbanyaklah puasa di bulan Sya’ban karena puasa di bulan ini merupakan amalan yang disenangi oleh Nabi Muhammad SAW.

Rasulullah SAW pun melakukan puasa di Bulan Sya’ban secara keseluruhan, mulai awal hingga akhir, kemudian disambung berpuasa di Bulan Ramadhan.

Hal tersebut telah tertera pada sebuah hadits dari Usamah bin Zayd RA, sebagai berikut:

يَا رَسُولَ الله، لَمْ أَرَكَ تَصُومُ شَهْرًا مِنَ الشُّهُورِ مَا تَصُومُ مِنْ شَعْبَانَ؟ قَالَ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفُلُ النَّاسُ عَنْهُ بَيْنَ رَجَبٍ وَرَمَضَانَ، وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الْأَعْمَالُ إِلَى رَبِّ الْعَالَمِينَ؛ فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عَمَلِي وَأَنَا صَائِمٌ (۱)

Artinya: “Wahai Rasulullah, saya belum pernah melihat Anda berpuasa di bulan-bulan lainnya seperti Anda berpuasa di bulan Sya’ban ini? Rasulullah SAW menjawab: Karena ini bulan yang banyak dilalaikan manusia diantara Rajab dan Ramadhan. Padahal di bulan ini amalan terangkat sampai ke Rabb semesta alam, dan saya senang apabila saat amalku terangkat saya sedang berpuasa.

2. Memperbanyak Membaca Istigfar

Umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah atas segala kesalahan yang telah diperbuat.

Sebab, manusia tidak pernah lepas dari suatu kesalahan, perbuatan dosa, dan kemaksiatan.

Khususnya pada malam Nisfu Syaban, Rasulluhan mengatakan jika pada saat itu akan ada banyak pengampunan dari Allah SWT.

Hadis yang diriwayatkan Imam at-Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban, beliau berkata hadits ini shahih yaitu:

عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ : فَقَدْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ لَيْلَةً فَخَرَجْتُ فَإِذَا هُوَ بِالْبَقِيعِ فَقَالَ أَكُنْتِ تَخَافِينَ أَنْ يَحِيفَ اللَّهُ عَلَيْكِ وَرَسُولُهُ قُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنِّي ظَنَنْتُ أَنَّكَ أَتَيْتَ بَعْضَ نِسَائِكَ فَقَالَ إِنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يَنْزِلُ لَيْلَةَ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَيَغْفِرُ لِأَكْثَرَ مِنْ عَدَدِ شَعْرِ غَنَمِ كِلَبٍ

“Dari Sayyidah Aisyah RA beliau berkata: ‘Aku kehilangan Rasulullah SAW pada suatu malam. Kemudian aku keluar dan aku menemukan beliau di pemakaman Baqi’ Al-Gharqad” maka beliau bersabda ‘Apakah engkau khawatir Allah dan RasulNya akan menyia-nyiakanmu?’ Kemudian aku berkata: “Tidak wahai Rasulullah SAW, sungguh aku telah mengira engkau telah mendatangi sebagian isteri-isterimu”. Kemudian Rasulullah SAW bersabda: “Sesungguhnya Allah menyeru hamba-Nya di malam Nishfu Sya’ban kemudian mengampuninya dengan pengampunan yang lebih banyak dari bilangan bulu domba Bani Kilab (maksudnya pengampunan yang sangat banyak).” (HR Imam Tirmidzi, Imam Ibnu Majah, Imam Ahmad Bin Hanbal dan Imam Ibnu Hibban beliau berkata hadits ini shahih)

Domba Bani Kilab adalah gerombolan domba terbanyak di Jazirah Arab di waktu itu.

3. Memperbanyak Membaca Al-Quran

Bulan Sya’ban adalah bulan para pembaca Al Quran.

Para Salaf terdahulu memanfaatkan waktunya pada bulan Sya’ban untuk membaca Al Quran.

Oleh karena itu, mereka mengatakan:

شَهْرُ شَعْبَانَ شَهْرُ القُرَّاء

Artinya: “Bulan Sya’ban adalah bulannya para pembaca Al-Qur’an.”

4. Memperbanyak Membaca Shalawat

Dilansir dari laman resmi Masjid Istiqlal, sebagai bulan yang disenangi Nabi Muhammad SAW, menghadiahkan shalawat di bulan Sya’ban kepada junjungan kita Nabi paling mulia adalah sebuah kewajiban.

Meninggikan nama Nabi Muhammad SAW, kita mengikuti perintah Allah yang telah meninggikan nama Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam “warafa’na laka dzikrak”.

Ilustrasi Sholawat Ilustrasi Sholawat (Tribunnews/Gilang Putranto)

Perbanyak shalawat di bulan pemilik bulan tersebut, kita berharap Nabi Muhammad akan senang dengan kita, insyaAllah kita mendapatkan syafaatnya.

Jika Nabi senang, maka insyaAllah Allah akan meridlai kita.

Ibnu Abi Shai al-Yamani dan Ibnu Hajar al-Asqalani mengatakan bahwa ayat anjuran bershalawat turun pada bulan Sya’ban tahun ke-2 hijriyah.

5. Meraih Kemuliaan Malam Nisfu Syaban

Bulan Syaban memiliki keistimewaan, yaitu di pertengahan bulan yang disebut dengan Nisfu Syaban.

Nisfu Syaban memiliki arti hari atau malam pertengahan bulan Syaban yaitu pada tanggal 15 Syaban.

Di bulan ini umat muslim bisa memperbanyak amalan shaleh dengan berpuasa sunnah dan menunaikan shalat malam. Seperti yang sudah diriwayatkan dalam hadits berikut ini:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود.

Artinya: “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka sholatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas)” (HR. Ibnu Majah)

Nisfu Sya’ban disebut juga laylah al-Syafa’ah (malam syafaat) sebagaimana diriwayatkan dalam satu hadis bahwa Rasulallah shallallahu ‘alaihi wasallam memohon syafaat untuk umatnya kepada Allah pada malam ke tiga belas, malam keempat belas, dan malam kelima belas di bulan Sya’ban.

Imam Ahmad, Rasulullah SAW bersabda: “Allah mengampuni dosa hamba-hambanya pada malam Nisfu Sya’ban kecuali dosa orang musyrik dan orang yang bermusuhan”.

Malam Nisfu Syaban Malam Nisfu Syaban (freepik.com)

Syaban juga disebut sebagai laylah al-ithq (malam pembebasan) sebagaimana diriwayatkan Ibn Ishaq dari Anas ibn Malik, dari Aisyah ia menceritakan bahwa Rasulallah berdoa meminta kepada Allah kebersihan hati dari perbuatan syirik, kufur.

6. Bulan yang baik untuk membantu fakir miskin

Waktu yang tepat bagi yang mampu untuk membantu para fakir miskin adalah pada bulan Syaban.

Ataupun dengan bersedekah kepada mereka supaya dapat lebih kuat saat melaksanakan puasa di bulan berikutnya yaitu Ramadhan.

Di bulan Sya’ban merupakan waktu yang tepat untuk menunaikan zakat, karena banyak yang menunda pembayaran zakat sebab ingin membayarnya di bulan Ramadhan.

7. Melaksanakan Shalat Sunnah di Malam Nisyfu Syaban

Pada bulan ini, umat Islam dapat memperbanyak amalan dengan menunaikan shalat malam. Sebagaimana yang telah diriwayatkan dalam hadits berikut:

إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُومُوا لَيْلَهَا وَصُومُوا نَهَارَهَا. رواه أبو دود

Artinya: “Jika tiba malam Nisfu Syaban, maka shalatlah (sunnah) pada malam harinya (malam lima belas) dan berpuasalah (sunnah) pada siang harinya (hari kelima belas).” (HR. Ibnu Majah)

Selain itu, dalam hadits riwayat Ibnu Hibban juga dijelaskan bahwa Nisyfu Syaban menjadi momen Allah SWT mengampuni seluruh penduduk Bumi.

Kecuali orang-orang yang berlaku syirik atau menduakan Allah SWT dan menyimpan rasa dengki seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

يَطَّلِعُ اللهُ إِلَى خَلْقِهِ فِي لَيْلَةِ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَيَغْفِرُ لِجَمِيعِ خَلْقِهِ إِلاَّ لِمُشْرِكٍ أَوْ مُشَاحِنٍ رَوَاهُ ابْنُ حِبَّانَ والطَّبَرَانِيُّ وَالْبَيْهَقِيُّ

Artinya: “Allah merahmati para hamba-Nya di malam Nisfu Syaban, maka Ia mengampuni semua makhluk-Nya kecuali orang yang musyrik dan seorang muslim yang ada permusuhan, kedengkian dan kebencian terhadap muslim lain karena urusan duniawi.” (HR Ibnu Hibban, th-Thabarani dan al-Baihaqi).

(Tribunnews.com/Muhammad Alvian Fakka)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #keutamaan #bulan #syaban #anjuran #bagi #umat #muslim

KOMENTAR