



Orang yang Hidup Damai Meski di Sekelilingnya Penuh Kekacauan Biasanya Memiliki 9 Ciri Ini
JawaPos.com - Beberapa orang punya aura seperti jangkar di tengah badai. Saat orang lain panik dalam kemacetan, dicekoki berita buruk, dan kewalahan oleh sepuluh tab di layar yang terbuka; mereka tetap menyeruput teh hangat seolah semuanya baik-baik saja.
Bukan karena mereka tidak peduli. Tapi karena mereka sudah melatih perangkat batin untuk tetap fokus meski dunia luar sedang jungkir balik.
Jadi, apa yang sebenarnya mereka lakukan secara berbeda? Kebiasaan atau pola pikir apa yang membantu mereka tetap tenang ketika semuanya terasa kacau?
Inilah 9 sifat yang hampir selalu dimiliki orang-orang yang bisa tetap damai di tengah kekacauan dan bagaimana kamu bisa mulai menanamkannya dalam hidupmu sendiri, seperti dilansir dari VegOut.
1. Menyebutkan hal yang di luar kendali lalu melepaskannya
Alih-alih mencoba memperbaiki semua hal dan semua orang, orang yang tenang akan cepat memilah: mana yang bisa dikendalikan, mana yang tidak.
Mereka tak menghabiskan waktu menulis ulang reaksi orang lain di kepala atau membayangkan semua skenario buruk. Mereka cukup bertanya: “Apa yang jadi tanggung jawabku saat ini?”
2. Mengambil jeda mikro sebelum bereaksi
Orang yang damai tidak bereaksi secara impulsif bahkan saat terpancing. Mereka memberi jeda sepersekian detik, dan itu cukup untuk mencegah emosi menguasai segalanya. Jeda kecil ini memberi ruang bagi respons yang sadar.
Saat kamu terpicu, berhentilah sejenak. Tarik napas. Sebutkan emosinya. Baru setelah itu, pilih tindakan.
3. Melindungi kedamaian seperti sumber daya berharga
Kedamaian bukan suasana hati yang datang dan pergi. Bagi mereka yang tenang, itu adalah sesuatu yang dijaga.
Caranya? Dengan menetapkan batas, berkata tidak, dan menghindari percakapan yang menguras energi. Bahkan kalau itu berarti harus mengecewakan orang lain.
Tanyakan setiap hari: Apa yang menguras tenagaku tanpa alasan? Bisa jadi itu grup obrolan, tugas yang bisa didelegasikan, atau konten yang bikin cemas. Edit, kurangi, atau hilangkan.
4. Memfilter masukan dengan sengaja
Apa yang masuk ke pikiran akan memengaruhi perasaan. Orang yang tetap tenang cenderung sangat selektif terhadap apa yang mereka serap—terutama di masa sulit. Bukan berarti mengabaikan realita, tapi mereka tahu batasnya.
5. Menanamkan kebiasaan membumi dalam rutinitas
Orang yang damai sering punya ritual kecil yang menenangkan: jalan pagi, jurnal malam, merapikan rumah, atau hanya duduk diam sambil minum teh. Rutinitas seperti ini memberi struktur saat dunia terasa tak menentu.
6. Membedakan antara ketenangan dan mati rasa
Yang terlihat tenang belum tentu benar-benar damai. Kadang itu hanya cara menghindar. Tapi orang yang benar-benar damai? Mereka tetap merasa, tetap peduli—hanya saja tidak dikuasai oleh emosi yang datang dan pergi.
7. Fokus pada hal kecil yang bisa diciptakan
Saat segalanya terasa di luar kendali, orang yang damai mencari hal kecil yang bisa mereka lakukan. Masak sesuatu. Merapikan sudut ruangan. Kirim pesan ke teman. Gerakkan tubuh. Tindakan kecil mengingatkan bahwa kamu tetap punya kuasa.
8. Mengajukan pertanyaan yang menenangkan
Bukan “Kenapa ini terjadi padaku?” atau “Apa yang salah denganku?”—melainkan:
-
Apa yang aku butuhkan sekarang?
-
Apakah ini tugasku untuk memperbaiki, atau cukup untuk dirasakan?
-
Bisakah ini ditunda sampai aku lebih tenang?
Pertanyaan yang tepat bisa membuka ruang di kepala dan ruang itu menciptakan ketenangan.
9. Melatih ketenangan saat hidup sedang baik-baik saja
Orang yang damai tidak menunggu krisis untuk belajar tenang. Mereka melatihnya setiap hari, bahkan di saat semuanya baik-baik saja.
Menulis jurnal saat bahagia. Meditasi saat tidak panik. Tarik napas panjang tanpa alasan.
Pada akhirnya, orang yang bisa tetap tenang di tengah kekacauan bukan berarti punya hidup tanpa masalah. Mereka hanya sudah terbiasa membangun ruang damai dari dalam.
Dan kabar baiknya, kamu juga bisa. Mulailah dari yang kecil. Ketenangan bukan tujuan akhir, tapi sesuatu yang bisa kamu latih, hari demi hari.
Tag: #orang #yang #hidup #damai #meski #sekelilingnya #penuh #kekacauan #biasanya #memiliki #ciri