Jika Ingin Menjaga Ikatan yang Erat dengan Anak Anda Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Kebiasaan Ini
ilustrasi seseorang yang menjaga ikatan erat dengan anak seiring bertambah usia/ Sumber foto: Freepik
07:32
26 September 2024

Jika Ingin Menjaga Ikatan yang Erat dengan Anak Anda Seiring Bertambahnya Usia, Ucapkan Selamat Tinggal pada 7 Kebiasaan Ini

- Menjalin hubungan yang baik dan erat dengan anak tidak terjadi begitu saja.

Seiring anak bertambah dewasa, menjaga hubungan yang kuat dan sehat membutuhkan usaha dan komitmen dari orang tua.

Terkadang, tanpa disadari, kita bisa terjebak dalam kebiasaan yang sebenarnya merusak ikatan emosional tersebut.

Jika Anda ingin hubungan dengan anak tetap harmonis hingga mereka beranjak dewasa, ada beberapa kebiasaan yang sebaiknya dihindari.

Dilansir dari Hack Spirit pada Kamis (26/9), terdapat 7 kebiasaan yang sebaiknya Anda tinggalkan untuk menjaga hubungan yang erat dengan anak Anda.

1. Menghakimi dan Mengkritik Berlebihan

Menghakimi dan memberikan kritik tanpa dasar yang jelas atau terus-menerus dapat membuat anak merasa tidak dihargai.

Meski niatnya baik, kritik yang terlalu sering justru bisa merusak rasa percaya diri anak.

Anak yang merasa sering dihakimi akan cenderung menjauh dan menutup diri.

Alih-alih, coba untuk memberikan saran konstruktif dengan pendekatan yang positif. Fokuslah pada kekuatan dan potensi anak Anda, bukan hanya kelemahannya.

Saat anak mencapai usia remaja atau dewasa muda, penting bagi orang tua untuk mendengarkan pandangan mereka tanpa langsung memberikan penilaian.

Terkadang, anak-anak hanya membutuhkan orang tua yang mau mendengarkan tanpa segera memberikan saran atau kritik.

2. Mengontrol Segala Sesuatu dalam Hidup Anak

Kebiasaan mengontrol setiap aspek kehidupan anak bisa membuat mereka merasa tidak memiliki kebebasan atau kemampuan untuk membuat keputusan sendiri.

Anak-anak perlu belajar dari kesalahan mereka, dan sebagai orang tua, penting untuk memberikan ruang bagi mereka untuk berkembang secara mandiri.

Jika orang tua terus-menerus mengatur semua hal dalam hidup anak, termasuk memilihkan jalur pendidikan, teman, atau karier, mereka mungkin merasa terkekang dan tidak percaya diri untuk membuat keputusan sendiri.

Cobalah memberikan bimbingan, bukan kontrol penuh. Libatkan anak dalam proses pengambilan keputusan dan biarkan mereka memiliki kesempatan untuk belajar dari konsekuensi pilihan mereka.

Dengan demikian, anak akan merasa dihargai dan lebih terbuka untuk berbicara dengan Anda tentang hal-hal penting dalam hidup mereka.

3. Tidak Menghargai Perasaan Anak

Salah satu kesalahan yang sering dilakukan oleh orang tua adalah meremehkan perasaan anak.

Terkadang, masalah yang dialami anak mungkin tampak sepele di mata orang dewasa, namun bagi anak, itu bisa sangat signifikan.

Jika orang tua selalu mengabaikan atau meremehkan perasaan anak, ini bisa menciptakan jarak emosional.

Cobalah untuk lebih empati dan mendengarkan dengan baik apa yang dirasakan oleh anak Anda.

Validasi perasaan mereka, bahkan jika menurut Anda perasaan tersebut tampak berlebihan.

Ketika anak merasa didengarkan dan dipahami, mereka akan lebih mungkin untuk terbuka dan berbagi lebih banyak tentang hidup mereka.

4. Tidak Memberikan Dukungan pada Minat dan Bakat Anak

Setiap anak memiliki minat dan bakat yang berbeda. Namun, sering kali orang tua memaksakan anak untuk mengejar hal-hal yang menurut mereka lebih bermanfaat, seperti akademis, daripada mendukung minat anak dalam bidang seni, olahraga, atau kegiatan lainnya.

Jika minat anak selalu diabaikan, mereka akan merasa tidak didukung dan mungkin berhenti berbagi tentang apa yang mereka sukai.

Penting untuk mengenali bahwa setiap anak unik dan memiliki passion-nya sendiri.

Cobalah untuk terlibat dalam minat anak Anda, bahkan jika itu bukan sesuatu yang Anda pahami sepenuhnya.

Dengan mendukung apa yang mereka sukai, Anda menunjukkan bahwa Anda menghargai mereka sebagai individu.

5. Membandingkan Anak dengan Orang Lain

Membandingkan anak dengan saudara kandung, teman, atau anak orang lain bisa sangat merusak hubungan.

Setiap anak memiliki kemampuan dan waktu perkembangan yang berbeda-beda.

Ketika anak merasa dibandingkan, mereka bisa merasa tidak cukup baik atau tidak berharga.

Hal ini dapat memengaruhi rasa percaya diri dan bahkan menimbulkan perasaan dendam terhadap Anda.

Daripada membandingkan, fokuslah pada kemajuan individu anak. Hargai setiap pencapaian mereka, sekecil apapun itu, dan bantu mereka mengembangkan diri sesuai dengan potensinya.

6. Tidak Menunjukkan Kasih Sayang dengan Konsisten

Kasih sayang adalah fondasi penting dalam hubungan orang tua dan anak. Namun, banyak orang tua yang tidak secara konsisten menunjukkan rasa kasih sayangnya, terutama ketika anak mulai beranjak remaja atau dewasa.

Beberapa orang tua mungkin merasa canggung untuk menunjukkan afeksi ketika anak mereka tumbuh besar, padahal anak-anak dari segala usia masih membutuhkan kasih sayang dari orang tuanya.

Kasih sayang tidak selalu harus dalam bentuk fisik, seperti pelukan. Anda bisa menunjukkan rasa sayang melalui perhatian, mendengarkan, memberikan pujian, atau hanya dengan meluangkan waktu bersama anak.

Dengan menunjukkan kasih sayang secara konsisten, anak akan merasa dihargai dan dekat secara emosional dengan Anda.

7. Tidak Menghargai Privasi Anak

Seiring bertambahnya usia, anak-anak membutuhkan lebih banyak ruang dan privasi.

Namun, banyak orang tua yang masih merasa bahwa mereka harus selalu mengetahui segala hal yang terjadi dalam hidup anak mereka.

Hal ini bisa dimengerti, mengingat kekhawatiran orang tua tentang keselamatan dan kesejahteraan anak.

Tetapi jika Anda terlalu mengontrol atau mengabaikan kebutuhan anak akan privasi, mereka mungkin akan merasa tertekan dan mulai menjauh.

Cobalah untuk memberi anak ruang untuk berkembang dan menghargai privasi mereka, terutama saat mereka memasuki masa remaja dan dewasa muda.

Pastikan bahwa mereka tahu Anda selalu siap membantu jika mereka membutuhkan, namun biarkan mereka yang mengambil inisiatif untuk berbagi.

Kesimpulan

Menjaga ikatan yang erat dengan anak seiring mereka tumbuh besar bukanlah tugas yang mudah, tetapi dengan menghindari kebiasaan-kebiasaan di atas, Anda bisa membangun hubungan yang lebih sehat dan harmonis.

Orang tua yang mampu mendengarkan, memberikan dukungan, dan menghargai perasaan serta privasi anak akan lebih mudah menjaga ikatan yang kuat.

Penting untuk diingat bahwa hubungan yang baik antara orang tua dan anak adalah tentang saling menghargai dan memahami satu sama lain.

Dengan demikian, hubungan tersebut dapat bertahan dan berkembang seiring waktu.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #jika #ingin #menjaga #ikatan #yang #erat #dengan #anak #anda #seiring #bertambahnya #usia #ucapkan #selamat #tinggal #pada #kebiasaan

KOMENTAR