Program Makan Bergizi Gratis saja Tak Cukup, Indonesia Alami 3 Masalah Nutrisi, 'Jajan Rokok' Salah Satu Biang Keroknya
– Indonesia tengah masalah gizi triple burden of malnutrition. Makan bergizi gratis (MBG) yang jadi prioritas Presiden Prabowo Subianto harus didukung oleh asupan gizi lainnya.
Menurut Dirjen Kesehatan Primer dan Komunitas Kemenkes Maria Endang kemarin (21/1) menyatakan Indonesia memiliki tiga masalah nutrisi, yakni undernutritrion, micronutrient, dan overweight hingga obesitas. "Kita juga masih punya maslah gizi kronik yang kurang baik," ucapnya dalam konferensi pers terkait hari gizi nasional.
Ini bisa dilihat dari prevalensi tengkes yang masih 21,5 persen. Masalah gizi kronik tidak terjadi pada anak saja. Pada perempuan, satu dari tiga ibu hamil mengalami anemia.
Ibu hamil yang alami kurang energi kronis (KEK) prevalensinya juga tinggi, yakni 27,7 persen. Ini berarti 1 dari enam ibu hamil mengalami KEK. Mereka yang memiliki masalah ini bisa jadi memiliki janin yang berisiko tengkes (stunting).
Endang menyatakan bahwa pola asupan gizi di masyarakat perlu dicermati. 21,6 persen balita usia 6 sampai 23 bulan tidak mengonsumsi makanan pendamping ASI yang kaya protein. "Belanja keluarga pada quintile 1 (miskin), belanja rokoknya hampir sama seperti belanja protein," ucap Endang.
Dia menyadari tantangan pemberian gizi sekarang berbeda dengan masa lalu. Jika masa lalu itu kekurangan bahan makan, kini pilihan untuk bahan makanan cukup beragam. Apalagi ada makanan instan.
Program yang digagas Prabowo, MBG, menurutnya cukup baik. Namun untuk meningkatkan kualitas gizi, tidak bisa hanya mengandalkan MBG yang hanya diberikan sekali tiap harinya.
"Masyarakat harus memilih makanan bergizi di rumah," ucapnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Persagi Doddy Izwardy memberikan catatan soal pengelolaan pangan dalam jumlah besar seperti MBG. Selain beragam dan bergizi, yang perlu diperhatikan adalah keamanan.
"Nanti dalam satu SPPG ada satu ahli gizi yang akan memperhatikan keamanan tidak hanya bergizi," ucapnya.
Doddy mengatakan MBG dapat mengubah perilaku pemberian gizi di masyarakat. Sebab mereka yang menerima manfaat MBG ini bisa mencotoh bagaimana komponen makan yang bergizi.
"Anak yang kurang gizi dan memilih makan, bisa melihat temannya makananya habis jadi dicontoh," ucapnya. Namun perubahan tidak bisa dalam waktu cepat.
Tag: #program #makan #bergizi #gratis #saja #cukup #indonesia #alami #masalah #nutrisi #jajan #rokok #salah #satu #biang #keroknya