Mengenal Neurodevelopment: Gangguan Fungsi Otak yang Rentan Menyerang Anak-anak dan Remaja
Ilustrasi: Neurodevelopmental disorder. (Smartencyclopedia).
13:38
29 November 2024

Mengenal Neurodevelopment: Gangguan Fungsi Otak yang Rentan Menyerang Anak-anak dan Remaja

- Istilah-istilah medis baru belakangan banyak muncul mengikuti perkembangan penyakit itu sendiri. Salah satu yang mungkin asing di telinga kita adalah neurodevelopment.   Gangguan neurodevelopment atau neurodevelopmental disorder adalah jenis gangguan perkembangan otak dan fungsi saraf yang dapat memengaruhi kemampuan kognitif, sosial, serta emosional.   Mengutip laman Siloam Hospital, neurodevelopmental disorder adalah jenis gangguan yang memengaruhi fungsi otak dan perkembangan sistem neurologis. Kondisi ini dapat membuat seseorang kesulitan untuk belajar, mengendalikan emosi, berkomunikasi, hingga berhubungan sosial.   

  Neurodevelopmental disorder biasanya muncul pada tahap perkembangan sehingga kerap dialami oleh anak-anak dan remaja. Secara umum, kondisi ini dapat berubah atau membaik seiring dengan bertambahnya usia anak, namun tidak menutup kemungkinan kondisi tersebut terus berlangsung hingga ia beranjak dewasa.    Pada kasus yang tergolong ringan, kondisi ini mungkin tidak terdiagnosis hingga penderitanya beranjak dewasa. Neurodevelopmental disorder adalah gangguan perkembangan saraf yang dapat memengaruhi berbagai fungsi tubuh.    Berdasarkan fungsi tubuh yang terdampak, neurodevelopmental disorder dapat dibedakan menjadi beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:   

  - Attention deficit hyperactive disorder (ADHD) - Autisme - Cerebral palsy - Tic disorder, seperti Tourette’s syndrome - Intellectual disability (retardasi mental) - Gangguan perkembangan motorik dan koordinasi tubuh - Learning disorder - Developmental language disorder (DLD) - Communication disorder - Child-onset fluency disorder - Speech sound disorder - Conduct disorder   Hingga kini, belum diketahui secara pasti apa penyebab neurodevelopmental disorder. Namun, para ahli menduga bahwa kondisi ini dapat disebabkan oleh kombinasi faktor biologis dan pengaruh lingkungan.    Selain itu, sejumlah faktor lainnya yang dapat meningkatkan risiko seorang anak mengalami neurodevelopmental disorder yakni faktor keturunan, gangguan perkembangan selama kehamilan, menderita penyakit tertentu, stress dan trauma.   Neurodevelopmental disorder adalah kondisi yang dapat menimbulkan gejala beragam, tergantung pada jenis gangguannya. Namun, beberapa gejala umum dari neurodevelopmental disorder yakni gangguan bicara dan berbahasa, gangguan penglihatan dan pendengaran, gangguan proses berpikir, fungsi motorik, sering tantrum dan kondisi sulitnya bersosialisasi.  

  Terkait dengan neurodevelopment, Olive Tree Development Center, Singapura, pelopor dalam dukungan neurodevelopment, akan menyelenggarakan konferensi terobosan tentang berbagai aspek Neurodevelopment di Jakarta, Indonesia, pada tanggal 29 hingga 30 November mendatang.    Konferensi dengan tema ‘Dukungan & Identifikasi Neurodevelopment: Perspektif dari Terapis & Dokter’. Selama dua hari acara, para spesialis dan profesional terkemuka akan berkumpul untuk saling bertukar wawasan mengenai gangguan Neurodevelopment, kondisi terkait, dan berbagai intervensi yang tersedia.    Bagi para peserta, hal ini merupakan kesempatan untuk menggali lebih dalam mengenai penelitian terbaru, praktik terbaik, pengalaman pribadi, dan cerita yang menginspirasi. Diharapkan, sesi berbagi ini dapat membantu mengurangi kesenjangan dalam pendidikan dan kesadaran, serta mendukung kemajuan dalam advokasi, diagnosis, dan layanan kesehatan bagi individu dengan neurodiversitas.   Pendiri dan Direktur Olive Tree Development Centre, Chiu Loo Kwong, menekankan urgensi konferensi ini seiring dengan meningkatnya jumlah anak berkebutuhan khusus di Indonesia yang perlu mendapatkan perhatian segera.    Ia menyatakan bahwa dengan memberikan pengetahuan dan strategi yang mendalam kepada guru, orang tua, dan pengasuh, dapat menciptakan perawatan dan pengobatan jangka panjang untuk anak-anak neurodivergen yang telah teridentifikasi.  

  “Penelitian telah membuktikan bahwa Penelitian telah membuktikan bahwa Intervensi Dini memberikan manfaat besar bagi anak-anak dengan keterlambatan perkembangan karena mereka dapat memperoleh keterampilan penting dan mencapai perkembangan kognitif yang lebih baik," kata Chiu melalui keterangannya.   Menurutnya, intervensi dini memberikan manfaat besar bagi anak-anak dengan keterlambatan perkembangan karena mereka dapat memperoleh keterampilan penting dan mencapai perkembangan kognitif yang lebih baik.    "Berdasarkan pengalaman kami bekerja sama dengan orang tua dan keluarga, kami menemukan bahwa 80% anak dengan autisme menunjukkan perbaikan yang signifikan melalui terapi spesialis. Sebagai contoh, banyak yang mampu bersekolah dan mencapai potensi dalam keterampilan sosial, perilaku, dan komunikasi, yang semuanya berkontribusi pada peningkatan kualitas hidup,” tandas Chiu.

Editor: Bintang Pradewo

Tag:  #mengenal #neurodevelopment #gangguan #fungsi #otak #yang #rentan #menyerang #anak #anak #remaja

KOMENTAR