Ahli Kesmas Sebut Label Berpotensi Mengandung BPA Di Galon Terstandarisasi Tak Perlu Dipasang
Ilustrasi: Galon guna ulang. (Istimewa)
17:39
7 November 2024

Ahli Kesmas Sebut Label Berpotensi Mengandung BPA Di Galon Terstandarisasi Tak Perlu Dipasang

 

 - Aturan pelabelan Berpotensi Mengandung BPA (Bisfenol-A) di galon air minum dalam kemasan (AMDK) menjadi sorotan para ahli kesehatan masyarakat (kesmas). Mereka menilai pelabelan tersebut tidak perlu, untuk galon AMDK yang sudah terstandarisasi. 

Sorotan tersebut diantaranya disampaikan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat (IAKMI). Mereka menegaskan tidak perlu pelabelan Berpotensi Mengandung BPA dilakukan pada galon air minum dalam kemasan (AMDK) yang sudah terstandarisasi atau memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Yang paling penting itu adalah pengawasan penggunaan dari semua jenis air minum yang dijual di pasaran.

"Jadi, tidak perlu ada kekhawatiran yang berlebihan dari masyarakat terhadap produk-produk AMDK yang sudah terstandarisasi," ujar Ketua Umum Pengurus Pusat IAKMI Hermawan Saputra dalam keterangannya Kamis (7/11).

Apalagi belum ada survei yang menemukan sudah ada masyarakat yang terganggu kesehatannya karena mengonsumsi AMDK yang sudah terstandarisasi itu. Menurut Hermawan, IAKMI sendiri lebih tertarik untuk melakukan survei terhadap masyarakat yang mengonsumsi produk air minum yang dijual di depot-depot air minum isi ulang ketimbang AMDK yang sudah jelas-jelas terstandarisasi.

Mereka menemukan sejumlah kejadian yang dialami masyarakat yang mengonsumsi air minum dari depot air isi ulang. "Ada orang yang mengalami diare, kemudian gangguan ISPA, terutama pada bayi dan balita," ungkapnya.

Dia menuturkan, dari pantauan dan kajian cepat yang dilakukan IAKMI, terjadinya penyakit pada masyarakat pengguna air minum isi ulang dari depot-depot itu lebih disebabkan karena adanya paparan bakteri yang ada di dispenser atau mesin pompanya. Jadi, bukan pada sumber air dalam galonnya. Tapi pada sanitasi dan higienitas prosesnya. 

Kepala Laboratorium Teknologi Polimer dan Membran Institut Teknologi Bandung (ITB) Akhmad Zainal Abidin juga menyatakan hasil penelitian terbaru terhadap AMDK galon berbahan polikarbonat tidak menunjukkan adanya kandungan zat berbahaya BPA. Kelompok Studi Polimer ITB, tambahnya, melakukan penelitian yang menguji keamanan dan kualitas air minum dalam kemasan galon berbahan polikarbonat (PC) dari berbagai merek ternama di Provinsi Jawa Barat.

Dikatakannya, studi tersebut berfokus untuk mendeteksi peluruhan atau migrasi BPA dari kemasan galon berbahan polikarbonat ke dalam air minum terhadap empat sampel dari merek AMDK terpopuler. "Dari penelitian yang kami lakukan, kami tidak mendeteksi (non-detected/ND) BPA di semua sampel AMDK yang diuji," ujarnya.

Artinya, menurut dia, kadar BPA masih sangat aman, berada jauh dibawah ambang batas yang ditetapkan otoritas keamanan pangan nasional dan internasional, seperti SNI, BPOM dan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). "Penelitian ini menunjukkan semua sampel air minum yang diuji terbukti aman untuk dikonsumsi masyarakat dan telah sesuai dengan standar serta regulasi yang ditetapkan oleh pemerintah dan juga standar internasional,” katanya.

Zainal memaparkan penelitian yang dilakukan merupakan bagian dari upaya mengedukasi masyarakat mengenai kualitas dan keamanan AMDK yang berbasis pada serangkaian uji ilmiah yang ketat, terpercaya, dan independen.

Penelitian tersebut mengikuti metode uji baku keamanan dan kualitas air minum nasional dan internasional, baik standar dari BPOM, SNI, Peraturan Menteri Kesehatan (Permenkes), maupun American Public Health Association (APHA), dengan menggunakan detail analisis kimia dari Association of Official Analytical Chemist International (AOAC). 

Ditambahkannya, penelitian dilakukan menggunakan alat ukur canggih yaitu High Performance Liquid Chromatography (HPLC) yang terkenal akan ketepatan akurasinya, dengan nilai Limit of Detection (LoD) sebesar 0,0099 mikrogram per liter (mcg/L), sedangkan, menurut Peraturan BPOM Nomor 20 Tahun 2019, ambang batas maksimum migrasi BPA dalam wadah penyimpanan adalah 600 mikrogram per liter (0,6 ppm).

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #ahli #kesmas #sebut #label #berpotensi #mengandung #galon #terstandarisasi #perlu #dipasang

KOMENTAR