Cara Berdamai dengan Masa Lalu: dari Pikiran Positif-Tak Berekspektasi Tinggi ke Pasangan
Tips move on berdamai dengan masa lalu (Pixabay/analogicus)
14:54
19 Maret 2024

Cara Berdamai dengan Masa Lalu: dari Pikiran Positif-Tak Berekspektasi Tinggi ke Pasangan

 

 

 

Konselor Universitas Negeri Surabaya, Ramadhan Maruta bagikan tips move on agar dapat berdamai dengan masa lalu.

Alumni psikologi Unesa Surabaya ini beberkan beberapa hal yang perlu diperhatikan dan perlu dipahami sebelumnya tentang move on. Pasalnya, banyak yang belum begitu memahami apa itu move on dan bagaimana melakukannya.

Oleh karenanya, pakar Unesa Surabaya ini memberikan pencerahan sekaligus tips untuk move on yang baik agar dapat berdamai dengan masa lalu.

Berdamai dengan masa lalu

Perbincangan move on di dalam kajian psikologi sendiri menuai perdebatan yang panjang. Pasalnya, ingatan manusia tak seperti memori elektronik yang dapat menghapus alias melupakan sesuatu begitu saja.

Namun, meskipun tak bisa melupakan pengalaman yang telah dijalani, sekurang-kurangnya seseorang dapat memperbaiki masa lalunya.

“Sebenarnya dalam dunia psikologis move on itu sangat-sangat abstrak ya. Karena orang itu tidak bisa melupakan, tapi setidaknya orang itu bisa berdamai dengan masalahnya,” jelas Ramadhan Maruta yang dikutip dari akun YouTube Kece Media by Unesa.

Ia mengibaratkan pengalaman masa lalu, pengetahuan seseorang atau struktur otak manusia itu sebagai sebuah tembok yang dibangun dari bawah ke atas.

Jika ada tembok atau pengalaman yang rusak, adalah hal yang tidak mungkin menghancurkan tembok yang di bawah hingga ke atas.

Jika temboknya dihancurkan dari bawah, pengalaman-pengalaman yang membentuk seseorang juga akan hilang alias hancur. Oleh karenanya yang diperlukan adalah memperbaiki kerusakan tembok, untuk melanjutkan kehidupan ke tingkat yang lebih tinggi.

“Kita tidak mungkin menghancurkan semua tembok yang ada dari bawah ke atas. Tetapi kita masih bisa memperbaiki tembok-tembok yang rusak. Kalau kita menghancurkan semua, berarti pengetahuan kita, pengalaman-pengalaman kita di masa lalu itu juga akan ikut tergerus hilang,” tuturnya.

Pikiran yang positif

Selain berdamai dengan masa lalu, hal yang tak kalah penting dilakukan dalam move on adalah menciptakan pikiran yang positif. Pasalnya, melalui pikiran yang baik, akan mendatangkan diri yang baik.

“Obat yang paling ampuh (untuk move on) adalah bukan dari dokter, bukan dari perawat, tapi pikiran positif kita sendiri. Kalau kita memiliki pikiran yang positif, pikiran yang baik, maka kita nanti timbal baliknya ke kita juga akan baik,” jelas tim Kesehatan Mental Unesa tersebut

Ia juga menambahkan bahwa bagi mereka yang memiliki pengalaman kelam dengan pasangannya dulu, maka yang perlu dilakukan adalah forgiveness.

Forgiveness sendiri secara sederhana adalah pengampunan. Sebuah proses di mana perasaan maupun pengalaman negatif di masa lalu digantikan pikiran maupun perasaan yang lebih positif.

Memang tidak dapat dilakukan instan, melainkan perlu proses untuk melakukan  forgiveness ini.

Salah satu yang dapat dilakukan yakni ketika di waktu pagi hari kita dapat memberikan kata-kata positif kepada diri sendiri.

Misalnya, oke saya bersyukur masih bisa hidup, oke saya minta maaf jika saya punya masalah, atau bersyukur dengan Tuhan karena telah diberikan hidup.

Meskipun memerlukan proses yang panjang, namun jika dilakukan dengan berkelanjutan, hal tersebut akan menjadikan diri lebih baik.

Jangan terlalu berekspektasi tinggi

Sedangkan mereka yang tidak berhasil dalam melakukan move on merupakan mereka yang terlalu memiliki ekspektasi tinggi pada pasangannya.

“Orang-orang yang gagal move on itu sebenarnya (adalah) orang-orang yang terlalu membuat ekspektasi yang tinggi (kepada pasangannya),” jelas Sekretaris Divisi Kesehatan Mental dan Anti-narkoba Satuan Mitigasi Crisis Center Unesa tersebut.

Misalnya seseorang memiliki ekspektasi tentang karakter pasangan yang tinggi, namun ketika mengetahui karakter asli sang pasangan, ia kemudian menolak kepribadian pasangannya. Oleh karenanya, jangan terlalu berekspektasi terlalu tinggi dengan pasangan.

Tak semua orang bisa melupakan, mengabaikan, berdamai dengan masa lalu yang kelam, atau biasa dikenal dengan move on.

Ingatan-ingatan kelam itu tak dapat dengan mudah terabaikan. Setiap orang dengan segala cara melakukan move on untuk kehidupan masa depan yang lebih baik.

 

Editor: Kuswandi

Tag:  #cara #berdamai #dengan #masa #lalu #dari #pikiran #positif #berekspektasi #tinggi #pasangan

KOMENTAR