Demam Berdarah Mulai Mengancam, Ini Upaya Pencegahan dari Pemkot Surabaya
Ilustrasi demam berdarah. (JawaPos.com)
12:13
21 Februari 2024

Demam Berdarah Mulai Mengancam, Ini Upaya Pencegahan dari Pemkot Surabaya

 - Pemkot Surabaya berupaya mencegah penyebaran wabah demam berdarah (DBD) saat musim hujan ini. Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat pun terus memantau penyebaran kasus di Kota Pahlawan.   Kepala Dinkes Kota Surabaya Nanik Sukristina menyiapkan sejumlah langkah antisipasi terhadap wabah DBD. Antara lain meminta puskesmas menyelidiki epidemiologi kasus dalam 1x24 jam.   "Selain itu, kami juga bekerja sama dengan Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Kota Surabaya. Tujuan kita untuk mengetahui ada tidaknya pergeseran perilaku nyamuk Aedes sp," ujar Nanik seperti dikutip dari Radar Surabaya.  

  Dia memaparkan, berdasar data sampai akhir Januari, kasus DBD di Surabaya masih terkendali. Jika dibanding dengan tahun sebelumnya pada periode yang sama, angka kasus DBD saat ini masih lebih kecil.   Mayoritas kasus DBD ditemukan pada anak sekolah. Rentan umurnya 5 sampai 14 tahun," imbuh Nanik.   Ia menambahkan hasil pengawasan kasus DBD sejauh ini belum diketahui jumlah pasti penderitanya, namun masih dalam jumlah kecil.  

  "Rasionya masih rendah, tapi kita perlu waspada agar tidak sampai bertambah," ungkapnya.   Meskipun demikian, penderita DBD di Surabaya sejauh ini yang terpantau cukup banyak dibandingkan kawasan lainnya adalah wilayah barat.   Nanik mengimbau semua warga menjalankan arahan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sebagai tindakan preventif. Tujuannya untuk menekan risiko peningkatan populasi nyamuk Aedes Aegypti di musim hujan.  

  "Kita juga sudah buat edaran kewaspadaan risiko peningkatan populasi nyamuk. Sekaligus menyosialisasi upaya yang dapat warga lakukan di lingkungan mereka masing-masing," tegas Nanik.   Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi sudah menginstruksikan 63 puskesmas untuk menyelidiki epidemiologi penularan jika ada temuan kasus DBD.    "Itu merupakan upaya melindungi masyarakat. Sekaligus deteksi dini untuk mencegah penularan DBD agar tidak meluas," kata Eri masih dikutip dari Radar Surabaya.  

  Eri juga memberikan sejumlah imbauan bagi warga Surabaya dalam hal pencegahan terhadap wabah DBD.   "Warga bisa melaksanakan Gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD) secara rutin dengan kegiatan 3M PLUS," jelas Eri.   Selain itu, walikota yang akrab disapa Cak Eri itu mendorong masyarakat untuk menggiatkan kembali Gerakan Satu Rumah Satu juru pemantau jentik atau Jumantik (G1R1J).  

  "Masyarakat bisa menyebarkan informasi di media cetak atau elektronik serta penyuluhan secara langsung dengan fokus cara pencegahan dan tanda-tanda bahaya DBD," imbuhnya.   Wali Kota Eri juga meminta masyarakat segera membawa penderita DBD ke puskesmas.   "Segera membawa ke puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya apabila ada keluarga masyarakat yang terkena DBD dan melaporkan ke puskesmas terdekat," pungkas Cak Eri. 

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #demam #berdarah #mulai #mengancam #upaya #pencegahan #dari #pemkot #surabaya

KOMENTAR