Hati-Hati! Konsumsi Jengkol Berlebihan Bisa Sebabkan Keracunan, Ditandai Gejala Sulit Buang Air Kecil
- Batas aman konsumsi jengkol perlu diperhatikan karena meskipun mengandung zat gizi, jengkol juga memiliki senyawa yang dapat berdampak buruk bagi kesehatan jika dikonsumsi berlebihan. Jengkol mengandung asam jengkolat, yaitu senyawa yang sulit larut dalam air dan dapat mengendap di saluran kemih.
Pada sebagian orang, senyawa ini dapat memicu gangguan yang dikenal sebagai keracunan jengkol atau kejengkolan. Kondisi ini ditandai dengan nyeri saat buang air kecil, nyeri perut, hingga gangguan fungsi ginjal.
Gejala Keracunan Jengkol
Jika cara pengolahan jengkol kurang tepat dan dikonsumsi secara berlebihan, maka akibatnya adalah orang tersebut mengalami keracunan jengkol atau kejengkolan. Gejala keracunan jengkol umumnya mulai dirasakan sekitar 2 hingga 6 jam setelah dikonsumsi dan dapat bertahan selama beberapa hari.
Dikutip dari Alodokter, berikut sejumlah gejala yang sering muncul pada kasus keracunan jengkol atau kejengkolan:
1. Nyeri di Perut dan Bagian Panggul
Penumpukan asam jengkolat yang membentuk kristal di ginjal atau kandung kemih dapat memicu nyeri hebat di perut atau area panggul. Rasa sakit ini sering digambarkan seperti tertusuk atau melilit, sehingga berpotensi mengganggu aktivitas sehari-hari.
2. Mual dan Muntah
Keracunan jengkol juga sering disertai keluhan mual dan muntah, reaksi ini terjadi karena tubuh merespons terhadap rasa tidak nyaman atau nyeri yang cukup hebat pada perut. Apabila keluhan tersebut muncul setelah mengonsumsi jengkol dalam jumlah besar, sebaiknya segera menghentikan konsumsinya.
3. Rasa Sakit serta Kesulitan Buang Air Kecil (BAK)
Kejengkolan sering ditandai dengan anyang-anyangan atau disuria, yaitu rasa nyeri saat atau setelah buang air kecil. Nyeri pada saat BAK dapat terjadi akibat iritasi saluran kemih oleh kristal asam jengkolat, sedangkan nyeri setelahnya dapat mengindikasikan gangguan pada kandung kemih.
Selain itu, keracunan jengkol juga dapat menyebabkan kesulitan buang air kecil, disertai penurunan volume urine, bahkan hingga tidak keluar sama sekali.
4. Urine Berdarah
Selain menimbulkan rasa nyeri saat buang air kecil, keracunan jengkol juga dapat memicu terjadinya hematuria atau keluarnya urine bercampur darah. Kondisi ini terjadi ketika fungsi penyaringan ginjal terganggu, sehingga sel darah merah ikut terbuang bersama urine.
Cara Mengatasi Keracunan Jengkol
Penanganan kejengkolan dapat bervariasi, tergantung pada jenis dan tingkat keparahan gejala yang muncul. Dikutip dari HelloSehat, terdapat beberapa cara pengobatan dan perawatan rumahan yang dapat dilakukan untuk membantu mengatasi keracunan jengkol.
Penanganan keracunan jengkol oleh dokter biasanya akan diberikan obat diuretik dan memasang kateter urine untuk meningkatkan produksi serta aliran urine, sehingga kristal asam jengkolat dapat lebih mudah dikeluarkan dari tubuh. Pada kondisi yang berat hingga menimbulkan gagal ginjal akut, dialisis mungkin diperlukan.
Selain itu, memperbanyak minum air mineral sangat dianjurkan untuk membantu meluruhkan endapan asam jengkolat melalui urine. Selama pemulihan, sebaiknya hindari makanan asam dan pedas karena dapat memperparah rasa nyeri di perut. (*)
Tag: #hati #hati #konsumsi #jengkol #berlebihan #bisa #sebabkan #keracunan #ditandai #gejala #sulit #buang #kecil