Kenali Atrial Fibrilasi, Gangguan Irama Jantung yang Bisa Picu Stroke
Ilustrasi stroke pada usia muda(freepik)
10:12
17 Oktober 2025

Kenali Atrial Fibrilasi, Gangguan Irama Jantung yang Bisa Picu Stroke

- Di balik jantung yang berdebar-debar tanpa sebab ternyata menyimpan masalah serius pada irama jantung yang disebut atrial fibrilasi (AF). Kondisi ini juga menjadi salah satu penyebab utama stroke yang sering tidak disadari.

Menurut dr. Sebastian Andy, Sp. JP, Subsp. Ar(K), FIHA, dari Primaya Hospital, atrial fibrilasi adalah gangguan irama jantung yang paling sering ditemukan di dunia. Gangguan ini terjadi ketika irama listrik jantung tidak berjalan teratur.

“Jadi irama jantungnya jadi tidak teratur. Irama jantung yang tidak teratur ini kita sebut atrial fibrilasi. Atrial fibrilasi ini adalah penyakit irama jantung paling banyak semuka bumi,” ujarnya dalam acara Primaya Fair 2025 di Kelapa Gading, Jakarta Utara, Rabu (15/10/2025).

Kondisi ini bisa membuat detak jantung menjadi sangat cepat, tidak beraturan, bahkan muncul tiba-tiba tanpa aktivitas berat.

“Bayangin kita lagi nonton TV lalu tiba-tiba heart rate bisa lari sampai 180 dan bisa terjadi berulang-ulang, bahkan saat lagi nggak ngapa-ngapain,” tambahnya.

Mengapa atrial fibrilasi bisa picu stroke?

Kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan stroke.iStockphoto/simarik Kebiasaan sehari-hari yang menyebabkan stroke.

Gangguan irama jantung pada atrial fibrilasi menyebabkan aliran darah di dalam jantung tidak mengalir dengan sempurna.

Akibatnya, darah bisa menggumpal di dalam ruang jantung. Ketika gumpalan darah ini terlepas dan mengalir ke otak, ia bisa menyumbat pembuluh darah otak dan menyebabkan stroke.

"Ketika irama jantung kita terjadi atrial fibrilasi, muncul lah bekuan-bekuan darah dalam jantung. Yang kemudian jantung ini akan terlepas bekuan darahnya melalui sirkulasi," paparnya.

"Dan ketika dia masuk ke dalam pembuluh darah otak, mengakibatkan strok. Jadi sumbernya itu ada bekuan darah yang berasal dari jantung, yang terbentuk di jantung," lanjutnya.

Ia menekankan bahwa risiko strok akibat atrial fibrilasi bisa meningkat hingga lima kali lipat.

“Risiko strok pada gangguan irama jantung AF itu bisa meningkat sampai lima kali lipat, mungkin sekitar 500 persen,” jelasnya.

Pentingnya deteksi dini dan penanganan cepat

Sayangnya, banyak pasien yang datang ke rumah sakit ketika kondisinya sudah berat, misalnya setelah terkena stroke. Padahal, deteksi dini bisa menyelamatkan nyawa dan mencegah kecacatan permanen.

“Banyak orang yang sudah stroke agak lama baru evaluasi ke IGD (Instalasi Gawat Darurat). Makanya waktu adalah segala-galanya,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa ketika irama jantung tidak teratur dan berlangsung lama, risiko pembentukan gumpalan darah semakin besar. Gumpalan inilah yang bisa “terlempar” ke otak dan memicu serangan stroke mendadak.

“Banyak orang yang ternyata strok itu bukan berasal dari stroknya sendiri, tapi dari gangguan irama jantung. Kalau kita tahu di awal, mungkin kita bisa menghindari strok,” katanya.

Karena itu, penting untuk tidak mengabaikan tanda-tanda seperti jantung berdebar tanpa sebab jelas, terutama jika terjadi berulang atau disertai rasa lelah dan sesak.

Pemeriksaan jantung, baik melalui elektrokardiogram (EKG) atau alat pemantau irama jantung, sangat disarankan bagi mereka yang berisiko tinggi, termasuk lansia dan penderita hipertensi.

Cegah sebelum terlambat

Atrial fibrilasi mungkin tidak menimbulkan nyeri, tetapi dampaknya bisa fatal.

Mengenali gejala, melakukan pemeriksaan sejak dini, dan menjaga kesehatan jantung adalah langkah penting untuk mencegah strok yang berasal dari gangguan irama jantung ini.

“Kita kalau bisa, sebisa mungkin sebelum terjadi stroke itu kita lakukan pencegahan,” tegasnya.

Tag:  #kenali #atrial #fibrilasi #gangguan #irama #jantung #yang #bisa #picu #stroke

KOMENTAR