Mengenal Tindak Arthroscopy: Bedah Penyakit Tulang dan Sendi yang Minim Sayatan dan Buat Pasien Santai di Ruang Operasi
Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi Siloam Hospitals dr. Isa An Nagib, Sp.OT (K)., FICS. (istimewa)
00:12
28 September 2024

Mengenal Tindak Arthroscopy: Bedah Penyakit Tulang dan Sendi yang Minim Sayatan dan Buat Pasien Santai di Ruang Operasi

- Masalah sendi pada lutut sering diabaikan banyak orang meski sudah terasa saki dan ngilu. Beberapa orang baru merasa perlu berobat ke dokter setelah mengalami sakit hebat hingga kaki maupun tangan sulit difungsikan.   Ketakutan itu sebetulnya bisa dipahami karena banyaknya testimoni ketakutan tindakan tulang kaki atau tangan yang bermasalah dengan operasi. Takut sakit, ngeri, dan sebagainya.   Sehingga, banyak orang memilih untuk tidak langsung memeriksakan diri ketika merasa ada masalah dengan tulang di bagian atas maupun bawah.   Padahal, seiring berkembangnya teknologi, saat ini penindakan operasi terhadap masalah sendi di bagian bawah maupun atas dapat dilakukan dengan lebih mudah. Caranya adalah dengan arthroscopy.    Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi Siloam Hospitals dr. Isa An Nagib, Sp.OT (K)., FICS, mengatakan, tindakan operasi menggunakan arthroscopy memiliki banyak kelebihan. "Jadi, di arthroscopy adalah sebuah prosedur operasi pada lutut dengan luka yang hanya kurang dari 1 cm," ujarnya kepada wartawan, Jumat (27/9).   Dia mengatakan, dengan metode arthroscopy, dokter tidak perlu membuat sayatan besar saat hendak melakukan operasi masalah sendi. Hal ini membuat pasien lebih nyaman dibanding ketika ditindak dengan operasi konvensional.   "Keuntungannya adalah luka operasi sangat kecil, sehingga menguruskan jaringan lebih sedikit. Waktu penyembuhan lebih cepat, pasien lebih cepat beraktivitas," tutur dr. Isa.   "Bahkan kadang-kadang hari kedua post operasi, pasien sudah bisa beraktivitas seperti biasa," imbuhnya.    Tak hanya Itu, dr. Isa juga menyebut bahwa karena tindakan arthroscopy hanya menimbulkan luka kecil, otomatis risiko infeksi akan menjadi lebih rendah. Namun begitu, ia menegaskan bahwa ada beberapa kondisi yang membuat tindakan arthroscopy tak bisa dilakukan pada seseorang.   Seperti pada kasus infeksi atau terhadap kasus yang mengharuskan pergantian sendi. Senada dengan itu, Dokter Spesialis Bedah Orthopedi dan Traumatologi Konsultan Hand, Upperlimb, Microsurgery Siloam Hospitals dr. Aakash, M.Biomed, Sp.OT, mengakui bahwa tindakan arthroscopy sangat memudahkan penanganan.   Dalam menangani masalah tulang bagian atas, ia mengatakan bahwa tindak arthroscopy bahkan membuat tindakan bedah menjadi lebih santai. Dalam beberapa kasus, pasien juga bahkan tetap dalam kondisi sadar saat operasi. Mereka bahkan bisa sambil nyanyi-nyanyi.   "Kita ajak pasiennya masuk ke dalam kamar operasi sambil kita bisa ngobrol dengan pasien. Dan tidak jarang saya bisa minta pasien untuk request lagu sampai nyanyi mereka," tutur dr. Aakash.   "Ada yang, dok boleh gak saya sambil nonton youtube? Boleh. Yang penting tangan operasi diam, tangan satu lagi boleh. Ngapain aja bebas. Jadi, enaknya itu," pungkasnya.    dr. Isa dan dr. Aakash menegaskan bahwa saat ini, tindakan operasi yang minimal luka dan sayatan sudah ada di Indonesia, khususnya di Siloam Hospital Mampang dengan alat yang lengkap dan dokter yang mumpuni. Sehingga, menurut mereka pasien tak perlu lagi ke luar negeri untuk mendapatkan penanganan masalah sendi dan tulang. 

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #mengenal #tindak #arthroscopy #bedah #penyakit #tulang #sendi #yang #minim #sayatan #buat #pasien #santai #ruang #operasi

KOMENTAR