Teach4Hope Fokus pada Pengembangan Skill Kerja Masyarakat Kurang Beruntung
ILUSTRASI Skill dibutuhkan dalam dunia kerja. (Resume Genius)
20:27
8 Oktober 2024

Teach4Hope Fokus pada Pengembangan Skill Kerja Masyarakat Kurang Beruntung

  - Selain gelar dan latar belakang pendidikan teoritis, saat ini industri, dunia kerja cenderung mencari orang-orang dengan keterampilan atau skill spesifik. Hal tersebut membuat kesempatan dan persaingan jadi terbuka luas.   Keterampilan kerja sendiri merupakan kemampuan, pengetahuan, dan kompetensi yang dimiliki seseorang untuk melakukan pekerjaan dan berkontribusi pada organisasi. Keterampilan kerja dapat membantu karyawan memaksimalkan performa, meningkatkan peluang kesuksesan bisnis, dan memudahkan pencapaian tujuan perusahaan.   Beberapa contoh keterampilan kerja yang penting di dunia kerja, antara lain keterampilan digital dan teknologi, etos kerja yang kuat, keterampilan riset, kerja sama tim dan jenis-jenis keterampilan lainnya yang dibutuhkan dunia usaha.   Namun sayangnya, tak semua orang beruntung mendapatkan kesempatan untuk bisa mendapatkan keterampilan kerja di banyak tempat. Coba mengurangi kesenjangan yang ada, Teach4Hope, program pelatihan dari Kitabisa yang menggunakan pendekatan yang berdasarkan prinsip impact sourcing berusaha untuk memberikan kesempatan kerja bagi individu dari latar belakang yang kurang beruntung.    Teach4Hope juga bekerja sama dengan impact partners untuk memastikan bahwa program memenuhi kebutuhan peserta dan perusahaan yang mempekerjakan mereka. Hingga kini, program Teach4Hope diklaim telah mencatat ada sebanyak 1.695 pelamar di lebih dari 50 kota dan memiliki berbagai program-program pelatihan.   Program tersebut antara la Wirausaha Disabilitas di Bulukumba, Sulawesi Selatan, Womanpreneur di Papua, Pontianak (Kalimantan Barat), dan Sumba Tengah (Nusa Tenggara Timur), Wirausaha Masyarakat Adat di Baduy, Banten, dan Kelas MUA bersama MOP Beauty.   Selain itu, Teach4Hopes juga telah meluluskan 923 FellowHopes dan sebanyak 47%-nya sudah mendapat pekerjaan tetap dengan pendapatan rata-rata  3 juta rupiah per bulan, serta ada lebih dari 50 FellowHopes yang merupakan teman-teman difabel.   "Ini adalah komitmen Kitabisa untuk mendukung program-program pembangunan berkelanjutan di Indonesia. Melalui Teach4Hope kami berharap kesempatan kerja masyarakat khususnya masyarakat marginal semakin terbuka. Ini terbukti dari 47 persen alumni program ini telah mendapatkan perkerjaan layak hingga di perusahaan besar," ujar Edo Irfandi, Ketua Pengurus Yayasan Kitabisa di Jakarta baru-baru ini.   Atas kegiatan tersebut, Kitabisa keluar sebagai juara 1 kategori Filantropi pada SDGs Action Awards 2024 melalui program Teach4Hope. Penghargaan ini diberikan langsung oleh Wapres RI K.H Ma’ruf Amin pada Senin, 7 Oktober 2024 di Hotel Fairmont, Jakarta.    Dalam sambutannya Wakil Presiden Indonesia K.H Ma’ruf Amin menyampaikan apresiasi kepada Menteri PPN/Kepala Bappenas serta seluruh kementerian/lembaga, pemerintah daerah, perwakilan pihak swasta, masyarakat sipil, akademisi, dan terutama generasi muda yang telah berkomitmen dalam mendukung pencapaian SDGs.   "Saya perlu mengingatkan bahwa SDGs bukan hanya soal mencapai target, tetapi soal menciptakan masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan," ungkap Wapres K.H Ma’ruf Amin.   Ke depannya, Teach4Hope ditargetkan menjadi program prioritas Kitabisa yang fokus pada pelatihan kerja berkualitas bagi masyarakat kurang mampu di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar), terpencil, tingkat dua, adat, dan kaum difabel, guna menyetarakan pendidikan dan mengurangi kemiskinan di Indonesia.      

Editor: Estu Suryowati

Tag:  #teach4hope #fokus #pada #pengembangan #skill #kerja #masyarakat #kurang #beruntung

KOMENTAR