



Penerapan Zero ODOL Tertunda 16 Tahun, Menhub: Sebabkan 6.000 Orang Meninggal Dunia
– Menteri Perhubungan Dudy Purwagandhi menyebut aturan zero kendaraan kelebihan muatan atau zero over dimension over loading (ODOL) telah tertunda selama 16 tahun. Padahal, aturan ini penting untuk keselamatan jalan.
Dudy mengatakan keterlambatan itu berdampak serius. Sebanyak 6.000 orang meninggal akibat kecelakaan yang melibatkan kendaraan ODOL.
"Kalau dari tahun 2009 berarti sudah 16 tahun. Jadi pengaturan mengenai ODOL sudah ada dari tahun 2009. Jadi bayangkan bahwa pengaturan ini sedemikian lama tapi tidak kita laksanakan sebagaimana mestinya. 16 tahun," ujar Dudy dalam sesi bincang media di Jakarta, Kamis (26/6/2025).
Ia menjelaskan, secara roadmap, pemerintah merencanakan penerapan zero ODOL sejak 2017. Saat itu, seluruh pemangku kepentingan sepakat aturan bisa diberlakukan mulai 2023.
"Di mana pada saat itu sudah disepakati oleh para stakeholder untuk pemberlakuan zero ODOL bisa dilaksanakan pada tahun 2023," kata dia.
Namun, pada 2017, pengemudi meminta penundaan hingga 2018. Setelah itu, aturan kembali tertunda dan tidak dijalankan.
"Terus berlangsung hingga sampai saat ini yang mestinya diperlakukan tahun 2023. Jadi sudah berapa tahun? 2017 sampai 2023 itu 6 tahun. Jadi ada kesepakatan tapi kemudian penundaan dan kemudian akhirnya tidak dijalankan," ucapnya.
Jika dihitung dari 2017 hingga 2025, penundaan telah berlangsung selama 8 tahun.
Dudy menekankan, aturan ODOL semestinya bukan hal baru. UU Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Tahun 2009 sudah memuat larangan kendaraan kelebihan muatan.
Ia menambahkan, kecelakaan akibat angkutan barang ODOL sangat tinggi. Data tahun 2024 menunjukkan ada 27.337 kecelakaan yang melibatkan kendaraan kelebihan muatan. Jumlah itu setara 10 persen dari total kecelakaan lalu lintas di Indonesia.
"Kemudian untuk jumlah yang meninggal, yang berkaitan dengan kecelakaan-kecelakaan tahun 2024. Data dari Jasa Raharja. Sekitar 6.000 yang meninggal yang terkait dengan kecelakaan yang melibatkan angkutan barang," ujar Dudy.
"6.000 itu bukan angka yang sedikit tentunya ya. Jadi inilah yang menyebabkan kita merasa sangat peduli terhadap aspek itu. Terutamanya adalah aspek keselamatan. Dengan jumlah yang meninggal yang cukup banyak itu kita harus peduli," tambahnya.
Tag: #penerapan #zero #odol #tertunda #tahun #menhub #sebabkan #6000 #orang #meninggal #dunia