



Kilas Balik Lima Hari Retreat Kepala Daerah, Momen Apa Saja yang Jadi Perhatian?
Gelaran retreat kepala daerah gelombang kedua yang digelar di Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Jawa Barat, telah berakhir pada Kamis (26/6/2025).
Sebanyak 86 kepala daerah telah mengikuti retreat selama lima hari yang ditutup dengan apel khidmat senja di bawah kaki Gunung Manglayang.
Ada enam dari tujuh kepala daerah telah mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti retreat karena alasan kesehatan. Sedangkan satu kepala daerah yang tidak ikut retreat adalah Gubernur Papua Pegunungan, John Tabo, karena ibunya meninggal dunia.
Selama lima hari retreat, ada beragam peristiwa unik yang terangkum oleh Kompas.com.
Waktu makan dengan dua lagu
Para kepala daerah yang menjadi orang nomor satu di daerahnya masing-masing harus menurunkan egonya.
Mereka harus makan bersama dengan cara yang sama, sesuai ketentuan yang ada. Makanan harus habis dalam waktu dua lagu.
Ketentuan dua lagu harus habis juga diterapkan untuk para tamu terhormat kali ini. Hasilnya, mereka merasa kagok.
Banyak yang tidak mengerti bahwa lagu tersebut sebagai tanda durasi makan siang akan segera habis.
"Tadi ada yang cerita kaget, mereka bilang makannya baru 3/4 tiba-tiba lonceng (tanda selesai) sudah bunyi," kata Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya.
Pita merah dan kuning
Selain makanan, hal yang tak bisa diimbangi oleh para kepala daerah yang mengikuti retreat adalah kesehatan para praja yang terjaga dan masih muda.
Bima mengatakan, 10 peserta retreat kepala daerah gelombang kedua dalam pengawasan ketat karena alasan kesehatan.
Pengawasan ketat ini diperoleh setelah hasil pemeriksaan kesehatan yang dilakukan pada Sabtu, 21 Juni 2025, menyatakan bahwa ada 10 peserta harus diberikan pengawasan ketat.
Lima di antaranya diberikan pita berwarna kuning, sedangkan lima lainnya yang dinyatakan atensi khusus diberi pita berwarna merah.
"Jadi, sekitar sepuluh orang ada dalam pengawasan ketat, yang sangat ketat tentu yang pita merah tadi," ujar Bima.
Bupati Serang bertemu suami
Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah tersenyum mendengar nama suaminya, Yandri Susanto yang akan mengisi materi retreat gelombang kedua.
Yandri merupakan Menteri Desa dan Daerah Tertinggal, salah satu menteri Kabinet Merah Putih yang mengisi materi retreat gelombang kedua.
"Yang jelas senang, karena nanti ketemu kan. Dua hari belum ketemu, hampir tiga hari," kata Ratu saat ditemui usai senam bersama dengan para peserta retreat lainnya di Kampus IPDN Jatinangor, Jawa Barat, Selasa (24/6/2025).
Dia berharap, apa yang dipaparkan Yandri nanti bisa memberikan pengetahuan yang bermanfaat untuk para kepala daerah.
Selama retreat, Ratu mengatakan ada banyak pengalaman yang bisa didapat selama retreat, termasuk soal kedisiplinan dan pengetahuan dasar menjadi pimpinan daerah.
Dua ranjang Bupati Bengkulu Selatan
Bupati Bengkulu Selatan, Rifai Tajudin, kedapatan menggunakan dua ranjang tidur, sementara peserta lain hanya menggunakan satu ranjang saja.
Ia bercerita tentang momen kamarnya disidak Bima Arya karena menyatukan dua ranjangnya menjadi kasur "king bed" agar bisa nyaman menopang badannya yang cukup besar.
"Sebelum masuk (asrama) kan ada diminta keluhan atau saran. Jadi saya waktu itu bilang, saya badannya besar, Pak, berat badan saya 130 kilo lebih, jadi tempat tidurnya saya menyesuaikan," kata Rifai saat ditemui di Kampus IPDN Jatinangor, Kamis (26/6/2025).
Awalnya, Rifai mengaku ditawarkan untuk tidur di luar asrama, misalnya di penginapan yang lebih representatif untuk ukuran badannya.
Namun, Rifai menolak karena ingin mengikuti retreat dengan proses yang sama seperti kepala daerah lainnya.
"Saya bilang tidak, saya mau ikut di semua proses yang ada. Apa pun yang dinikmati, ataupun kurang nikmat, saya harus ikut," kata dia.
Rifai ditempatkan di satu kamar tidur dengan dua ranjang terpisah, masing-masing berukuran 90x200 sentimetet yang digabungkan sehingga berukuran 180x200 sentimeter.
Bupati Serang dan Berau jadi Bestie
Bupati Serang Ratu Rachmatuzakiyah dan Bupati Berau Sri Juniarsih Mas menjadi "bestie" atau sahabat berkat mengikuti retreat.
Mereka tak terpisahkan, berdua selalu bersama, juga ketika mengengok asrama putri praja Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jatinangor, Kamis (26/6/2025).
Kedekatan mereka terjalin bukan tanpa latar belakang. Ratu dan Sri tinggal satu kamar selama retreat lima hari.
Menurut Sri, kedekatannya dengan Ratu seperti sudah ditakdirkan, bukan hanya krena mereka kepala daerah yang ikut retreat, tetapi dari beberapa kesamaan.
"Sebenarnya sih semuanya terjadi secara tidak sengaja. Kebetulan beliau memang bupati Serang, dan suami saya juga orang Serang. Beliau Bupati Serang, saya di kota Serang," kata Sri saat ditemui di Kampus IPDN Jatinangor.
Sri melihat sosok yang ramah dan baik hati. Padahal Ratu adalah seorang bupati yang juga merupakan istri dari Mendes Yandri Susanto.
Sedangkan Ratu lebih melihat Sri seperti seorang kakak yang mengajarkan banyak ilmu baru terkait dengan kepemimpinan daerah.
"5 hari, alhamdulillah Ibu Bupati Berau banyak memberikan sisi positif buat saya. Karena Bupati ini kan periode yang kedua. Jadi banyak lah pembelajaran yang beliau berikan kepada saya," kata Ratu di hadapan Sri.
Gubernur Bali dan Bangka Belitung naik sisingaan
Gubernur Bali Wayan Koster dan Gubernur Bangka Belitung Hidayat Arsani berjingkrak di atas sisingaan. Momen ini terekam pada hari terakhir retreat.
Mereka terlihat takut-takut namun sesekali berjoget di atas boneka singa yang dipanggul oleh para praja
Koster mengaku takut, tapi tak bisa menolak, karena panitia memintanya naik sebagai bentuk penghormatan kepada kesenian khas Jawa Barat, Rampak Gendang.
Bima mengatakan keseruan Rampak Gendang dengan dua gubernur di atas sisingaan itu adalah bentuk penghormatan tersendiri.
Memberikan panggung ke atas sisingaan, kata Bima, adalah bentuk penghormatan atau pelepasan kepada tamu yang hadir dalam acara retreat tersebut.
"Ya ini kan persembahan dari Jawa Barat, dari Sumedang gitu, dan kita berikan kehormatan kepada dua gubernur yang hadir, untuk menaiki singa, itu adalah tradisi ya, memuliakan tamu, menyambut tamu, melepas tamu, memuliakan tamu, itu tradisi dari Jawa Barat," kata Bima.
Tag: #kilas #balik #lima #hari #retreat #kepala #daerah #momen #saja #yang #jadi #perhatian