Cerita Felicia Kawilarang Hadapi Negatif Self-Talk, Sempat Meragukan Diri
Pendiri Ryse and Shyne Felicia Kawilarang (kiri) dan psikolog klinis Kezia Toto (kanan) dalam acara sesi reflektif tentang negative self-talk di Manzo, Jakarta, Selasa (24/6/2025).(dok. Ryse and Shyne)
08:20
27 Juni 2025

Cerita Felicia Kawilarang Hadapi Negatif Self-Talk, Sempat Meragukan Diri

Felicia Kawilarang, pendiri Ryse and Shyne, bercerita bahwa ia pernah menjadi “korban” dari negative self-talk.

Adapun negative self-talk adalah ketika seseorang berbicara kepada diri sendiri secara negatif, baik dalam hati maupun secara lisan, dan isi pembicaraan terlalu keras pada diri sendiri.

“Ketika saya mulai menjadi pemimpin di pekerjaan saya sebelumnya, saya sangat muda, ketika saya berumur 28 tahun. Dan saya merasa seperti tidak cukup,” ucap dia dalam sesi reflektif tentang negative self-talk di Manzo, Jakarta, Selasa (24/6/2025).

Masih meragukan diri sendiri meski sudah bekerja tujuh tahun

Sebelum mendirikan Ryse and Shyne, sebuah komunitas dan ruang aman yang mendukung kesehatan mental perempuan, Felicia mendirikan dan bekerja di sebuah platform layanan kesehatan digital.

Beberapa tahun kemudian, masih di platform tersebut, ia menjabat sebagai Chief Marketing Officer (CMO).

Meski sudah bekerja di tempat yang sama selama tujuh tahun, Felicia masih meragukan kemampuan dirinya perihal pekerjaannya. Terutama ketika ia menjadi seorang CMO.

“Saya seperti tidak memiliki pengalaman untuk memegang jabatan ini meskipun sudah tujuh tahun di sana. Bagi saya, negative self-talk ini terasa seperti ada banyak keraguan,” kata Felicia.

Negative self-talk memburuk usai perceraian

Felicia Kawilarang membagikan pengalamannya menghadapi negative self-talk dan perceraian. Ia pun bangkit dan mendirikan Ryse and Shyne.Freepik Felicia Kawilarang membagikan pengalamannya menghadapi negative self-talk dan perceraian. Ia pun bangkit dan mendirikan Ryse and Shyne.

Pada tahun 2023, perceraiannya dengan Co-Founder dan eks-CEO Gojek, Kevin Aluwi cukup pelik. Imbasnya, Felicia sampai menderita kecemasan, meskipun tetap menampilkan sosok yang tegar.

Hal tersebut membuat negative self-talk yang dialami menjadi lebih buruk. Apa yang dibicarakan pada diri sendiri tak hanya soal pekerjaan, tetapi juga perceraiannya.

“Ada banyak pertanyaan di kepala saya mengenai mengapa ini harus saya, dan apakah karena saya tidak cukup? Ada banyak pertanyaan dalam negative self-talk yang ‘memakan’ saya dari dalam,” tutur Felicia.

Kendati demikian, ia tidak membairkan negative self-talk membuatnya semakin terpuruk.

Felicia bertekad untuk menghentikan dirinya melakukan negative self-talk terlebih dulu, sebelum menyembuhkan dirinya sepenuhnya. Beberapa hal yang dilakukan adalah mengunjungi terapis dan menulis jurnal (journaling).

Dorongan membangun Ryse and Shyne

          View this post on Instagram                      

A post shared by KOMPAS Lifestyle (@kompas.lifestyle)

Felicia mengungkapkan, pengalamannya mendorong dirinya untuk menginspirasi perempuan lain agar sama seperti dirinya yaitu tetap kuat menjaga kesehatan mental dan menjalani hari seperti biasa.

Inilah mengapa dia membangun Ryse and Shyne.

“Aku ingin perempuan lain untuk merasakan bahwa mereka masih bisa melakukan hal yang lebih. Itulah mengapa aku memulai ini,” ujar Felicia.

“Pilar utama dari Ryse and Shyne tentunya bangkit melalui pemberdayaan. Tentunya ini tentang suara para perempuan,” pungkas dia.

Tag:  #cerita #felicia #kawilarang #hadapi #negatif #self #talk #sempat #meragukan #diri

KOMENTAR