3 Kekurangan Hokky Caraka untuk Jadi Juru Gedor Utama Timnas Indonesia
Striker Timnas Indonesia, Hokky Caraka diperingatkan oleh wasit pada laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia putaran kedua kontra Vietnam di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 21 November 2024. [BAY ISMOYO / AFP]
21:48
29 Maret 2024

3 Kekurangan Hokky Caraka untuk Jadi Juru Gedor Utama Timnas Indonesia

Mengupas tiga kekurangan Hokky Caraka yang harus segera diperbaiki agar dirinya layak menjadi juru gedor utama Timnas Indonesia di masa depan.

Sebagaimana diketahui, Hokky Caraka dipercaya menjadi juru gedor Timnas Indonesia di lanjutan grup F Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Vietnam pada Kamis (21/3) dan Selasa (26/3).

Dalam dua pertandingan kontra Vietnam tersebut, penyerang berusia 19 tahun tersebut dijadikan starter oleh Shin Tae-yong ketimbang Ramadhan Sananta.

Meski menjadi starter, penyerang muda milik PSS Sleman itu justru hanya bermain satu babak atau di paruh pertama saja dalam dua pertandingan itu.

Sayangnya, penampilan Hokky dianggap jauh dari kata memuaskan. Di dua laga kontra Vietnam itu, dirinya tak mampu mencetak sebiji gol pun.

Malahan, Ramadhan Sananta justru berhasil mencetak satu gol dari dua pertemuan kontra Vietnam, kendati statusnya sebagai pemain pengganti.

Tak ayal kritikan pun mampir kepada Hokky. Meski begitu, Shin Tae-yong pasang badan dan menganggap keputusannya sebagai taktik.

Terlepas dari pembelaan Shin Tae-yong, Hokky bisa saja menampung kritikan yang datang itu untuk meningkatkan kualitasnya sebagai penyerang.

Tercatat ada tiga kekurangan Hokky yang dikritisi khayalak ramai dan harus segera diperbaiki agar dirinya bisa menjadi juru gedor Timnas Indonesia di masa depan.

Apa saja kekurangan yang dimiliki Hokky Caraka itu? Berikut ulasannya.

1. Positioning

Sebagai penyerang, Hokky Caraka harus bisa memosisikan dirinya dengan baik untuk menerima bola dari rekannya atau membuka peluang untuk mencetak gol.

Sayangnya di dua laga kontra Vietnam, Positioning Hokky kerap eror. Hal ini terlihat di laga kedua saat Ragnar Oratmangoen mencetak gol.

Sebelum melepaskan tembakan berbuah gol, Oratmangoen sempat melihat rekannya di kotak penalti. Tapi posisi Hokky tak menguntungkan untuk menerima bola Cut Back.

2. Shooting

Sebagai penyerang, Hokky Caraka pun harus mengetahui teknik dalam melepaskan tembakan atau Shooting untuk mencetak gol.

Tapi di dua pertandingan kontra Vietnam, Hokky tercatat hanya mampu melepaskan satu tembakan On Target atau tepat sasaran saja ke gawang Filip Nguyen.

Sepakannya pun bahkan tak terlalu mengancam karena kurangnya Power dalam tendangannya itu. Sehingga, hal ini seharusnya menjadi evaluasi bagi Hokky agar bisa menjadi penyerang tajam.

3. Decision Making

Saat melepaskan satu-satunya tembakan di dua pertandingan kontra Vietnam, sejatinya Hokky bisa saja memberikan bola ke rekannya ketimbang melakukan Shooting.

Hal ini pun menandakan bahwa Hokky masih memiliki kekurangan dalam Decision Making atau pengambilan keputusan saat menguasai bola.

Karena pengambilan keputusan yang belum matang itu, Hokky pun menjadi mudah panik saat menguasai bola dan membuat penguasaan bola lepas darinya kemudian diambil oleh lawan.

Kontributor: Felix Indra Jaya

Editor: Irwan Febri

Tag:  #kekurangan #hokky #caraka #untuk #jadi #juru #gedor #utama #timnas #indonesia

KOMENTAR