Hari Angklung Sedunia jatuh Setiap 16 November: Simak Sejarah Peringatan dan Cikal Bakal Angklung yang kini Telah Diakui Dunia
Penjelasan sejarah terbentuknya hari peringatan Angklung Sedunia 16 November. (Dok Indonesia Kaya)
16:57
15 November 2024

Hari Angklung Sedunia jatuh Setiap 16 November: Simak Sejarah Peringatan dan Cikal Bakal Angklung yang kini Telah Diakui Dunia

 

Angklung merupakan alat musik warisan budaya Sunda yang menjadi kebanggaan Indonesia. Alat musik angklung, diketahui berasal dari Jawa Barat

kini, setiap tanggal 16 November telah disepakati menjadi peringatan Hari Angklung Sedunia. Ini merupakan sebuah tanda dan apresiasi bahwa alat musik khas dari Indonesia ini diakui oleh dunia.

Dilansir dari situs resmi UNESCO pada Jumat (15/11), Indonesia telah menominasikan Angklung Indonesia untuk dimasukkan ke dalam Daftar Representatif Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan.

Hal ini disampaikan pada pertemuan Fifth Session of the Intergovernmental Committee (5.COM) di Nairobi, Kenya.

Dalam Keputusan pertemuan itu, disimpulkan bahwa berdasarkan informasi yang diberikan dalam berkas pencalonan No. 00393, Angklung Indonesia memenuhi kriteria untuk dimasukkan dalam Daftar Representatif.

Ada 5 alasan mengapa Angklung dapat memenuhi kriteria tersebut. Pertama, angklung Indonesia dan musiknya merupakan bagian penting dari identitas budaya masyarakat di Jawa Barat dan Banten, di mana memainkan Angklung mempromosikan nilai-nilai kerja sama, saling menghormati, dan keharmonisan sosial.

Kedua, pencantuman Angklung Indonesia dalam Daftar Representatif dapat memberikan kontribusi pada peningkatan kesadaran akan pentingnya warisan budaya takbenda dan mendorong terwujudnya nilai-nilai kerjasama, disiplin dan saling menghormati yang merupakan inti dari warisan budaya tersebut.

Ketiga, langkah-langkah pengamanan diusulkan meliputi kerja sama antara pelaku dan otoritas di berbagai tingkatan untuk mendorong penularan dalam lingkungan formal dan nonformal, untuk menyelenggarakan pertunjukan, dan untuk mendorong keterampilan membuat Angklung serta budidaya bambu berkelanjutan yang dibutuhkan untuk pembuatannya.

Keempat, nominasi ini dengan jelas menunjukkan partisipasi luas masyarakat baik dalam upaya perlindungan maupun, melalui konsultasi formal, dalam proses penyusunan nominasi.

Dan kelima, angklung Indonesia dimasukkan dalam inventaris nasional yang dikelola oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Kebudayaan, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, dan dalam beberapa inventaris khusus yang dikelola oleh universitas dan asosiasi Angklung.

Sejarah Angklung

Berbicara mengenai alat music angklung, tak bisa dilepaskan dari daerah asalnya yakni Jawa Barat. Melansir laman Indonesia Kaya, alat musik bernada ganda (multitonal) ini dikembangkan oleh masyarakat Sunda.

Dalam tradisi Sunda masa lalu, instrumen angklung sebenarnya memiliki fungsi ritual keagamaan untuk mengundang Dewi Sri (Dewi padi lambang kemakmuran) agar turun ke bumi dan memberikan kesuburan pada padi.

Angklung terdiri dari 2 sampai 4 tabung bambu yang dirangkai menjadi satu dengan tali rotan. Tabung bambu diukir detail dan dipotong sedemikian rupa untuk menghasilkan nada tertentu ketika bingkai bambu digoyang.

Setiap Angklung menghasilkan satu nada atau akord, sehingga beberapa pemain harus berkolaborasi untuk menghasilkan melodi.

Angklung tradisional menggunakan tangga nada pentatonis, namun pada tahun 1938, musisi Daeng Soetigna memperkenalkan Angklung yang menggunakan tangga nada diatonis, yang dikenal dengan nama angklung padaeng.

Angklung sangat erat kaitannya dengan adat istiadat tradisional, seni dan identitas budaya di Indonesia, dimainkan pada saat upacara-upacara seperti penanaman padi, panen dan khitanan.

Penyebaran budaya alat musik angklung ditularkan secara lisan dari generasi ke generasi, dan kini semakin banyak pula   di lembaga pendidikan. Karena sifat kolaboratif dari musik Angklung, permainannya mendorong kerja sama dan saling menghormati di antara para pemainnya, serta disiplin, tanggung jawab, konsentrasi, pengembangan imajinasi dan ingatan.

Angklung sebenarnya merupakan pengembangan dari alat musik calung, yaitu tabung bambu yang dipukul. Sementara, angklung merupakan tabung bambu yang digoyang sehingga menghasilkan hanya satu nada untuk setiap instrumennya.

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #hari #angklung #sedunia #jatuh #setiap #november #simak #sejarah #peringatan #cikal #bakal #angklung #yang #kini #telah #diakui #dunia

KOMENTAR