Mengungkap 10 Fakta Menarik Tentang Pahlawan Emansipasi Indonesia, Raden Ajeng Kartini
Ilustrasi - Hari Kartini. (Sumber foto : Freepik/freepik)
15:56
21 April 2024

Mengungkap 10 Fakta Menarik Tentang Pahlawan Emansipasi Indonesia, Raden Ajeng Kartini

 

 – Indonesia patut bangga, lantaran memiliki perempuan seperti Kartini.

Raden Ajeng Kartini, atau lebih dikenal sebagai Kartini, adalah salah satu tokoh pahlawan nasional Indonesia yang paling dihormati dan dihargai.

Seperti yang diketahui, untuk mengenang jasa sang pahlawan emansipasi wanita, masyarakat di Tanah Air selalu merayakan Hari Kartini pada 21 April setiap tahunnya.

Melansir situs Dinas Kebudayaan DIY, Minggu (21/4), nama Kartini kerap dijadikan simbol perjuangan dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan pendidikan di Indonesia.

Namun, di balik prestasinya yang gemilang, masih ada banyak fakta menarik tentang Kartini yang mungkin tidak banyak diketahui.

  1. Asal Usul Nama Kartini

R.A. Kartini lahir pada 21 April 1879 di desa Mayong, Jepara, Jawa Tengah. Namun, nama "Kartini" sebenarnya bukan nama keluarganya.

Nama aslinya adalah Raden Ajeng Tri Rasminah, tetapi kemudian dia dikenal sebagai Kartini, yang berasal dari bahasa Sanskerta yang berarti "putri terhormat".

  1. Pendidikan Terbatas

Meskipun berasal dari keluarga bangsawan Jawa, ternyata Kartini memiliki akses terbatas terhadap pendidikan formal.

Pada zamannya, pendidikan untuk perempuan dari kalangan bangsawan terbatas pada pelajaran rumah tangga dan keterampilan menenun.

Bagi kalangan rakyak biasa, pendidikan bahkan sama sekali bukan hal penting. Perempuan hanya diperlukan tenaganya di rumah sebagai pengurus rumah tangga.

Namun, kondisi tersebut justru membuat Kartini memiliki semangat belajar yang lebih besar untuk belajar.

Kartini mendobrak pemikiran kolonial tentang pendidikan yang merupakan hak setiap individu, termasuk perempuan.

  1. Surat-Surat Kartini

Salah satu warisan terbesar Kartini adalah kumpulan surat yang dia tulis kepada teman-temannya, terutama kepada Stella Zeehandelaar di Belanda.

Surat-surat tersebut mengungkapkan pikiran-pikiran, impian, dan aspirasi Kartini dalam memperjuangkan pendidikan dan hak-hak perempuan.

Surat-surat ini kemudian diterbitkan dalam sebuah buku yang terkenal dengan judul "Habis Gelap Terbitlah Terang".

  1. Perjuangan untuk Pendidikan

Salah satu fokus utama Kartini adalah memperjuangkan hak-hak pendidikan bagi perempuan. Hal inilah yang membuat Kartini dianggap sebagai pembangkang oleh kaum kolonial.

Kartini memandang pendidikan sebagai kunci untuk membebaskan perempuan dari keterbatasan dan penindasan sosial.

R.A. Kartini membuka sekolah bagi perempuan di rumahnya, yang dikenal sebagai Sekolah Kartini. Di sekola ini, dia mengajarkan anak-anak perempuan berbagai ilmu pengetahuan termasuk baca-tulis.

  1. Pengaruh Gerakan Emansipasi di Eropa

Kartini terinspirasi oleh gerakan emansipasi perempuan di Eropa, terutama di Belanda. Di negara tersbut, kesetaraan gender dan kebebasan individual dimiliki oleh perempuan Eropa.

Dia mencoba menerapkan gagasan-gagasan ini dalam konteks budaya dan masyarakat Indonesia, di mana pada masa itu peran perempuan masih sangat terbatas.

  1. Pernikahan yang Terpisah Jauh

Pada usia 24 tahun, Kartini dijodohkan dengan Raden Adipati Joyodiningrat, seorang bangsawan Jawa.

Namun, pernikahan mereka tidak berlangsung lama karena suaminya pindah ke Rembang karena menjabat sebagai bupati.

Meskipun mereka saling mencintai, perpisahan ini membuat Kartini merasa kesepian dan terbatas dalam menjalankan misi pendidikannya.

  1. Meninggal di Usia Muda

Tragisnya, Kartini meninggal dunia pada usia yang sangat muda, hanya 25 tahun, pada tanggal 17 September 1904.

Meski demikian, warisannya terus hidup dan menginspirasi banyak orang di Indonesia dan di seluruh dunia.

Hari lahirnya, 21 April, diperingati sebagai Hari Kartini di Indonesia, di mana perempuan dihargai dan dihormati atas kontribusi mereka dalam masyarakat.

  1. Pengakuan Internasional

Meskipun perjuangannya terutama terfokus pada perubahan sosial di Indonesia, Kartini juga dihormati di tingkat internasional.

Dia dianggap sebagai salah satu pionir dalam gerakan emansipasi perempuan global dan memiliki tempat penting dalam sejarah feminisme.

  1. Monumen dan Patung Kartini

Salah satu patung paling terkenal adalah Patung Kartini di Taman Menteng, Jakarta, yang menggambarkan Kartini sedang duduk sambil menulis surat.

Monumen dan patung Kartini adalah simbol penghargaan yang diberikan kepada sosoknya yang berpengaruh dalam perjuangan emansipasi perempuan.

  1. Pengaruh Warisan Kartini

Salah satu warisan Kartini adalah idealismenya dalam memperjuangkan hak-hak perempuan. Perjuangan terhadap hak pendidikan dan kesetaraan gender menginspirasi banyak orang.

Bukan hanya kaum perempuan, tak sedikit kaum laki-laki yang tergerak untuk memberikan ruang positif bagi perempuan untuk berkontribusi di lingkungan.

Hal ini terutama dirasakan dan diterapkan oleh generasi perempuan muda, untuk mengejar impian mereka dan berkontribusi pada perubahan sosial yang positif.

Kartini adalah simbol perjuangan perempuan untuk kesetaraan dan keadilan. Semangatnya telah menginspirasi dan menjadi teladan bagi Indonesia dan dunia.

 ***

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #mengungkap #fakta #menarik #tentang #pahlawan #emansipasi #indonesiaraden #ajeng #kartini

KOMENTAR