



BMKG Angkat Bicara soal Cuaca yang Berubah Cepat di Gunung Rinjani setelah Insiden Tewasnya Pendaki Asal Brasil
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) angkat bicara soal fenomena cuaca yang berubah dengan cepat di Gunung Rinjani pada Kamis (26/6).
BMKG mengungkapkan bahwa perubahan cuaca yang cenderung berubah dengan cepat merupakan fenomena yang wajar di Gunung Rinjani.
Dikutip dari situs berita ANTARA dan laman resmi BMKG, ketua Tim Data dan Analisis Stasiun Klimatologi BMKG Nusa Tenggara Barat Bastian Andriano menjelaskan fenomena cuaca di wilayah sekitar Gunung Rinjani.
"Perubahan cuaca dalam hal ini kondisi berawan-cerah-berawan di wilayah sekitar puncak gunung adalah hal yang wajar," kata Bastian.
Bastian menambahkan bahwa faktor pemicu perubahan cuaca yang cepat di Gunung Rinjani disebabkan kecepatan angin yang lebih tinggi daripada di dekat permukaan.
Ia juga menjelaskan udara yang bergerak menuju ke puncak Gunung Rinjani mengalami efek pendinginan.
Efek pendinginan ini kemudian membentuk formasi beberapa awan orografis sebagai akibat dari bentuk topografi gunung.
Sebelumnya, pendaki asal Brasil bernama Juliana Marins dilaporkan tewas setelah terjatuh ke lereng Gunung Rinjani di kedalaman 600 meter pada Sabtu (21/6) lalu.
Cuaca yang berubah-ubah di sekitar kawasan puncak Gunung Rinjani menyebabkan tim SAR gabungan kesulitan mengevakuasi korban.
Tim SAR gabungan baru bisa mengangkat jenazah korban dari dasar jurang menggunakan peralatan manual dengan tali yang ditarik menggunakan teknik lifting pada Rabu (25/6).
Setelah insiden tersebut, Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat segera mengevaluasi sistem pendakian di Gunung Rinjani untuk mencegah kejadian serupa kembali terulang.
Kementerian Kehutanan di sisi lain juga mengajak para pendaki untuk mengutamakan aspek keselamatan dan menyiapkan kelengkapan dalam proses pendakian di kawasan Gunung Rinjani.***
Tag: #bmkg #angkat #bicara #soal #cuaca #yang #berubah #cepat #gunung #rinjani #setelah #insiden #tewasnya #pendaki #asal #brasil