Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana
Kemendukbangga/BKKBN menggelar Kirab Bangga Kencana sebagai bagian dari peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-32 yang dimulai pada Senin (23/6/2025) di berbagai provinsi dan mencapai puncaknya pada Kamis (26/6/2025). (Kemendukbangga/BKKBN)
11:18
27 Juni 2025

Peringati Harganas Ke-32, BKKBN Hadirkan Kirab Bangga Kencana

Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga/BKKBN) menggelar Kirab Bangga Kencana sebagai bagian dari peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-32 2025.

Kegiatan itu menjadi sarana sosialisasi program Bangga Kencana, pencegahan stunting, serta pengenalan lima program prioritas atau quick wins kementerian.

“Kirab Bangga Kencana merupakan rangkaian kegiatan untuk mengampanyekan lima quick wins di seluruh penjuru Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Rote,” ujar Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (27/6/2025).

Kirab yang dimulai pada Senin (23/6/2025) di berbagai provinsi itu mencapai puncaknya pada Kamis (26/6/2025).

Peserta kirab yang terdiri dari penyuluh KB (PKB/PLKB), kader institusi masyarakat pedesaan (IMP), remaja Pusat Informasi Konseling (PIK), Generasi Berencana (GenRe), Saka Kencana, serta mitra lainnya tiba di kantor pusat Kemendukbangga/BKKBN Jakarta.

Mereka melakukan konvoi kendaraan dari Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak, dan Pengendalian Penduduk Provinsi DKI Jakarta.

Dengan menggunakan sepeda motor operasional, mobil unit penerangan (Mupen), dan kendaraan dinas lainnya, iring-iringan peserta disambut meriah oleh menteri, wakil menteri, serta jajaran pimpinan Kemendukbangga/BKKBN.

Setibanya di lokasi, acara diawali dengan penyerahan pataka dari masing-masing regional kepada Menteri Wihaji yang diiringi lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Mars KB.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan penampilan tarian Wonderful Indonesia, pemutaran video dokumenter perjalanan kirab, penyerahan sertifikat, pemberian bantuan untuk keluarga berisiko stunting, dan apresiasi pemenang lomba Harganas ke-32.

Acara semakin meriah dengan sesi hiburan dan pembagian doorprize. Acara ini juga sekaligus menjadi ajang silaturahmi nasional antar-pelaksana program Bangga Kencana dari seluruh Indonesia.

Wihaji berharap, acara tersebut dapat menjadi momentum untuk memperkuat semangat gotong royong dan kolaborasi seluruh pelaksana serta mitra program dalam mewujudkan keluarga berkualitas menuju Indonesia Emas 2045.

“Mari kita wujudkan tambang kemanusiaan dengan pendekatan baru, meninggalkan cara-cara lama demi menciptakan generasi emas di masa depan,” ucapnya.

Ketahanan keluarga pilar Indonesia Emas

Dalam sambutannya, Menteri Wihaji menekankan pentingnya ketahanan keluarga sebagai fondasi menuju Indonesia Emas 2045.

“Saya percaya bahwa keluarga adalah kekuatan. Negara akan baik-baik saja jika keluarga kita baik. Jadi, keluarga adalah kekuatan utama dalam berbangsa dan bernegara,” ujarnya.

Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-32.Kemendukbangga/BKKBN Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/Kepala BKKBN Wihaji dalam peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) Ke-32.

Ia juga menyebut para Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan penyuluh sebagai pahlawan keluarga yang bekerja di garis depan demi menciptakan keluarga sejahtera dan generasi unggul.

Wihaji juga menyampaikan apresiasinya atas keputusan Presiden Prabowo Subianto yang mengubah status BKKBN menjadi kementerian. Menurutnya, perubahan nomenklatur ini menegaskan bahwa isu keluarga kini menjadi perhatian strategis nasional.

“Transformasi ini harus diikuti dengan perubahan cara berpikir dan cara kerja. Kirab Bangga Kencana adalah bagian dari kampanye transformasi itu. Presiden sangat fokus terhadap tugas-tugas Kemendukbangga, artinya beliau serius mewujudkan Generasi Emas 2045,” ujar Wihaji.

Program prioritas

Dalam kirab itu diusung pula lima pataka yang mewakili program prioritas kementerian, yaitu Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting), Taman Asuh Sayang Anak (Tamasya), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), Lansia Berdaya (Sidaya), dan pengembangan SuperApps keluarga.

Kelima pataka tersebut sebelumnya diarak dari lima regional utama di Indonesia, yaitu Sumatera, Kalimantan, Sulawesi-Papua, Nusa Tenggara-Bali, dan Jawa, sebelum bertemu di Jakarta sebagai simbol sinergi nasional.

Salah satu isu utama dalam program quick wins adalah penanganan stunting. Terkait hal ini, Wihaji menegaskan pentingnya 1.000 hari pertama kehidupan (HPK).

“Itu adalah masa krusial untuk menurunkan prevalensi stunting. Saat ini, prevalensi kita berada di angka 19,8 persen, turun dari sebelumnya 21,5 persen,” jelas Wihaji.

Pada kesempatan itu, Pelaksana Harian (Plh) Direktur Bina Peran Serta Masyarakat Ratna Juita Razak juga melaporkan berbagai program yang telah dilakukan kementerian selama rangkaian Harganas ke-32.

“Program itu antara lain 1.551 kegiatan Genting/Makan Bergizi Gratis (MBG), dua bedah rumah, 1.234 pelayanan KB, 30 kegiatan GATI, 51 kegiatan Tamasya, dan 32 kegiatan Sidaya,” ucap Ratna.

Tag:  #peringati #harganas #bkkbn #hadirkan #kirab #bangga #kencana

KOMENTAR