Gerhana Matahari Total akan Terjadi Menjelang Lebaran, Apakah dapat Menyaksikannya di Indonesia?
Fenomena Gerhana Matahari Total. (sumber: australiangeographic)
07:40
3 April 2024

Gerhana Matahari Total akan Terjadi Menjelang Lebaran, Apakah dapat Menyaksikannya di Indonesia?

 - Fenomena gerhana matahari total akan terjadi tahun ini. Fenomena tersebut terjadi karena bulan berada sejajar atau posisinya sama matahari dan bumi. Posisi ini juga menyebabkan bulan akan menutupi matahari.

Gerhana matahari ini diprediksi akan terjadi dua hari sebelum lebaran. Tepatnya, di hari Senin, 8 April 2024. Dilansir dari website Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), peristiwa ini akan terjadi di Eropa Barat, Amerika Utara, Amerika Selatan, Samudera Pasifik, Atlantik, dan Arktik.

Dilansir dari website NASA, fenomena ini  akan berlangsung lebih lama daripada gerhana matahari yang terjadi di tahun 2017.

Gerhana matahari total akan berlangsung selama 4 menit 28 detik di wilayah barat laut Torreón, Meksiko.

Selanjutnya, saat gerhana memasuki Texas, diperkirakan akan berlangsung selama 4 menit 26 detik.

Durasi lebih dari 4 menit akan membentang ke utara hingga Indiana. Saat gerhana keluar dari Amerika Serikat dan bersiap memasuki kanada, akan berlambang selama 3 menit 21 detik.

NASA mengimbau bagi warga yang ingin menyaksikan gerhana secara langsung untuk memprioritaskan keselamatan terlebih dahulu.

Terutama memakai pelindung mata khusus yang dirancang untuk melihat sinar matahari secara langsung. Selain itu, dapat juga menggunakan teleskop.

Dilansir dari TheVerge, Kepala Penelitian dan Analisis Heliofisika NASA, Patrick Koehn menyebutkan peristiwa gerhana matahari total adalah fenomena langka.

Dirinya mengatakan manusia hanya dapat menyaksikan peristiwa ini dua kali seumur hidup. Saking langkanya, fenomena gerhana matahari total lebih jarang terjadi dan dapat disaksikan kembali puluhan tahun ke depan.

Tanggal 8 April 2024 nanti, bulan akan berada cukup dekat dengan bumi dan menutup matahari secara keseluruhan. Peristiwa tersebut tidak akan terjadi lagi selama dua dekade hingga tanggal 23 April 2024.

Sebenarnya, fenomena yang sama juga pernah terjadi pada 21 Agustus 2017. Perbedaan peristiwa tersebut dengan gerhana matahari total mendatang adalah jalur totalitas yang lebih sempit.

Kali ini, jalur totalitas menjadi luas karena jarak bulan lebih dekat dengan bumi daripada fenomena gerhana sebelumnya.

Pada peristiwa gerhana matahari total kali ini, warga yang wilayahnya terkena dampak dapat melihat langsung fenomena alam ledakan-ledakan di matahari.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menjelaskan ledakan ini terjadi karena adanya aktivitas internal di matahari.

BMKG juga menambahkan peristiwa ledakan tersebut diakibatkan tingkat aktivitas matahari yang mengalami pasang surut selama 11 tahun akan mencapai puncaknya pada 2024.

Meski para ahli belum mengetahui secara pasti penyebabnya, tetapi kemungkinan besar terjadi karena melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam matahari.

Sayangnya, fenomena melihat ledakan di matahari ini hanya dapat dilihat pada sejumlah wilayah saja.

Paling ideal hanya dapat disaksikan di wilayah Amerika Utara seperti, Amerika Serikat, Meksiko dan Kanada. Sementara itu di Indonesia, belum dapat melihat langsung peristiwa gerhana matahari total tersebut.

Fenomena gerhana matahari total ini rupanya turut memberikan dampak terkait pelaksanaan lebaran mendatang. Dampak tersebut  terfokus pada proses pengamatan kemunculan bulan sabit.

Dikutip dari Gulf News, Ketua Asosiasi Astronomi Uni Emirat Arab (UEA), Al-Jarwan mengatakan peristiwa gerhana matahari total ini memberikan dampak bagi penampakan bulat sabit awal Syawal.

Dirinya mengatakan peristiwa tersebut akan menyulitkan proses dalam mengamati bulan sabit.

Dirinya juga menjelaskan bahwa munculnya bulan sabit akan bersamaan dengan gerhana matahari total.

Yakni, sama-sama terjadi pada tanggal 8 April 2024. Bulan sabit yang muncul sebelum tengah malam menandakan bulan tersebut akan terlihat keesokan harinya setelah matahari terbenam di sebagian besar dunia Islam.

Jarwan juga mengatakan bahwa Idul Fitri akan jatuh di tanggal 10 April 2024. Dengan ini menandakan jika umat Islam menjalankan ibadah puasa selama 30 hari.

Editor: Nicolaus Ade

Tag:  #gerhana #matahari #total #akan #terjadi #menjelang #lebaran #apakah #dapat #menyaksikannya #indonesia

KOMENTAR