Rekomendasi Olahraga serta Kondisi yang Harus Diwaspadai untuk Ibu Hamil saat Puasa Ramadhan
Ibu hamil saat berpuasa ./Freepik
08:48
21 Maret 2024

Rekomendasi Olahraga serta Kondisi yang Harus Diwaspadai untuk Ibu Hamil saat Puasa Ramadhan

- Selama menjalankan ibadah puasa, ibu hamil tetap perlu melakukan olahraga untuk menjaga kesehatan tubuhnya.

Bagi ibu hamil, puasa bisa menjadi hal yang cukup menantang karena membutuhkan asupan nutrisi yang cukup untuk menjaga kesehatan dan janin yang sedang dikandung.

Meski sedang hamil, ibu tetap disarankan untuk melakukan olahraga ringan guna menjaga kesehatan tubuh serta janin di dalam kandungan.

Faktanya, berolahraga secara teratur sangat baik untuk menjaga kesehatan ibu hamil yang sedang berpuasa atau tidak.

Olahraga saat puasa bukanlah hal yang dilarang bagi ibu hamil asalkan kondisi kesehatannya memang prima.

Rutin berolahraga juga dapat mendukung proses persalinan agar berjalan lebih lancar. Namun, ibu tetap harus memperhatikan jenis aktivitas fisik atau olahraga yang aman selama kehamilan.

Agama Islam memberikan keringanan bagi ibu hamil untuk tidak berpuasa. Untuk itu para ibu hamil harus tetap mengganti ibadah puasa dengan melakukan fidyah, yaitu memberi makan kaum dhuafa sebagai pengganti puasa.

Dkutip dari siloamhospitals.com memaparkan bahwa adapun manfaat olahraga untuk ibu hamil cukup beragam, mulai dari mengurangi stres saat hamil, mencegah kenaikan berat badan berlebih, mengurangi risiko diabetes gestasional dan nyeri punggung, hingga mencegah kelahiran bayi dengan berat badan di atas rata-rata (berat badan lahir besar).

Di samping itu, olahraga saat hamil juga dapat mendukung perkembangan otak janin. Berikut adalah penjelasan mengenai beberapa rekomendasi olahraga yang aman untuk ibu hamil dan memberikan banyak manfaat bagi kesehatan ibu dan janin.

1. Yoga

Rekomendasi olahraga untuk ibu hamil yang pertama adalah yoga. Olahraga ini bermanfaat untuk melancarkan pernapasan, melatih kelenturan tubuh, serta mendukung persiapan panggul ibu saat proses melahirkan nantinya.

Olahraga prenatal yoga juga dapat membantu mengurangi nyeri pinggang pada ibu hamil dan meningkatkan keseimbangan tubuh.

Manfaat yoga bagi kehamilan tak sampai di situ, pasalnya olahraga ini bisa membuat tubuh dan pikiran menjadi lebih rileks, sehingga ibu akan terhindar dari stres.

2. Jalan Kaki

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga ringan saat hamil muda maupun hamil tua. Olahraga ini cukup fleksibel karena bisa dilakukan di luar maupun di dalam rumah.

Jalan kaki dapat melancarkan peredaran darah dan kerja jantung, serta membuat ibu hamil tetap bugar. Ibu hamil dapat membiasakan jalan kaki selama 30 menit per hari.

Cobalah berjalan santai di sekeliling kompleks perumahan atau taman terdekat. Namun, pastikan bahwa trek atau jalanan yang digunakan untuk berjalan sudah aman dan nyaman. Selain itu, perhatikan juga waktu olahraga.

Sebaiknya, ibu hamil berjalan kaki saat pagi atau sore hari untuk menghindari teriknya sinar matahari di siang hari. Jangan lupa pula untuk membawa air minum untuk mengisi cairan tubuh selama berolahraga.

3. Berenang

Berenang adalah salah satu jenis olahraga untuk ibu hamil yang juga direkomendasikan. Berenang dapat membuat massa tubuh menjadi lebih ringan, sehingga ibu tidak mudah lelah ketika harus bergerak sambil menopang berat badan.

Berenang merupakan pilihan olahraga yang cocok bagi ibu hamil karena aktivitas ini diketahui dapat meningkatkan kualitas tidur ibu hamil, meringankan nyeri panggul, mual-mual, dan membantu mengatasi pembengkakan pada pergelangan kaki.

Adapun gaya renang yang direkomendasikan untuk ibu hamil adalah gaya dada dan gaya punggung.

Meski olahraga ini tergolong aman, ibu hamil tetap harus berhati-hati terutama saat berada di pinggiran kolam dengan kondisi lantai yang licin.

4. Senam Hamil

Selain yoga, senam hamil juga menjadi salah satu olahraga untuk ibu hamil yang paling banyak diminati.

Manfaat senam hamil di antaranya adalah meningkatkan kelenturan, stamina, serta kekuatan tubuh ibu hamil.

5. Latihan Jongkok dan Memiringkan Panggul

Latihan jongkok dan memiringkan panggul adalah olahraga untuk ibu hamil yang disarankan saat mendekati persalinan.

Jenis olahraga ini biasanya direkomendasikan ketika usia kehamilan ibu sudah memasuki trimester ketiga.

Latihan pose jongkok bermanfaat untuk membuka otot-otot panggul dan jalan lahir sehingga proses persalinan dapat berlangsung cepat.

Sementara itu, latihan memiringkan panggul dapat membantu memperkuat otot-otot perut dan mengurangi nyeri punggung pada ibu hamil.

6. Pilates

Pilates menjadi salah satu olahraga yang populer dan banyak diminati oleh wanita. Ternyata, olahraga ini pun memiliki berbagai manfaat untuk membantu memperkuat otot-otot tubuh, keseimbangan tubuh, serta memperbaiki postur tubuh ibu hamil.

7. Peregangan

Jika lebih suka melakukan olahraga di dalam rumah, olahraga peregangan secara rutin agar tubuh tetap aktif bergerak.

Ibu hamil bisa menambahkan dumbbell dengan berat yang sesuai kemampuan ibu, dengan catatan penambahan dumbbell ini dilakukan dalam batas tertentu dan telah dikonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan.

Tips Aman Olahraga saat Hamil

Meski beberapa jenis olahraga untuk ibu hamil di atas cukup aman dilakukan, ibu tetap perlu berhati-hati.

Pertama-tama, mulailah olahraga dengan durasi singkat sekitar 10–15 menit per hari, lalu tingkatkan secara perlahan di hari-hari berikutnya hingga menjadi 30 menit per hari.

Selain memperhatikan durasi, berikut adalah beberapa tips aman berolahraga saat hamil yang dapat ibu terapkan:

1. Menggunakan sepatu olahraga yang bisa melindungi ibu dari cedera.

2. Mengenakan pakaian longgar dan nyaman.

3. Melakukan pemanasan dan pendinginan saat olahraga.

4. Mencukupi kebutuhan cairan tubuh.

5. Mengonsumsi makanan berkalori, maksimal 1 jam sebelum olahraga.

6. Selalu berhati-hati saat berolahraga, hindari gerakan berlebihan yang berpotensi menyebabkan cedera.

Keamanan Puasa dan Pengaruh terhadap Bayi dalam Kandungan
Puasa saat hamil umumnya aman untuk dilakukan, disarankan untuk berkonsultasi ke dokter kandungan sebelum melakukannya.

Apabila Bumil menderita gangguan kesehatan tertentu, seperti anemia atau diabetes gestasional, Bumil perlu untuk mendapatkan persetujuan dari dokter agar puasa aman untuk dilakukan.

Salah satu penelitian pun menunjukkan bahwa bayi dari ibu yang berpuasa saat hamil tidak menunjukkan perbedaan skor APGAR bayi setelah lahir.

Skor ini adalah hasil tes yang dijalankan pada bayi baru lahir, yang meliputi pemeriksaan warna kulit, aktivitas otot, kemampuan refleks, detak jantung, dan pernapasan bayi. Meskipun demikian bahwa ada kemungkinan berat badan lahir bayi menjadi lebih rendah.

Hanya saja perbedaannya sangat kecil, dan tidak tergolong signifikan. Bumil yang memiliki berat badan normal dan menerapkan gaya hidup sehat juga tak perlu khawatir, karena umumnya puasa hanya akan mempengaruhi sedikit kondisi kesehatan.

Kondisi yang Harus Diwaspadai Saat Ibu Hamil Berpuasa

Meski semangat berpuasa tinggi, jangan abaikan kondisi kesehatan Bumil, Segera batalkan puasa dan periksakan diri ke dokter jika mengalami kondisi berikut ini, dikutip dari alodokter.com:

  • Mual dan muntah
  • Gejala dehidrasi, seperti merasa sangat haus, lemas, lebih jarang buang air kecil, serta urine menjadi berwarna gelap dan beraroma tajam
  • Demam, sakit kepala, detak jantung tidak teratur, atau kram perut
  • Sakit menyerupai kontraksi yang dapat menjadi tanda persalinan prematur

Jika hal-hal di atas terjadi, berbukalah dengan minum air yang mengandung gula dan garam atau cairan rehidrasi.

Editor: Hanny Suwindari

Tag:  #rekomendasi #olahraga #serta #kondisi #yang #harus #diwaspadai #untuk #hamil #saat #puasa #ramadhan

KOMENTAR