Kiat Mencapai Swasembada Gula 2030, Media Perkebunan Gelar Seminar Nasional
Jawapos.com - Dalam upaya mewujudkan swasembada gula 2030, pemerintah mendorong perbaikan kesejahteraan petani tebu, serta mewujudkan ketahanan energi dan pelaksanaan energi bersih.
Sebagaimana diketahui, rata-rata konsumsi gula per kapita masyarakat Indonesia adalah kg/tahun dan terus meningkat setiap tahunnya. Konsumsi per kapita adalah jumlah suatu produk tertentu yang dikonsumsi per orang.
Dikutip Jawapos.com dari laman maritim.go.id, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi pada Rabu (28/2), telah ditetapkan Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023 tentang Percepatan Swasembada Gula Nasional dan Penyediaan Bioetanol sebagai Bahan Bakar Nabati (Biofuel).
Peran petani sangat penting karena pada tahun 2022, dari total 488.982 ha luas areal tebu, 239.101 ha (48,89%) merupakan tebu rakyat. Jika produktivitas TR ini berhasil, maka akan ada tambahan output yang cukup besar, meski tetap perlu ditunjang dengan perluasan lahan.
Menurut Perpres no.40 Tahun 2023 pasal 3, untuk mempercepat swasembada gula dan penyediaan bioetanol sebagai bahan bakar nabati, telah dikembangkan peta jalan (road map) yang meliputi:
a. peningkatan produktivitas tebu sebesar 93 (sembilan puluh tiga) ton per hektar melalui perbaikan praktik agrikultur berupa pembibitan, penanaman, pemeliharaan tanaman, dan tebang muat angkut;
b. penambahan areal lahan baru perkebunan tebu seluas 700.000 (tujuh ratus ribu) hektar yang bersumber dari lahan perkebunan, lahan tebu rakyat, dan lahan kawasan hutan;
c. peningkatan efisiensi, utilisasi, dan kapasitas pabrik gula untuk mencapai rendemen sebesar 11,2% (sebelas koma dua persen);
d. peningkatan kesejahteraan petani tebu; dan
e. peningkatan produksi bioetanol yang berasal dari tanaman tebu paling sedikit sebesar 1.200.000 kL (satu juta dua ratus ribu kilo liter).
Kementerian Pertanian bertanggung jawab untuk meningkatkan pemantauan dan saran teknis kepada produsen tebu dan meningkatkan akses terhadap pendanaan.
Dengan membantu upaya mencapai swasembada gula nasional 2030, Media Perkebunan dan P3PI mengadakan seminar gula nasional dengan topik Kiat Mencapai Swasembada Gula 2030 di Hotel HARRIS Hotel & Conventions Bundaran Satelit Surabaya, Selasa 27 Februari 2024.
Dengan mendatangkan berbagai narasumber yaitu Ketua Dewan Pembina DPP APTRI, H.M. Arum Sabil, SP., SH. dan Rektor IKOPIN University Prof Dr. Ir. Agus Pakpahan, MS.
Selain itu juga ada narasumber dari AGI (Asosiasi Gula Indonesia), ID FOOD, PT. Kebon Agung, PT. SGN (Sinergi Gula Nusantara), AGRI, PT. Primacom Interbuana, PT. Petrokimia Gresik, P3GI, Balai Pengujian Standar Instrumen Pemanis dan Serat (BSIP TAS Malang).
Dilansir dari Sinergi Gula Nusantara dari paparannya tentang upaya peningkatan produktivitas tebu dalam mendukung swasembada gula di acara seminar nasional gula tersebut.
Dijelaskan bahwa kondisi saat ini ada 2 tantangan yang dihadapi yaitu tantangan operasional dan finansial. Banyaknya tantangan yang dipaparkan, disebutkan juga untuk strategi dan program yang dapat dilakukan yaitu :
1. Pengembangan Lahan
2. Penyediaan Benih yang Unggul
3. Konversi Lahan HGU
4. Penerapan IT dan Mekanisasi
5. Kolaborasi Dinas dan Institusi
Kementerian Perekonomian juga menyampaikan sambutan pada acara Selasa (27/2) yang diwakilkan oleh Dida Gardera Deputi Menko II Bidang Koordinasi Pangan dan Agribisnis.
Dalam acara seminar gula nasional ini para pemerhati, riset maupun pelaku distribusi gula memberikan sumbangsi seperti berbagai pemikiran tentang produktivitas gula dan juga dengan sharing berbagai ilmu.
***
Tag: #kiat #mencapai #swasembada #gula #2030 #media #perkebunan #gelar #seminar #nasional