



Kubu Mardiono Bersyukur Dualisme PPP Berakhir, Kini Fokus Persiapan Pemilu 2029
Kubu Muhammad Mardiono di Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menyambut baik berakhirnya dualisme kepemimpinan di tubuh partai berlambang Ka'bah tersebut.
Langkah islah antara pihak Mardiono dan Agus Suparmanto setelah sempat berselisih soal hasil muktamar ini menjadi momentum untuk memperkuat kembali persatuan internal partai.
“Ya, kami menyambut baik dengan bergabungnya kawan-kawan dari kubu sebelah yang kemarin berbeda pandangan terkait dengan muktamar dan program PPP,” ujar politikus senior PPP yang juga pendukung Mardiono di Muktamar X, Usman M Tokan, saat dihubungi, Senin (6/10/2025).
Dia berharap, seluruh kader PPP selanjutnya bisa duduk bersama untuk membangun komitmen baru menatap Pemilu 2029.
“Dengan bersama-sama dan punya komitmen itu, mari kita susun program yang bisa membuat PPP kembali lolos ke Senayan di masa yang akan datang,” kata Usman.
Usman menekankan, hal pertama yang perlu dilakukan pasca-islah adalah menata kembali struktur organisasi partai di semua tingkatan, mulai dari DPP hingga DPC.
“Pertama yang harus dilakukan adalah bagaimana menata kembali organisasi baik di tingkat DPP, DPW, maupun DPC sesuai amanat anggaran dasar dan rumah tangga,” kata dia.
Bersamaan dengan itu, penyusunan program kerja bersama yang mengakomodasi gagasan kedua kubu juga harus segera dilakukan.
Oleh karena itu, Usman mendorong agar forum Musyawarah Kerja Nasional (Mukernas) PPP segera digelar tanpa perlu menunggu waktu yang lebih lama lagi.
“Bagaimana bersama-sama mengakomodir semua keinginan, baik dari timnya Pak Mardiono maupun dari timnya Pak Agus. Itu harus dibicarakan dalam Mukernas yang sebaiknya dilaksanakan tidak terlalu lama lagi,” tuturnya.
Usman juga menegaskan bahwa struktur kepengurusan hasil rekonsiliasi juga perlu segera dilengkapi dan disusun berdasarkan pertimbangan elektoral.
“Dalam penyusunannya nanti diharapkan berbasis elektoral, agar pengurus yang ditetapkan memang mampu memperkuat partai,” ucap Usman.
Musyawarah wilayah hingga cabang bagi kader-kader PPP juga perlu digencarkan setelah seluruh proses tersebut rampung.
“Misalnya muswil dalam 3 bulan, muscab dalam 3 bulan gitu ya, itu semua harus dilaksanakan supaya menyiapkan kader-kader atau pemimpin-pemimpin daerah yang siap menghadapi pemilu 2029,” pungkasnya.
PPP islah
Diberitakan sebelumnya, dua kubu PPP yang masing-masing dipimpin oleh Mardiono dan Agus Suparmanto resmi berdamai atau islah di Kementerian Hukum, Jakarta, Senin (6/10/2025).
Menteri Hukum Supratman Andi Agtas menyampaikan bahwa pihaknya telah menerbitkan Surat Keputusan (SK) Kepengurusan baru PPP.
Dalam SK tersebut, Mardiono ditetapkan sebagai ketua umum PPP, sementara Agus Suparmanto menjadi wakil ketua umum.
“Hari ini saya mengeluarkan surat keputusan Menteri Hukum yang baru di mana Pak Haji Muhammad Mardiono tetap menjadi ketua umum PPP, kemudian Pak Agus menjadi Wakil Ketua Umum,” kata Supratman di Jakarta, Senin.
Adapun posisi sekretaris jenderal diisi oleh Taj Yasin Maimoen, dan bendahara umum dijabat oleh Fauzan.
Supratman berharap terbitnya SK tersebut dapat membawa kesejukan di internal PPP.
“Mudah-mudahan dengan keluarnya SK yang baru ini ada kesejukan kembali kepada keluarga besar PPP,” ujar dia
Supratman juga mendorong pengurus baru PPP untuk segera melengkapi struktur partai dan menyelenggarakan Mukernas dalam waktu dekat.
Sebelum islah ini, PPP sempat mengalami dualisme kepemimpinan setelah Mardiono dan Agus sama-sama mengeklaim terpilih secara aklamasi sebagai ketua umum lewat Muktamar X pada 27–28 September 2025.
Tag: #kubu #mardiono #bersyukur #dualisme #berakhir #kini #fokus #persiapan #pemilu #2029