



Air Jadi Pilar Swasembada Pangan, Kementerian PU Dorong Pembangunan Infrastruktur SDA
- Kementerian Pekerjaan Umum (PU) mendorong pembangunan dan pengelolaan infrastruktur sumber daya air (SDA) menjadi pilar penting dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Pasalnya, air merupakan fondasi utama dalam mencapai swasembada pangan.
Sebagai kebutuhan dasar manusia, pangan tidak bisa dipisahkan dari peran vital air yang menopang seluruh rantai produksi pertanian.
Menteri PU Dody Hanggodo menekankan urgensi keberadaan infrastruktur SDA dalam mendukung ketahanan pangan nasional.
Ia mengingatkan pentingnya pembangunan infrastruktur SDA yang kokoh, baik secara fisik maupun visi, untuk menghadapi urbanisasi dan perubahan iklim.
Direktur Jenderal SDA Lilik Retno Cahyadiningsih menjelaskan peran vital air dalam merealisasikan swasembada pangan saat mewakili Dody dalam web seminar (webinar) bertema “Air untuk Negeri” yang diselenggarakan Kementerian PU secara daring, Senin (16/6/2025).
“Dalam konteks pembangunan, air adalah tulang punggung swasembada pangan. Oleh karena itu, pengelolaannya harus menjadi prioritas nasional,” ujarnya melalui keterangan pers, Selasa (17/6/2025).
Lebih lanjut, Lilik menyatakan bahwa Indonesia menghadapi sejumlah tantangan serius, di antaranya ketimpangan distribusi air, dampak perubahan iklim, degradasi SDA, dan konflik pemanfaatan antarsektor.
Mengingat ketahanan air dan pangan tidak mungkin tercapai tanpa intervensi negara, ia menyatakan bahwa penyediaan air bagi irigasi pertanian rakyat dan konsumsi dasar harus menjadi prioritas bersama.
Senada dengan itu, Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq yang hadir sebagai pembicara dalam webinar tersebut juga menegaskan pentingnya air dalam kehidupan.
Ia menilai bahwa seluruh lapisan masyarakat memiliki tanggung jawab besar dalam menjaga air, sanitasi, dan kelestarian alam demi generasi mendatang.
“Saya mengajak seluruh masyarakat Indonesia menjaga air sebagai warisan bersama yang harus dijaga dan dikelola bersama,” ujar Hanif.
Optimasi lahan pertanian dan irigasi
Dalam rangka mewujudkan swasembada pangan yang tertuang dalam Asta Cita, Presiden Prabowo Subianto telah menerbitkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembangunan, Peningkatan, Rehabilitasi, serta Operasi dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi untuk Mendukung Swasembada Pangan.
Saat ini, Kementerian PU tengah melakukan optimasi lahan pertanian seluas 665.485 hektar (ha) di 14 provinsi serta penguatan jaringan irigasi yang akan mendukung musim tanam kedua.
“Kami menargetkan hingga 2029, persentase sawah fungsional beririgasi naik menjadi 62,37 persen, layanan irigasi berbasis waduk 16,57 persen, dan efisiensi pemanfaatan air mencapai 0,43 dollar Amerika Serikat (AS) per meter kubik (m³),” jelas Lilik.
Ia menegaskan bahwa kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan Integrated Water Resources Management (IWRM) sangat diperlukan untuk mencapai target tersebut.
“Tak ada satu pihak pun yang bisa bekerja sendiri. Kolaborasi pentahelix yang melibatkan lima unsur mencakup pemerintah, akademisi, petani, sektor swasta, dan masyarakat sipil adalah kunci untuk menjaga keseimbangan konservasi, pemanfaatan, dan pengendalian daya rusak air,” tutur Lilik.
Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Kewilayahan, Ayodhia Kalake berharap webinar yang digelar Kementerian PU ini menjadi ruang diskusi produktif yang melahirkan langkah konkret menuju tata kelola air yang inklusif dan berkelanjutan.
Tag: #jadi #pilar #swasembada #pangan #kementerian #dorong #pembangunan #infrastruktur