



Waspada Dehidrasi, Begini Cara Aman Ibadah Haji di Tengah Cuaca Panas Makkah
Ribuan jamaah haji Indonesia telah diberangkatkan dari Madinah menuju Makkah.
Mereka diperkirakan akan tiba setelah menempuh perjalanan darat yang cukup panjang di tengah suhu udara yang semakin menyengat.
Cuaca ekstrem ini menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah, terutama dalam menghadapi risiko dehidrasi dan heat stroke.
Kondisi iklim di Tanah Suci saat ini berada di puncak musim panas, dengan suhu yang bisa menembus angka 45 derajat Celsius.
Ancaman serius bagi kesehatan jamaah, terutama mereka yang berusia lanjut atau memiliki penyakit penyerta (comorbid), menjadi perhatian utama tim kesehatan haji.
Jaga Asupan Cairan
Kepala Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) di Makkah, dr. Edi Supriyatna, menekankan pentingnya menjaga asupan cairan tubuh selama menjalani rangkaian ibadah haji.
Ia menjelaskan bahwa dehidrasi tidak hanya menyerang mereka yang lanjut usia, tetapi juga bisa terjadi pada siapa saja, terutama saat berada dalam kondisi paparan panas ekstrem.
“Cara mengantisipasinya tetap, jamaah haji itu harus minum. Minum 200 mililiter per jam,” ujar Edi dalam keterangannya di KKHI Makkah, Kamis (8/5/2025).
Namun, Edi juga menyadari adanya kekhawatiran jamaah untuk sering buang air kecil jika terlalu banyak minum. Masalah ini bisa mengganggu konsentrasi ibadah, apalagi ketika akses ke toilet tidak selalu mudah.
Untuk mengatasi kekhawatiran ini, ia memberikan panduan sederhana namun efektif: minum dalam porsi kecil namun konsisten.
“Minumnya agar tidak sering buang air kecil, maka minumnya 4 teguk per 10 menit. Itu tidak akan sering buang air kecil kalau seperti itu,” kata Edi.
Heat Stroke Mengintai, Jangan Lengah dengan Panas
Menurut Edi, dehidrasi yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berkembang menjadi heat stroke — kondisi medis serius yang ditandai oleh kenaikan suhu tubuh drastis hingga tubuh tidak mampu lagi mendinginkan dirinya secara alami.
Jika tidak ditangani, heat stroke dapat menyebabkan kerusakan organ bahkan kematian.
“Heat stroke juga faktornya karena cuaca. Misalnya, terkena paparan panas secara langsung. Jamaah bisa mencegahnya dengan membawa payung ketika keluar hotel,” imbaunya.
Para jamaah diimbau untuk tidak meremehkan teriknya sinar matahari.
Selain payung, perlengkapan lain seperti kacamata hitam, topi, serta pakaian berwarna terang juga sangat dianjurkan untuk menekan risiko paparan langsung terhadap panas ekstrem.

Ancaman Tertinggi: Saat Puncak Haji di Armuzna
Risiko tertinggi gangguan kesehatan akibat panas diperkirakan akan terjadi saat puncak ibadah haji, yakni di Arafah, Muzdalifah, dan Mina—dikenal dengan istilah Armuzna.
Pada fase ini, jamaah akan banyak menghabiskan waktu di luar ruangan, termasuk bermalam di tenda dan berjalan kaki di bawah matahari.
“Di Armuzna nanti, karena aktivitas di luar sangat tinggi dan banyak, ancaman dehidrasi dan heat stroke akan jauh meningkat.
Maka edukasi kepada jamaah sejak sekarang itu sangat penting,” ungkap Edi.
Pihak KKHI sendiri telah melakukan berbagai upaya antisipasi, mulai dari edukasi sejak di Tanah Air, pemeriksaan kesehatan menyeluruh, hingga penyediaan fasilitas dan tenaga medis yang siaga di titik-titik krusial sepanjang perjalanan ibadah haji.
Keselamatan adalah Bagian dari Ibadah
Melansir dari website NU-jaringan Suara.com, Dr. Edi menegaskan bahwa menjaga kesehatan dan keselamatan selama berhaji adalah bagian dari ibadah itu sendiri. Ibadah haji bukan hanya soal kekuatan fisik, tapi juga kecermatan dalam menjaga diri dan sesama.
“Kalau jamaah tahu cara menjaga diri dari dehidrasi dan heat stroke, mereka bisa menjalankan ibadah dengan lebih tenang dan khusyuk,” ujarnya.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama terus mengimbau jamaah untuk tidak memaksakan diri, selalu mendengarkan instruksi petugas, dan memperhatikan kondisi tubuh masing-masing.
Dengan ikhtiar dan pengetahuan yang tepat, para tamu Allah dari Indonesia diharapkan dapat menunaikan ibadah haji dengan aman, sehat, dan mabrur.
Tag: #waspada #dehidrasi #begini #cara #aman #ibadah #haji #tengah #cuaca #panas #makkah