Menelisik Sejarah di Balik Penetapan Hari Batik Nasional 2 Oktober, Dikenalkan oleh Soeharto hingga Diresmikan SBY
Ilustrasi Hari Batik Nasional. (Canva)
09:08
2 Oktober 2024

Menelisik Sejarah di Balik Penetapan Hari Batik Nasional 2 Oktober, Dikenalkan oleh Soeharto hingga Diresmikan SBY

Rabu (2/9) hari ini ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional. Batik merupakan salah satu warisan budaya nasional Indonesia yang telah dikenal di kancah Internasional.

Dilansir dari itjen.kemdikbud.go.id, sejarah perkembangan batik di Indonesia dapat ditemukan seiring dengan perkembangan kerajaan Majapahit. Kemudian, diwariskan ke Kesultanan Solo dan Yogyakarta.

Mulanya, batik hanya digunakan oleh para bangsawan di keraton. Namun, seiring perkembangan zaman, batik lantas diproduksi umum oleh masyarakat dan menjadi populer.

Satu dekade terakhir, pemerintah Indonesia menggaungkan peringatan Hari Batik Nasional setiap tanggal 2 Oktober. Biasanya, tiap instansi yang ada di Indonesia baik itu lembaga negara, perusahaan swasta atau pun institusi pendidikan mewajibkan penggunaan batik pada hari tersebut.

Namun, tahukan kamu kenapa Hari Batik Nasional ditetapkan pada 2 Oktober? Simak penjelasan berikut ini.

Sejarah Hari Batik Nasional

Batik kali pertama dikenalkan secara Internasional oleh Presiden Soeharto saat mengikuti konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Lalu, pada 4 September 2008 batik mulai didaftarkan untuk mendapat status Intangible Cultural Heritage (ICH) melalui UNESCO. Pengajuan tersebut kemudian diterima secara resmi pada 9 Januari 2009.

Kemudian, pengukuhan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda dilaksanakan pada sidang keempat Komite Antar-Pemerintah UNESCO di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab pada 2 Oktober 2009.

Dari situlah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) kemudian menjadikan tanggal 2 Oktober sebagai Hari Batik Nasional. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 33 Tahun 2009 yang dikeluarkan pada 17 November di tahun tersebut.

Melalui Keputusan itu, Kementerian Dalam Negeri menerbitkan surat edaran yang mengimbau seluruh pergawai pemerintah di tingkat pusat, provinsi, dan kabupaten mengenakan batik setiap Hari Batik Nasional.

Dilansir dari Indonesia.go.id, batik merupakan kerajinan asli yang dapat ditemukan dengan mudah di berbagai wilayah Indonesia. Hampir setiap provinsi di Indonesia memiliki ciri dan corak khas masing-masing.

Kepopuleran batik sebagai budaya khas Nusantara sudah dicatat sejak awal abad ke-19. Thomas Stamford Raffles dalam karyanya yang berjudul The History of Java menyebut batik sebagai salah satu budaya yang populer di Jawa.

Bahkan, terdapat dua antropolog asal Belanda yang secara sengaja menulis karya tentang batik berjudul De Batik-Kunst in Nederlandsch-Indie en Haar Geschiedenis pada tahun 1899.

Soeharto Pahlawan Batik

Presiden Soeharto diketahui adalah salah satu tokoh yang banyak mengenalkan penggunaan batik. Bahkan, para pelaku usaha batik menjuliki presiden kedua itu sebagai pahlawan batik.

Menurut catatan, salah satu tokoh yang memantik kebijakan Seoharto terkait batik adalah Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin.

Ali Sadikin yang saat itu mendapatkan inspirasi dari seniman kaligrafi batik asal Jogjakarta, Amri Yahya, menetapkan batik sebagai pakaian resmi untuk pria di wilayah DKI Jakarta.

Sejak Bang Ali, sebutan Ali Sadikin mengeluarkan kebiajakan tersebut, batik yang semula hanya bersifat sebagai komoditi mulai bergeser ke arah simbol budaya bangsa. Presiden Soeharto lantas bergerak lebih jauh untuk mendukung batik sebagai budaya nasional.

Soeharto kemudian memperkenalkan seragam Korpri bercorak batik sebagai implementasi identitas nasional. Kebijakan tersebut secara tidak langsung mewajibkan PNS menggunakan batik sebagai seragam mereka.

Selain itu, Soeharto juga diketahui memperkenalkan batik kepada para pemimpin dunia dalam beberapa kesempatan.

Salah satunya adalah ketika Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC pada tahun 1994, di mana Soeharto membuat 18 motif batik untuk 18 kepala negara peserta APEC.

Strategi itu lantas diteruskan oleh para pemimpin setelahnya. Beberapa di antaranya seperti Presiden SBY yang berhasil mendaftarkan batik sebagai Warisan Budaya Tak Benda UNESCO.

Tidak hanya itu, SBY juga menetapkan penggunaan batik dalam forum tingkat regional dan Internasional, seperti KTT ke-19 ASEAN dan KTT Asia Timur 2011.

Di sisi lain, Presiden Jokowi juga dalam beberapa pertemuan Internasional memperkenalkan batik sebagai identitas nasional. Salah satunya adalah ketika sidang Dewan Keamanan (DK) PBB yang diadakan di New York pada 2019 lalu.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia bertindak sebagai salah satu presidensi. Oleh karena itu, anggota DK PBB menetapkan batik sebagai salah satu dresscode, sebagai bentuk penghormatan terhadap Indonesia.

Bangga Berbatik

Hari Batik Nasional bukan seenjadi kadar acara seremonial semata. Melainkan juga msalah satu upaya menjaga identitas nasional dan memperkuat persatuan. Dimulai dengan kedudukan budaya nasional batik yang terus diproyeksikan sebagai bagian dari identitas budaya global.

Saat ini, perkembangan batik sudah semakin masif. Pasalnya, batik kini dapat dengan mudah ditemukan di berbagai wilayah di Indonesia.

Lebih dari itu, batik juga telah mendapatkan pengakuan Internasional dan menjadi bagian dari mode dunia. Dengan berpartisipasi dalam fashion show di berbagai kota besar seperti New York dan Milan.

Dilansir dari akun Instagram resmi Yayasan Batik Indonesia (YBI), tahun ini Hari Batik Nasional dirayakan dengan tema Bangga Berbatik.

Untuk memperingati hari batik, YBI menggandeng Kementerian Perindustrian menggelar acara spesial Hari Batik Nasional pada 2 hingga 6 Oktober 2024 di Mall Kota Kasablanka

Acara tersebut dimeriahkan dengan berbagai rangkaian mulai dari fashion show, talk show, pameran, dan beragam suguhan lain.

Pada Hari Batik Nasional tahun lalu, YBI bersama Kemdikbudristek RI secara resmi telah membuka Museum Batik Indonesia yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah.

Diharapkan, eksistensi Museum Batik Nasional dapat menjadi sarana penyebaran pengetahuan mengenai batik di Nusantara. Sekaligus menjadi akses bagi masyarakat untuk mengenal batik secara mendalam.

Editor: Bayu Putra

Tag:  #menelisik #sejarah #balik #penetapan #hari #batik #nasional #oktober #dikenalkan #oleh #soeharto #hingga #diresmikan

KOMENTAR