Ini 8 Tanda Hubungan dengan Pasangan Layak Diperjuangkan dan Dipertahankan Menurut Psikologi, Apa Saja?
– Menjalani hubungan yang sehat dan bermakna bersama pasangan membutuhkan usaha dari kedua belah pihak. Namun, tidak semua jalinan kasih layak diperjuangkan, terutama jika tidak ada keseimbangan dalam memberi dan menerima.
Menurut psikologi, ada beberapa tanda yang menunjukkan bahwa sebuah hubungan dengan pasangan memiliki fondasi yang kuat dan pantas untuk dipertahankan. Memahami hal-hal ini bisa menjadi panduan untuk menilai apakah jalinan kasih tersebut bernilai untuk terus dijalani atau tidak.
Dilansir dari Hack Spirit pada Rabu (11/12), diterangkan setidaknya terdapat delapan tanda yang menunjukkan bahwa hubungan dengan pasangan kamu patut untuk diperjuangkan dan tentu dipertahankan menurut Psikologi.
1. Komitmen kedua belah pihak
Tidak ada gunanya mempertahankan relasi jika hanya sepihak yang berusaha. Tindakan nyata dan kesungguhan hati dari kedua individu menjadi kunci utama bertahannya sebuah ikatan.
Penting untuk tidak hanya sekadar menjalani rutinitas, tetapi juga memiliki tekad kuat untuk memperbaiki keadaan dengan kesadaran penuh. Yang lebih esensial adalah kemampuan untuk melihat ke dalam diri sendiri dan mengakui kekurangan masing-masing, bukan hanya menyalahkan pasangan.
2. Kemampuan berkomunikasi
Pertengkaran kecil sebenarnya lebih baik daripada diam seribu bahasa yang menyimpan kekesalan. Mengutarakan ketidaksetujuan justru menandakan masih adanya kepedulian untuk menyelesaikan masalah.
Menurut pakar konseling Esther Perel, perdebatan merupakan alarm yang menunjukkan bahwa relasi membutuhkan perhatian khusus, bukan tanda bahwa hubungan harus berakhir. Keterbukaan komunikasi, meski kadang berbentuk argumen, masih lebih baik ketimbang keengganan total untuk membicarakan masalah.
3. Fondasi persahabatan kokoh
Sebuah penelitian ilmiah menunjukkan bahwa landasan persahabatan dalam relasi romantis jauh lebih penting dari sekadar ketertarikan fisik. Ikatan emosional yang kuat, rasa saling menghargai, dan kemampuan untuk bersenang-senang bersama menjadi pondasi yang lebih kokoh.
Kesetiaan dan keandalan pasangan dalam berbagai situasi terbukti lebih menentukan ketahanan hubungan dibanding chemistry yang sifatnya naik-turun. Kualitas pertemanan yang solid ini menjadi penopang utama saat menghadapi berbagai tantangan.
4. Sejarah kebahagiaan bersama
Jika dulunya relasi berjalan dengan baik dan penuh kebahagiaan, masalah yang muncul saat ini masih mungkin untuk diperbaiki. Perlu melihat track record seseorang untuk menilai karakternya.
Berbeda dengan hubungan yang sejak awal sudah dipenuhi masalah, relasi yang memiliki kenangan indah memiliki potensi lebih besar untuk diselamatkan. Jika pasangan pernah menjadi sosok yang baik dan mendukung, ada harapan untuk kembali ke masa-masa indah tersebut.
5. Bebas dari kekerasan
Relasi yang layak dipertahankan adalah yang masih menjunjung tinggi rasa hormat dan kebaikan, meski sedang ada masalah. Segala bentuk kekerasan, baik fisik maupun mental, menjadi garis merah yang tidak boleh dilanggar.
Tindakan manipulatif, ancaman, pengekangan, isolasi, atau kekejaman lainnya adalah tanda bahwa hubungan perlu diakhiri. Meski tidak ada relasi yang sempurna, keamanan dan kenyamanan psikologis harus tetap terjaga.
6. Motivasi yang tepat
Ketakutan untuk memulai dari awal atau kekhawatiran pasangan akan berpaling ke orang lain bukanlah alasan yang tepat untuk mempertahankan relasi. Keinginan untuk bertahan semata-mata karena sudah terbiasa atau trauma kesendirian justru bisa menjadi racun dalam hubungan.
Meski perasaan-perasaan tersebut wajar muncul saat menghadapi masalah, tidak boleh menjadi satu-satunya alasan untuk bertahan. Relasi yang dilandasi ketakutan tidak akan membawa kebahagiaan jangka panjang.
7. Kesepahaman nilai hidup
Kesamaan hobi atau selera memang penting, namun keselarasan prinsip hidup jauh lebih fundamental. Nilai-nilai inti yang selaras akan memberikan kekuatan dan kebersamaan dalam menghadapi berbagai rintangan.
Ketika pasangan memiliki pandangan hidup yang sejalan, mereka akan lebih mudah bergerak ke arah yang sama meski menghadapi kesulitan. Daya tarik fisik dan kesamaan minat bisa berubah, tapi prinsip hidup yang selaras akan selalu menjadi pengikat yang kuat.
8. Permasalahan yang dapat diselesaikan
Kebanyakan keluhan dalam hubungan sebenarnya hanya masalah sepele yang bisa membesar karena penanganan yang kurang tepat. Misalnya, kebiasaan bermain ponsel saat berbicara atau perdebatan tentang cara mencuci piring yang benar, sebenarnya bisa diselesaikan dengan komunikasi yang baik.
Namun, jika masalah yang sama terus berulang tanpa ada perubahan, maka perlu evaluasi lebih serius. Kunci utamanya adalah kemampuan untuk berkompromi dan kemauan untuk berubah dari kedua belah pihak.
Tag: #tanda #hubungan #dengan #pasangan #layak #diperjuangkan #dipertahankan #menurut #psikologi #saja