Wisatawan yang Cerdas dan Turis yang Berpengalaman Biasanya Menunjukkan 8 Hal ini, Melakukan Lebih dari Sekadar Berfoto
- Banyak orang yang berpikir kalau mengambil gambar di tempat-tempat bersejarah dan mencentang item-item dari dalam daftar keinginan. Semakin banyak bepergian, mereka akhirnya sadar yang penting bukanlah tempat yang pernah dikunjungi, tetapi seberapa dalam pengalaman tersebut.
Menjadi pelancong yang cerdas berarti melakukan lebih dari sekedar berbaur dengan orang banyak atau mengikuti buku panduan. Terhubung dengan budaya, beradaptasi dengan hal yang tidak terduga, dan meninggalkan dampak positif di tempat yang dikunjungi adalah seorang pelancong yang baik.
Dilansir dari Geediting, ada 8 tanda yang membuktikan seseorang termasuk golongan pelancong cerdas yang melakukan sesuatu lebih dari sekedar berfoto. Mereka benar-benar seseorang yang ahli dalam seni perjalanan.
1. Mengetahui semua tentang budaya lokal
Pelancong atau turis yang cerdas mengetahui bahwa merasakan suatu tempat berarti membenamkan diri dalam budayanya. Studi tentang pariwisata bahasa mendukung pernyataan ini.
Penelitian menunjukkan bahwa wisatawan yang berinteraksi erat dengan penduduk setempat, seperti menginap di rumah penduduk setempat atau mengikuti kegiatan budaya, seringkali memperoleh hubungan yang lebih kaya dan lebih bermakna dengan destinasi wisata.
Mereka juga mencoba kuliner lokal, ikut serta dalam tradisi lokal, dan menjelajahi lingkungan sekitar yang tidak ada di setiap kartu pos. Hal ini tidak hanya memperkaya pengalaman tetapi juga menunjukkan rasa hormat terhadap budaya dan masyarakat setempat.
2. Bepergian dengan beban ringan
Berkemas dan membawa barang dengan ringan menjadi salah satu indikator utama bahwa seseorang menjadi pelancong atau wisatawan yang cerdas. Mereka nggak lagi mengemas semua barang di rumahnya karena akan sangat terbebani selama perjalanan.
Bepergian dengan barang bawaan yang ringan tidak hanya membuat terhindar dari membawa koper yang berat, namun juga memudahkan mereka untuk beradaptasi dan siap menghadapi apapun. Mereka dapat dengan mudah naik bus, menaiki tangga, atau membuat perubahan rencana dengan cepat tanpa hambatan.
3. Menghormati adat istiadat dan hukum setempat
Pepatah lama ini berlaku bagi setiap wisatawan cerdas di luar sana. Menghormati adat istiadat, tradisi, dan hukum setempat bukan hanya sopan santun tetapi juga menjadi hal yang penting.
Di beberapa negara, seperti Thailand, menghina kerajaan adalah tindakan ilegal. Di negara lain, seperti Singapura, mengunyah permen karet dilarang. Sementara itu, di Jepang, makan sambil berjalan di jalan dianggap tidak sopan.
Menjadi wisatawan yang cerdas berarti mengerjakan pekerjaan rumah ini sebelum tiba di tempat tujuan. Ini memastikan mereka untuk memahami adat istiadat dan hukum setempat agar tidak secara tidak sengaja menyinggung siapapun dan mendapat masalah selama liburan.
4. Peduli terhadap lingkungan
Pariwisata dapat memberi dampak yang signifikan terhadap lingkungan. Namun, wisatawan yang cerdas menyadari hal ini dan mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan jejak karbon mereka.
Menurut Laporan Perjalanan Berkelanjutan 2023 dari Booking.com, lebih dari 75% orang tertarik untuk menjadikan perjalanan liburan mereka lebih berkelanjutan. Baik dengan memilih berjalan kaki alih-alih naik taksi, menolak plastik sekali pakai, atau mendukung bisnis berkelanjutan.
Wisatawan yang cerdas juga menghormati satwa liar dan habitat alam. Mereka menghindari atraksi yang mengeksploitasi hewan dan selalu berada di jalur yang ditandai untuk melestarikan ekosistem yang rapuh.
Menjadi sadar lingkungan tidak berarti mengorbankan kesenangan. Sebaliknya, hal itu seringkali menghasilkan pengalaman perjalanan yang lebih otentik dan bermanfaat.
5. Membuat koneksi yang berarti
Bepergian tidak hanya terbatas pada mengunjungi tempat-tempat baru. Bepergian juga memungkinkan mereka dapat bertemu dengan berbagai macam orang di sepanjang perjalanan.
Mereka yang menjadi wisatawan cerdas seringkali menjalin hubungan sejati dengan penduduk lokal dan sesama turis. Mereka mungkin menemukan diri sendiri berbagi cerita sambil makan dengan keluarga setempat, mempelajari frasa dalam bahasa setempat atau menjalin persahabatan dengan turis lain.
Koneksi ini dapat membuat perjalanan mereka tak terlupakan dan memberi pemahaman yang lebih mendalam tentang tempat yang dikunjungi. Bepergian adalah kesempatan untuk keluar dari zona nyaman, membuka hati terhadap pengalaman baru, dan terhubung dengan orang dari semua lapisan masyarakat.
6. Menerima hal yang tidak terduga
Menjadi turis yang cerdas sering berarti melepaskan rencana yang kaku dan merangkul hal yang tidak terduga. Tertinggal bus, salah belok, atau perubahan cuaca yang tiba-tiba dapat menyebabkan petualangan yang tidak direncanakan, dan seringkali menjadi bagian yang paling berkesan.
Mereka mendapati diri menikmati setiap perubahan-perubahan tak terduga yang terjadi selama perjalanan. Ketimbang merasakan gelisah dan panik, wisatawan yang cerdas akan mendapati dirinya gembira dan tertawa senang.
7. Bertanggung jawab
Pelancong yang cerdas memperhatikan dunia yang mereka jelajahi. Mereka sadar akan tindakan dan dampaknya terhadap tempat yang mereka kunjungi. Wisatawan yang bertanggung jawab menghormati masyarakat, budaya, dan lingkungan setempat.
Hal ini berarti mereka memilih untuk tidak berpartisipasi dalam aktivitas yang membahayakan satwa liar, atau membeli produk buatan lokal untuk mendukung masyarakat. Mereka memastikan meninggalkan dampak yang positif di mana mereka bepergian.
8. Selalu belajar
Ciri paling penting dari seorang wisatawan yang cerdas adalah haus akan pengetahuan. Setiap perjalanan yang mereka lakukan adalah kesempatan untuk belajar tentang dunia, budaya yang berbeda, dan bahkan diri sendiri.
Baik itu mempelajari beberapa kata dalam bahasa baru, memahami sejarah suatu monumen, atau mempelajari cara memasak hidangan lokal, setiap perjalanan adalah kesempatan untuk memperluas wawasan mereka.
Tag: #wisatawan #yang #cerdas #turis #yang #berpengalaman #biasanya #menunjukkan #melakukan #lebih #dari #sekadar #berfoto