Orang yang Selalu Berpikir Rumit Perihal Makanan, Biasanya Memiliki 8 Tanda Ini Menurut Psikologi, Apakah Sama dengan Picky Eater?
Makanan merupakan sumber energi yang terdapat dalam tubuh, sehingga bisa menyerap ke semua bagiannya dan berfungsi dengan baik. Oleh karena itu, kita perlu memiliki pola makan yang baik.
Selain asupan makanan yang sesuai anjuran kesehatan, perlu diseimbangkan dengan pikiran. Karena jika kita terlalu menganggap rumit perihal makanan, bisa menimbulkan stres dan penyakit fisik.
Melansir dari laman Baseline Mag pada (29/11) orang yang selalu berpikir rumit perihal makanan, biasanya memiliki 8 tanda ini menurut psikologi :
1. Terus memikirkan makanan berikutnya
Makanan sangat penting bagi kelangsungan hidup kita dan menantikan waktu makan adalah hal yang wajar.
Tapi menurut psikologi, jika seseorang terus-menerus memikirkan sesuatu yang akan dimakan selanjutnya, itu bisa jadi pertanda adanya pikiran rumit perihal makanan.
Seolah-olah otak terjebak dalam satu lingkaran, terus-menerus memikirkan dan merencanakan makanan atau camilan berikutnya, tidak peduli seberapa jauh jaraknya.
2. Makan sebagai respons emosi, bukan karena lapar
Psikologi memberi tahu kita bahwa menggunakan makanan sebagai mekanisme penanggulangan adalah tanda adanya pikiran yang rumit perihal makanan.
Jika seseorang sedang sedih dan eskrim adalah cara pelariannya, mungkin ada baiknya mencari alternatif lain untuk menangani emosi, misalnya dengan olahraga.
3. Merasa bersalah dengan makanan tertentu
Merasa bersalah atau malu setelah mengonsumsi makanan tertentu merupakan tanda jelas adanya pikirann rumit dengan makanan.
Hal ini sering kali berasal dari tekanan masyarakat, standar kecantikan yang tidak realistis, dan stigma terkait dengan mengonsumsi makanan yang dianggap ‘tidak sehat’ atau ‘memanjakan’.
Penelitian menunjukkan bahwa perasaan bersalah setelah makan justru berkontribusi pada kenaikan berat badan, bukan penurunan berat badan. Rasa bersalah ini akan memicu stres.
Siklus ini tidak hanya memicu kebiasaan makan yang tidak sehat tetapi juga melemahkan kemampuanmu untuk membangun hubungan yang seimbang dan bebas rasa bersalah dengan makanan.
4. Aturan makanan yang ketat
Memiliki pola makan seimbang memang penting, tapi ketika aturan seputar konsumsi makanan menjadi kaku dan tidak fleksibel, hal ini mungkin mengindikasikan adanya masalah dalam hubungan dengan makanan.
Ingat, menikmati makanan yang bervariasi tidak masalah. Mengkategorikan makanan secara ketat sebagai 'baik' atau 'buruk' dapat menyebabkan obsesi yang tidak sehat dan potensi masalah pola makan.
5. Makan secara rahasia
Makan secara diam-diam bisa menjadi pengalaman yang menyayat hati. Itu tandanya kamu sedang bergumul dengan perasaan malu dan bersalah seputar makanan, sehingga kamu merasa perlu menyembunyikan kebiasaan makanmu dari orang lain.
Hal ini dapat menimbulkan perasaan terisolasi dan memperburuk perasaan negatif yang kamu miliki tentang makanan atau kebiasaan makan.
6. Selalu merubah pola diet
Penemuan tentang diet memang selalu ada setiap waktunya, entah itu keto, paleo, atau vegan. Psikologi menunjukkan bahwa perubahan pola makan yang terus-menerus ini adalah tanda pola pikir yang rumit perihal makanan.
Hal ini menunjukkan fiksasi yang tidak sehat terhadap berat badan dan citra tubuh, dan sering kali mengarah pada siklus makan terbatas yang diikuti dengan makan berlebihan.
7. Merasa tidak terkendali saat makan
Hal ini mungkin bermanifestasi sebagai perasaan tidak bisa berhenti makan, bahkan saat kamu sudah kenyang, atau perasaan seperti tidak bisa mengontrol kandungan atau waktu memakannya.
Kurangnya kendali ini sering kali menimbulkan perasaan bersalah dan malu, yang semakin memperumit pikiranmu dengan makanan.
8. Sibuk memikirkan berat badan dan bentuk tubuh
Terlalu terpaku pada ukuran dan bentuk tubuh adalah tanda bahaya besar, sehingga kamu bisa obsesi terhadap diet, perhitungan kalori, membandingkan diri dengan orang lain, atau sangat memerhatikan penampilan.
Hal ini dapat menimbulkan stres, kecemasan, bahkan menimbulkan perasaan tidak mampu, sehingga menyulitkan untuk menikmati makanan dengan cara yang sehat dan seimbang.
Setelah diketahui dari 8 tanda ini, orang yang berpikir rumit perihal makanan tidak sama dengan picky eater.
Karena mengutip dari laman Crystal Sea, bahwa picky eater itu hanya ingin mengonsumsi makanan yang orang itu sukai.
Tag: #orang #yang #selalu #berpikir #rumit #perihal #makanan #biasanya #memiliki #tanda #menurut #psikologi #apakah #sama #dengan #picky #eater