8 Hal Kecil yang Dilakukan Orang Percaya Diri saat Berkomunikasi, Sikapnya Patut Diacungi Jempol
Ilustrasi orang yang percaya diri (Freepik/drobotdean)
16:08
16 April 2024

8 Hal Kecil yang Dilakukan Orang Percaya Diri saat Berkomunikasi, Sikapnya Patut Diacungi Jempol

 Berkomunikasi dengan orang-orang yang memiliki kepercayaan diri tinggi, tentunya akan sangat berbeda dengan orang pada umumnya.    Orang dengan tingkat kepercayaan diri tinggi, biasanya akan lebih memperhatikan beragam aspek terhadap lawan bicara saat berkomunikasi.

Perlu diketahui, seseorang yang menunjukkan sikap percaya diri secara tulus, sering kali melakukan beberapa hal kecil dalam percakapan mereka tanpa kita sadari.

Selain itu, orang yang percaya diri, akan menghargai sudut pandang orang lain hingga mengakui ketika mereka melakukan kesalahan.

Selain itu, apa saja hal kecil yang dilakukan oleh orang-orang dengan rasa percaya diri tinggi dalam percakapan?   Dikutip dari Hackspirit.com, Selasa (16/4), simak pembahasannya berikut ini.
  1. Tidak Menghindari Keheningan

Saat melakukan percakapan, diam sering kali mendapat kesan buruk. Namun, orang yang percaya diri melihat keheningan lebih sebagai kekuatan super dibandingkan zona bahaya. Mereka menyadari potensinya sebagai alat komunikasi, bukan sesuatu yang perlu ditakuti.

Keheningan menciptakan ruang terbuka agar orang lain dapat berbagi, merenung, dan benar-benar didengarkan. Hal ini sebagai bentuk menghormati pikiran dan perasaan orang lain serta menunjukkan bahwa orang yang percaya diri cukup nyaman untuk membiarkan segala sesuatunya berjalan dengan baik. Mereka tidak menghindar dari keheningan melainkan menerimanya.

Mereka memahami bahwa tidak setiap jeda perlu diisi dengan obrolan. Sebaliknya, mereka menggunakan momen tenang itu untuk benar-benar mendengarkan dan terhubung dengan lawan bicara.

2. Mengajukan Pertanyaan Terbuka

Pada percakapan, kita mudah terjebak dalam pembicaraan tentang diri kita atau menyampaikan pendapat kita sendiri. Namun, orang yang percaya diri memahami bahwa ada lebih banyak manfaat mendengarkan daripada berbicara. Mereka menggunakan pertanyaan terbuka sebagai sarana untuk menggali percakapan lebih dalam dan menunjukkan minat tulus pada lawan bicara.

Hal ini bukan sekadar pertanyaan, tapi pertanyaan yang mengundang tanggapan luas, bukan sekadar "ya" atau "tidak", melainkan "Apa perspektif kamu tentang hal itu?" Atau "Bagaimana perasaanmu?" Dengan pertanyaan tersebut, mereka mengundang orang lain untuk berbagi lebih banyak dan membina hubungan yang lebih dalam.

Sikap tersebut menunjukkan rasa hormat terhadap pikiran dan perasaan mereka yang menandakan bahwa sudut pandang mereka penting. Ingat, tujuannya bukan untuk mendominasi pembicaraan, tetapi untuk terlibat di dalamnya, saling belajar, dan memperdalam hubungan.

3. Lebih Banyak Mendengarkan daripada Berbicara

Orang yang percaya diri memahami kekuatan mendengarkan secara aktif. Mereka tahu bahwa komunikasi yang sebenarnya bukan hanya tentang mengungkapkan pikiran mereka sendiri, tetapi juga tentang memahami dan menghargai sudut pandang orang lain.

Bagi mereka, tidak hanya mencakup mendengarkan kata-kata yang diucapkan orang lain, tetapi juga benar-benar memahami emosi, niat, dan pesan mendasar yang ingin orang lain sampaikan.

Dalam percakapan, orang yang percaya diri sering kali fokus pada lawan bicaranya dengan memberikan perhatian penuh kepada mereka, tidak hanya menunggu giliran untuk berbicara. Sebaliknya, mereka menunjukkan minat yang tulus terhadap apa yang dikatakan orang lain serta mendorong mereka untuk lebih banyak berbagi dengan mengajukan pertanyaan yang bijaksana dan memberikan tanggapan yang berempati.

4. Mengungkapkan Perasaan dengan Jujur

Dalam percakapan, orang yang percaya diri tidak takut untuk mengungkapkan perasaannya, meskipun itu tidak nyaman. Mereka tidak bersembunyi di balik kedok kebahagiaan atau kesuksesan yang terus-menerus, tetapi justru menampilkan jati diri mereka.

Bersikap terbuka tentang emosi kita dapat memupuk hubungan yang lebih dalam dengan orang lain. Hal ini mengundang orang lain ke dalam dunia kita, menciptakan ruang untuk empati dan pengertian. Hal ini juga memberi izin orang lain untuk jujur tentang perasaan mereka sendiri.

5. Tidak Takut Berkata "Aku Tidak Tahu"

Banyak orang yang takut saat terlihat tidak tahu apa-apa atau rendah diri. Sebaliknya, orang yang percaya diri justru berani menyatakan ketika mereka kurang memiliki wawasan.

Bagi mereka, kejujuran mengatakan "Aku tidak tahu" menunjukkan kerendahan hati, integritas, dan semangat untuk pencerahan. Hal ini membuktikan kesetiaan mereka pada kebenaran dibandingkan kepura-puraan. Dengan mengakui ketidaktahuan tersebut, mereka membuka jalan menuju pencerahan dan evolusi. Keyakinan sejati bukanlah tentang memiliki semua jawaban, melainkan tentang bertanya, belajar, dan berkembang tanpa rasa takut.

6. Mengakui Kesalahan

Orang yang percaya diri memahami nilai kesalahan. Mereka tidak segan-segan mengakui kesalahan mereka dan menyadari bahwa kesalahan bukanlah kegagalan, melainkan peluang untuk berkembang dan belajar.

Kesediaan untuk mengakui kesalahan membutuhkan kerendahan hati dan keberanian. Hal tersebut merupakan tindakan kejujuran terhadap diri sendiri dan orang lain. Selain itu, sikap tersebut juga menunjukkan bahwa mereka lebih berkomitmen untuk belajar dan berkembang daripada melindungi ego. Di sisi lain, mengakui kesalahan juga menumbuhkan kepercayaan dalam hubungan.

Tentu, manusia tidak akan luput dari kesalahan. Hal terpenting adalah mampu menyadari kesalahan tersebut dan memperbaiki kesalahan.

7. Merasa Nyaman dengan Perbedaan Pendapat


Dalam suatu perbincangan, wajar jika timbul perbedaan pendapat. Namun, cara kita menangani perselisihan ini dapat menunjukkan banyak hal tentang kepercayaan diri kita. Daripada menghindari konflik atau mencoba mendominasi pembicaraan, orang yang percaya diri merasa nyaman dengan perbedaan pendapat.

Mereka memahami bahwa sudut pandang yang berbeda dapat hidup berdampingan dan bahwa perbedaan ini dapat memperkaya pembicaraan serta menawarkan perspektif dan wawasan baru. Selain itu, mereka juga menghadapi perselisihan dengan rasa hormat dan keterbukaan, berusaha memahami sudut pandang orang lain dibandingkan hanya menegaskan sudut pandang mereka sendiri. Mereka tahu bahwa diskusi yang kuat dapat menghasilkan pemahaman yang lebih dalam dan pertumbuhan bersama.

8. Mengungkapkan Rasa Terima Kasih


Orang yang percaya diri selalu mengucapkan terima kasih atas waktu, wawasan, dan segala hal yang diberikan. Sikap tersebut merupakan apresiasi yang tulus atas hal-hal baik yang ditawarkan orang lain. Tentu, mengucapkan terima kasih dapat membangun getaran positif dan menjaga rasa hormat tetap mengalir. Selain itu, ketika kita terbiasa berfokus pada hal-hal baik, hal ini seperti kita menanam benih-benih positif yang tumbuh dalam semua interaksi kita.

Editor: Novia Tri Astuti

Tag:  #kecil #yang #dilakukan #orang #percaya #diri #saat #berkomunikasi #sikapnya #patut #diacungi #jempol

KOMENTAR