7 Tanda Kepribadian Orang yang Lebih Banyak Berbicara Daripada Mendengarkan Menurut Psikologi, Salah Satunya Kurang Sabar
– Dalam hubungan bersosialisasi tentu kita sering menjumpai banyak orang dengan kepribadian yang berbeda-beda salah satunya orang yang lebih banyak berbicara daripada mendengarkan.
Mereka seolah-olah masuk ke dalam percakapan sehingga terkadang bisa mengganggu alur cerita yang diobrolkan. Ada beberapa yang risih hingga tidak mempedulikan apa yang dikatakan namun ada beberapa yang menanggapi dengan serius.
Faktanya dalam ilmu sains, ada beberapa ciri terkait kepribadian orang yang lebih suka berbicara daripada mendengarkan.
Dilansir dari laman Hackspirit, terdapat beberapa ciri kepribadian orang yang lebih banyak bicara daripada mendengarkan diantaranya:
- Ekstraversi
Orang yang ekstrovert dikenal dengan sifatnya yang supel dan mudah bergaul sehingga tidak heran jika mereka merasa nyaman menjadi pusat perhatian. Orang tipe ini cenderung memiliki keterampilan komunikasi yang baik namun realitanya mereka lebih suka berbicara daripada mendengarkan.
Menurut psikologi, orang ekstrovert lebih banyak bicara karena membutuhkan orang lain untuk berpikir dan berfungsi secara maksimal. Sehingga dalam sebuah percakapan mereka merasa lebih terdorong untuk menjaga dialog tetap mengalir.
- Memiliki keyakinan kuat
Orang yang lebih banyak berbicara daripada mendengarkan cenderung memiliki sifat keyakinan dan lebih percaya diri dibandingkan dengan orang yang pendiam. Hal ini bisa didorong dengan keyakinan ilmu yang mereka miliki.
Keyakinan pada keahlian mereka dapat mendorong mereka untuk mendominasi percakapan karena mereka merasa terdorong untuk berbagi wawasan dengan orang lain.
- Memiliki ketegasan
Sifat asertif adalah sifat lain yang mereka miliki dalam lebih banyak berbicara daripada mendengarkan. Orang tipe ini tidak segan-segan mengutarakan pendapatnya meskipun dia berbeda dengan orang lain dalam percakapannya.
Keinginan untuk didengarkan inilah yang membuat mereka lebih sering berbicara dan menyatakan pendapatnya sehingga mampu mendominasi percakapan.
- Ketidaksabaran
Seorang individu yang memiliki sifat tidak sabar mempunyai keinginan kuat untuk kepuasan instan. Dalam percakapan, mereka memprioritaskan untuk mengekspresikan diri dengan cepat daripada meluangkan waktu untuk mendengarkan orang lain dengan penuh perhatian.
Mereka juga sangat sulit menunggu giliran berbicara sehingga cenderung menyela orang lain agar pembicaraan berjalan lebih cepat.
- Impulsif
Menurut psikologi, berbagi berlebihan merupakan gejala perilaku impulsif. Dalam percakapan, orang yang impulsif cenderung melontarkan tanggapan tanpa meluangkan waktu untuk mempertimbangkan implikasi dari perkataan mereka.
Ketergesaan mereka membuat mereka mendominasi percakapan karena mereka memprioritaskan ekspresi diri daripada merumuskan respons yang lebih komprehensif atau mendengarkan orang lain secara aktif.
- Antusiasme
Tanda lain yang menunjukkan orang lebih banyak berbicara daripada mendengarkan adalah memiliki rasa antusiasme atau bersemangat tentang sesuatu.
Pada dasarnya mereka merasakan hubungan emosional yang kuat dengan materi yang diobrolkan sehingga mendorong mereka untuk berbagi wawasan dengan orang lain.
- Empati yang rendah
Menurut psikologi, orang yang kurang empati akan kesulitan mendengarkan secara aktif. Dalam percakapan mereka lebih cenderung membicarakan diri mereka sendiri daripada memprioritaskan apa yang orang lain katakan.
Empati memang sangat penting untuk membangun komunikasi yang baik sehingga ada rasa timbal balik yang artinya tidak hanya berbicara saja namun juga siap mendengarkan.
Tag: #tanda #kepribadian #orang #yang #lebih #banyak #berbicara #daripada #mendengarkan #menurut #psikologi #salah #satunya #kurang #sabar