4 Prinsip Utama Stoicism Mindset yang Dapat Membantu Mengendalikan Emosi Negatif dan Mencegah Depresi
Ilustrasi depresi. (Yan Krukau/pexels.com)
11:56
27 Maret 2024

4 Prinsip Utama Stoicism Mindset yang Dapat Membantu Mengendalikan Emosi Negatif dan Mencegah Depresi

Stoicism mindset merupakan konsep berpikir yang digunakan untuk membentuk penguasaan diri, ketekunan, dan kebijaksanaan. Pemikiran ini nantinya berguna untuk menjalani kehidupan yang sebenarnya, bukan hanya terfokus pada bidang akademis.

Ada beberapa prinsip utama dalam stoicism mindset yang digunakan untuk menghadapi kehidupan dunia. Prinsip stoicism ini dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk membantu kita mengendalikan emosi yang bersifat negatif serta mencegah depresi.

Berikut adalah 4 prinsip stoicism yang dikutip dari The Daily Stoic.

1. Keberanian

Dalam stoicism keberanian memiliki pandangan yang berbeda, karena keberanian hanya ada pada orang yang mengalami kesusahan. Seneca pernah berkata, "Anda menjalani hidup tanpa rintangan, maka tidak ada yang bisa mengetahui kemampuan Anda, bahkan Anda sendiri.”

Dunia ingin mengetahui kita termasuk dalam kategori mana, itulah sebabnya dunia terkadang mengirimkan situasi sulit kepada kita. Jangan menganggap kesulitan ini sebagai ketidaknyamanan, kesulitan atau bahkan tragedi.

Semua yang terjadi dalam hidup adalah sebuah peluang dan pertanyaan yang harus dijawab. Apakah aku punya nyali? Apakah aku punya keberanian untuk menghadapi ini?

Setelahnya, biarkan tindakanmu yang menanggapi setiap situasi dan biarkan tindakan tersebut mengingatkan kita mengapa keberanian menjadi hal yang paling penting dalam mengatasi segala situasi.

2. Kesederhanaan

Meskipun semua orang mengakui bahwa keberanian itu penting, namun kita juga sadar bahwa keberanian dapat berubah menjadi kecerobohan dan menjadi sebuah kesalahan ketika kita mulai membahayakan diri sendiri dan orang lain.

"Golden Mean" dari Aristoteles mengatakan bahwa keberanian yang kurang adalah sifat pengecut sedangkan keberanian yang berlebihan adalah kecerobohan. Hal ini menunjukkan bahwa kita harus melakukan tindakan yang benar dalam jumlah yang tepat dengan cara yang benar.

Stoicism mengajarkan bahwa keunggulan itu bukan berasal dari satu tindakan saja, melainkan kebiasaan yang sudah kita lakukan berulang kali. Kebiasaan akan kita dapatkan dari penyesuaian kecil, sistem yang baik, dan proses yang tepat.

3. Keadilan

Dalam stoicism, keadilan adalah keseimbangan yang tepat yang diiringi dengan tindakan yang benar. Keadilan dalam stoicism adalah satu prinsip yang penting karena keadilan akan mempengaruhi prinsip lainnya.

Kaum stoic tidak hanya melihat dunia dengan jelas tetapi juga melihat dengan jelas seperti apa dunia ini. Sehingga berani mengambil tindakan strategis serta resiko besar untuk membantu mewujudkan keadilan.

4. Kebijaksanaan

Prinsip ini menjadi pelengkap dari ketiga prinsip sebelumnya. Dalam menghadapi dunia seorang stoic harus memiliki keberanian, melakukannya dengan kesederhanaan yang diikuti dengan keadilan serta dipertimbangkan dengan kebijaksanaan.

Seorang filsuf stoicism, Zeno, berkata bahwa kita diberi dua telinga dan satu mulut karena suatu alasan, yaitu untuk lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Kita juga mempunyai dua mata yang berarti kita wajib lebih banyak membaca dan mengamati daripada berkomentar.

Kuncinya adalah kita belajar menjaga pikiran agar selalu terbuka karena terkadang kita berpikir bahwa kita tidak dapat mempelajari sesuatu yang sudah kita ketahui. Padahal kita bisa menggali lebih dalam apa yang sudah kita ketahui, memunculkan rasa ingin tahu dalam diri untuk terus belajar.

Tujuan belajar bukan hanya untuk memperoleh informasi tetapi juga untuk mendapatkan informasi yang tepat. Prinsip stoicism ini membuat kita lebih berhati-hati dalam menemukan kebijaksanaan yang kita butuhkan untuk menghadapi rintangan hidup.

Editor: Edy Pramana

Tag:  #prinsip #utama #stoicism #mindset #yang #dapat #membantu #mengendalikan #emosi #negatif #mencegah #depresi

KOMENTAR