Jangan Dibiarkan! 7 Tanda Pria Merasa Minder dengan Pasangannya, Menurut Psikologi
Perilaku pria minder (Freepik)
17:26
23 Oktober 2024

Jangan Dibiarkan! 7 Tanda Pria Merasa Minder dengan Pasangannya, Menurut Psikologi

 

- Saat menjalin hubungan dengan seorang perempuan, tak jarang pria merasa rendah diri, minder, dan tak percaya diri. Hal ini bisa karena banyak hal.

Mulai dari perbedaan status, pendapatan, hingga masalah tampilan yang tampak berbeda dengan pasangan perempuannya.   Rasa minder pada pria ini tak dapat dibiarkan begitu saja. Sebab, tentu saja akan berpengaruh buruk pada hubungan yang sedang Anda jalin.   Dikutip dari Hack Spirit, ini 7 tanda pria merasa minder dengan pasangannya menurut psikologi.    1) Teru mencari validasi   Ini sebenarnya waja saja. Namun, jika mencari validasi itu menjadi kebutuhan terus-menerus, ceritanya lain lagi. Itu bisa menjadi tanda bahwa ia kurang percaya diri .   Karena orang yang percaya diri tahu harga dirinya. Mereka tidak membutuhkan orang lain untuk terus-menerus meyakinkan mereka tentang harga diri atau kemampuan mereka.   Jangan salah paham. Sedikit kepastian adalah hal yang normal (dan sehat) dalam sebuah hubungan. Namun, jika dia selalu mencarinya – dalam setiap percakapan, setiap pesan teks, setiap tatapan mata – itu mungkin merupakan indikasi bahwa dia tidak sepenuhnya percaya pada harga dirinya sendiri.   2) Dia menghindari konfrontasi   Pria yang minder dengan pasanhannua tidak menghindari pertengkaran karena dia ahli menjaga perdamaian. Melainkan, itu karena dia kurang percaya diri untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya secara terbuka.    Dia takut bahwa menantang saya atau mengungkapkan pendapat yang bertentangan dapat berpotensi menimbulkan konflik, yang pada akhirnya dapat mengakhiri hubungan kami.   Namun, hei, bubungan yang sehat tumbuh subur melalui komunikasi yang terbuka dan jujur ​​— bahkan selama percakapan yang paling sulit.   3) Dia terlalu protektif    Terkadang, apa yang kita anggap sebagai perilaku protektif sebenarnya bisa menjadi tanda ketidakamanan yang mendalam.   Dia ingin tahu semua gerakanmu, dengan siapa kamu bicara, apa yang kamu lakukan, dan kapan kamu akan pulang. Ini bukan lagi tindakan peduli atau melindungi; ini masalah kendali.   Mengapa ia merasa perlu mengendalikan? Itu berasal dari rasa takut — takut kehilangan, takut tidak mampu, takut digantikan. Semua ketakutan ini adalah gejala kurangnya rasa percaya diri.   4) Dia mudah cemburu   Ada perbedaan antara kecemburuan normal dan sesekali dengan kecemburuan yang nampaknya muncul dalam setiap interaksi.   Rasa cemburu muncul karena takut dibandingkan, khawatir bahwa ia tidak memenuhi syarat atau mungkin akan digantikan. Ketakutan ini merupakan gejala klasik dari harga diri yang rendah.   Individu yang percaya diri mengetahui nilai mereka dan memahami bahwa interaksi pasangannya dengan orang lain tidak mengurangi nilai mereka.   Jadi, jika pasangan Anda sering merasa cemburu dan tidak aman di sekitar pria lain atau bahkan hanya saat menyebut nama mereka, mungkin sudah waktunya bagi Anda untuk berbicara dari hati ke hati tentang kepercayaan diri dan keyakinan.   5) Dia selalu mengutamakan kebutuhanmu sebelum kebutuhannya sendiri.   Sekilas, ini mungkin tampak seperti sifat yang positif. Lagi pula, siapa yang tidak menginginkan pasangan yang perhatian dan peduli?   Akan tetapi, selalu mendahulukan orang lain daripada diri sendiri dapat menandakan rendahnya rasa percaya diri.    Menemukan keseimbangan adalah kuncinya. Memenuhi kebutuhan satu sama lain merupakan bagian dari hubungan yang sehat, namun perawatan diri tidak boleh diabaikan. Bila dia terus-menerus mengutamakan Anda dan mengabaikan kesejahteraannya sendiri, hal itu mungkin menunjukkan adanya masalah dengan harga diri.   6) Dia menghindari membuat keputusan   Ia selalu menghindari membuat pilihan — entah itu memilih tempat makan, memilih film untuk ditonton, atau bahkan mempertimbangkan rencana masa depan.    Kalimat seperti "Kamu yang memutuskan" atau "Aku setuju dengan apa pun yang kamu pilih" adalah tanggapan yang biasa ia ucapkan.  

  Keragu-raguan dalam mengambil keputusan ini bermula dari rasa takut mengambil keputusan yang salah, yang berakar dari kurangnya rasa percaya diri. Kekhawatiran bahwa keputusan yang diambil tidak akan cukup baik atau dapat menimbulkan konflik dapat menghambat seseorang.   7) Dia kesulitan mengekspresikan emosinya   Kesulitan mengekspresikan perasaan, entah itu kebahagiaan, kesedihan, ketakutan, atau cinta, dapat menandakan rendahnya rasa percaya diri. Kekhawatiran tentang bagaimana orang lain akan menilai dirinya atau ketakutan akan penolakan dan penghakiman mungkin menjadi penyebabnya.  

 

Editor: Kuswandi

Tag:  #jangan #dibiarkan #tanda #pria #merasa #minder #dengan #pasangannya #menurut #psikologi

KOMENTAR