Tak Hanya Remaja, Inilah 5 Alasan Munculnya Jerawat Pada Lansia yang Sering Kali Tak Disadari
Ilustrasi lansia yang mengalami masalah jerawat di wajah. (Freepik)
11:16
14 Oktober 2024

Tak Hanya Remaja, Inilah 5 Alasan Munculnya Jerawat Pada Lansia yang Sering Kali Tak Disadari

- Jerawat sering kali dianggap sebagai masalah kulit yang hanya dialami oleh remaja, namun kenyataannya jerawat juga bisa muncul pada orang-orang yang berusia lanjut.

Banyak orang mengira bahwa seiring bertambahnya usia, masalah jerawat akan hilang dengan sendirinya, padahal hal ini tidak selalu benar.

Lansia pun dapat mengalami jerawat yang disebabkan oleh berbagai faktor yang sering kali tak disadari.

Artikel ini akan membahas beberapa alasan utama mengapa jerawat masih muncul pada lansia dan bagaimana cara mengatasinya agar kulit tetap sehat dan terawat.

Dilansir dari laman Gris World Care dan Exposed Skincare pada Senin (14/10), berikut merupakan 5 alasan munculnya jerawat pada lansia yang sering kali tak disadari.

1. Perubahan Kulit Terkait Usia

Seiring bertambahnya usia, kulit kita mengalami banyak perubahan yang alami. Salah satu perubahan utama adalah produksi sebum atau minyak alami di kulit yang bisa meningkat.

Produksi minyak yang berlebihan ini dapat menyebabkan pori-pori tersumbat, yang pada akhirnya dapat memicu timbulnya jerawat.

Selain itu, proses pergantian sel kulit menjadi lebih lambat seiring usia, sehingga sel-sel kulit mati cenderung menumpuk di permukaan kulit dan menyumbat pori-pori.

Hal ini membuat kulit menjadi lebih rentan terhadap masalah kulit seperti jerawat. Pada usia yang lebih tua, kulit juga tidak merespons stres dengan cara yang sama seperti ketika kita masih muda.

Stres dapat menyebabkan timbulnya jerawat, tetapi pada lansia, pemulihan dari jerawat cenderung memerlukan waktu yang lebih lama.

Oleh karena itu, mengelola stres dan menjaga kebersihan kulit sangat penting bagi lansia untuk mengatasi masalah jerawat yang mungkin terjadi.

2. Perubahan hormon

Saat menua, tubuh akan mengalami banyak perubahan, salah satunya adalah perubahan hormon. Hormon-hormon ini berperan besar dalam kesehatan kulit kita.

Pada perempuan, perubahan hormon biasanya terjadi saat hamil, mendekati masa menopause, atau saat sudah memasuki menopause.

Ketika hormon mengalami perubahan drastis, produksi minyak di kulit bisa meningkat, yang pada akhirnya dapat menyumbat pori-pori dan menyebabkan jerawat.

Selain itu, jerawat yang disebabkan oleh perubahan hormon pada masa menopause sering kali sulit untuk diatasi hanya dengan obat atau pembersih yang dijual bebas.

Oleh karena itu, banyak orang yang perlu berkonsultasi dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan yang lebih efektif.

Setelah berada di bawah perawatan dokter, jerawat biasanya bisa diobati dengan pendekatan yang tepat dan akan sembuh seiring waktu.

3. Stres yang Berlebih

Stres adalah salah satu penyebab utama berbagai masalah kesehatan, termasuk jerawat. Ketika kita stres, tubuh memproduksi lebih banyak hormon kortisol, yang dapat memicu produksi minyak berlebih di kulit.

Hal inilah yang dapat membuat pori-pori tersumbat dan pada akhirnya dapat menimbulkan jerawat. Hal ini tidak hanya berlaku pada remaja, tetapi juga pada orang dewasa dan lansia.

Untuk mengatasi jerawat yang disebabkan oleh stres, sangat penting untuk mencoba mengelola stres dengan baik. Beberapa metode yang efektif untuk meredakan stres termasuk latihan pernapasan sederhana, yoga, dan lain sebagainya.

Aktivitas-aktivitas ini tidak hanya membantu menjaga tubuh tetap bugar, tetapi juga memberikan efek relaksasi yang mendalam.

Selain itu, menjaga pola tidur yang konsisten juga sangat penting karena saat tidur, kulit memiliki kesempatan untuk memperbaiki diri dan menjadi lebih sehat.

4. Obat-obatan

Beberapa jenis obat yang kita konsumsi untuk mengobati penyakit tertentu dapat memicu jerawat sebagai salah satu efek sampingnya.

Misalnya, obat antidepresan yang digunakan untuk mengatasi gangguan mental, serta obat kemoterapi untuk pasien kanker, sering kali memiliki efek samping yang berupa munculnya jerawat.

Obat-obatan ini dapat memengaruhi keseimbangan hormon atau kondisi kulit, sehingga menyebabkan kulit lebih berminyak dan mudah berjerawat.

Namun, jika Anda mencurigai obat yang sedang Anda konsumsi sebagai penyebab jerawat, penting untuk tidak langsung menghentikan penggunaannya. Menghentikan obat tanpa konsultasi dengan dokter bisa berbahaya.

Sebaiknya, catat gejala jerawat yang Anda alami dan bicarakan dengan dokter pada kunjungan berikutnya.

Jika masalah jerawat ingin segera ditangani, banyak dokter juga menyediakan layanan konsultasi online, sehingga Anda bisa membicarakan masalah ini tanpa harus membuat janji khusus.

5. Produk perawatan rambut dan kulit

Seiring bertambahnya usia, kulit kita mengalami banyak perubahan, termasuk bagaimana produk-produk perawatan kulit atau rambut berinteraksi dengan kulit kita.

Produk-produk seperti sampo, sabun, dan pelembap mungkin dulu cocok digunakan, tetapi seiring waktu, bisa jadi justru menimbulkan masalah seperti jerawat.

Sampo atau sabun yang mengandung minyak berlebih atau tidak memiliki klaim "non-komedogenik" bisa menyebabkan kulit berminyak dan jerawat muncul.

Sangat penting untuk memilih produk perawatan yang sesuai dengan jenis kulit yang berubah akibat penuaan. Carilah produk yang berlabel "bebas minyak" dan "non-komedogenik" untuk mencegah masalah kulit lebih lanjut.

Selain itu, jika kulit Anda mulai menunjukkan reaksi negatif terhadap produk yang sudah lama Anda gunakan, itu bisa menjadi pertanda bahwa sudah waktunya mengganti produk perawatan dengan yang lebih ramah bagi kulit dewasa.

Editor: Setyo Adi Nugroho

Tag:  #hanya #remaja #inilah #alasan #munculnya #jerawat #pada #lansia #yang #sering #kali #disadari

KOMENTAR