Gembong Kartel Narkoba Mexico Terciduk di Terminal Nganjuk, Siapa Sicarios Valdes Roberto?
Terduga pelaku penembakan WNA asal Turki yang juga gembong kartel narkoba Sicarios Valdes Roberto saat ditangkap gabungan kepolisian di Terminal Nganjuk, Jawa Timur. (Twitter/@ainurohman)
16:46
2 Pebruari 2024

Gembong Kartel Narkoba Mexico Terciduk di Terminal Nganjuk, Siapa Sicarios Valdes Roberto?

Pihak tim gabungan Polda Bali, Polres Badung dan Mabes Polri berhasil meringkus seorang pria bernama Sicarios Valdes Roberto (27).

Nama sosok pria tersebut tentu asing di telinga orang Indonesia. Pasalnya, Roberto merupakan seorang warga negara asing alias WNA yang berasal dari Meksiko.

Roberto berhasil diamankan polisi di terminal Nganjuk, Jawa Timur, Jumat (2/2/2024).

Usut punya usut, Roberto merupakan sosok yang berbahaya. Ia juga pernah menghabisi nyawa sesama WNA kala mengunjungi Bali.

Lantas, siapa Sicarios Valdes Roberto sesungguhnya? Kejahatan macam apa yang ia lakukan di kampung halaman sehingga harus kabur ke Indonesia?

Sicarios Valdes Roberto: Bandit dari Meksiko, tergabung dalam kartel narkoba

Sicarios Valdes Roberto tercatat berafiliasi dengan kelompok gangster Meksiko yang mengedarkan narkoba. Roberto juga membawa rekannya terbang ke Bali.

Sosok bandit Meksiko ini terbang ke Indonesia bersama Aramburo Contreras Jose Alfonso (32), Mayorquin Escobedo Juan Antonio (24), dan Deraz Gonzalez Victor Eduardo (36).

Ketiga rekan Roberto sempat diringkus di Perumahan Tarumas, Jalan Pura Masuka, Ungasan, Kuta Selatan, Badung yang menjadi markas sementara mereka.

Sayangnya, Roberto berhasil melarikan diri dan meninggalkan ketiga rekan-rekannya ditangkap polisi.

Pentolan kartel narkoba tersebut juga telah meresahkan warga Bali lantaran terlibat dalam pembunuhan terhadap terduga anggota kelompok gangster rival dari Turki.

Roberto memimpin serangan terhadap seorang WNA bernama Turan Mehmet (30).

Mehmet tewas dalam penembakan yang terjadi di Selasa (23/1/2024) lalu di Vila Palm House, wilayah Tambak Bayuh, Kecamatan Mengwi, Kabupaten Badung, Bali.

Roberto bersama ketiga rekannya juga membawa kabur uang tunai milik Mehmet senilai 93 juta Rupiah.

Adapun barang bukti aksi pembunuhan tersebut adalah senjata api yang sempat Roberto buang untuk menutupi aksi bengisnya.

Usai Mehmet tewas, Roberto menjadi buronan alias masuk daftar pencarian orang (DPO) kepolisian setempat.

Aksi 'koboi' penangkapan Roberto di Terminal Nganjuk

Bak koboi, kepolisian setempat berhasil meringkus si bandit Roberto di Terminal Nganjuk kala hendak melarikan diri.

Roberto lari dari kejaran polisi dan kabur lewat jalur darat dari Bali ke Jawa Timur, sebagaimana yang diungkap oleh Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Brigjen Djuhandhani Rahardjo, Selasa (30/1/2024).

Polisi juga mengamankan sejumlah barang bukti termasuk sepucuk senjata api yang diduga digunakan untuk menghabisi nyawa Turan Mehmet.

Roberto dan anak buahnya dijerat dengan Pasal 340 Junco Pasal 53 KUHP dan atau Pasal 338 Juncto Pasal 35 KUHP dan atau Pasal 365 ayat (1) dan (2) KUHP, dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara.

Kontributor : Armand Ilham

Editor: Farah Nabilla

Tag:  #gembong #kartel #narkoba #mexico #terciduk #terminal #nganjuk #siapa #sicarios #valdes #roberto

KOMENTAR