



Ada Area Baru Pasar Tanah Abang Buat Beli Baju Lebaran, Tren Belanja Balik ke Offline?
Kabar baik untuk para reseller dan pecinta produk fashion Pasar Tanah Abang untuk baju lebaran, karena tersedia area baru Platinum Market dengan konsep selaiknya belanja di mall.
Lokasi yang berada di area Pusat Mode Tanah Abang (PMTA) ini diyakini bisa membuat para reseller baju lebaran lebih nyaman saat berbelanja. Apalagi Dirut PT.Gading Raya Propertindo, Radinka Djan selaku pengelola mengatakan mayoritas toko sudah memadukan penjualan online dan offline.
"Mendekati lebaran ini, masyarakat juga ngelihat bisa melihat ini konsep baru, belanjanya bisa lebih enak, milih-milihnya juga lebih enak dan juga lebih aman dan juga lebih menarik untuk pengunjung datang ke sini dari seantero nusantara," ujar Radinka di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, Senin (19/2/2025).
Menurut Radinka meski saat ini sudah banyak penjualan online, tapi menurutnya tidak bisa menggantikan sensasi belanja offline untuk baju lebaran. Apalagi konsep 60 tenant yang sudah berjualan menampilkan dengan cara dipanjang sehingga lebih menarik, dibanding konsep tumpukan baju grosir.

"Strategi untuk tenant-tenant juga untuk berani menjual barang yang lebih bagus, dan juga mereka (pembeli) bisa menyentuh langsung bahan yang mereka beli. Kalau online kan ya melihat doang, kadang belum tentu juga," jelas Radinka.
Selain itu sensasi belanja offline atau datang langsung mengunjungi toko baju bisa memberikan perasaan refreshing, karena tidak melulu di dalam rumah. Inilah sebabnya meski ramai belanja online, masyarakat tetap butuh beli baju secara offline.
"Banyak mulai jalan-jalan lagi. Kadang bosan di rumah juga. Kadang harga juga enggak bisa bohong. Kadang online bisa lebih murah. Offline juga kadang agak mahal sedikit, cuma kualitasnya," paparnya.
Lantaran sudah mendekati bulan Ramadan, Randika mulai melihat adanya peningkatan aktivitas belanja di Pasar Tanah Abang. Ini karena tren belanja akan dimulai satu bulan sebelum lebaran IdulFitri.

"Kita lihat, seharusnya sih bulan ini sudah mulai ya, karena kan sebulan sebelum biasanya sudah ramai datang untuk belanja. Kelihatannya mulai menaik, kita masih lihat ke minggu-minggu ke depan," ungkap Randika.
Pasar Tanah Abang sebagai pusat belanja tekstil terbesar se-Asia Tenggara, dikatakan Randika mampu alami peningkatan belanja produk fashion hingga 10 kali lipat saat bulan Ramadan.
"Kalau dari biasa bisa naik sampai 10 kali lipat, kalau sudah menjelang detik-detik Ramadhan itu naiknya luar biasa. Shopping itu pasti banyak," pungkas Randika.
Tag: #area #baru #pasar #tanah #abang #buat #beli #baju #lebaran #tren #belanja #balik #offline