Indonesia 4 Besar di Dunia untuk Kasus Pornografi Anak, Orangtua Harus Apa?
Ilustrasi anak yang tidak sengaja mengakses konten pornografi di internet.(Dok. iStock/Ben Gingell)
14:40
2 Februari 2025

Indonesia 4 Besar di Dunia untuk Kasus Pornografi Anak, Orangtua Harus Apa?

Indonesia tercatat sebagai negara keempat di dunia dengan kasus pornografi anak terbanyak. Hal itu tentu menjadi kekhawatiran orang tua yang memiliki anak-anak dengan usia rentan.

Merujuk pedoman 'Seri Pendidikan Orang Tua: Mendampingi Anak Menghadapi Bahaya Pornografi' yang dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, ada beberapa cara untuk melindungi anak dari bahaya pornografi. 

“Teman-teman sekalian, tentu bukan tanpa alasan mengingat Indonesia saat ini terdata sebagai negara keempat terbesar di dunia dalam ranah konten-konten pornografi untuk anak,” ujar Menteri Komunikasi dan Digital (Komdigi) Meutya Hafid dalam konferensi pers di Kemendikdasmen, Jakarta, Minggu (2/2/2025).

“Ini belum menyinggung perjudian online yang juga menyasar anak-anak, perundungan, kekerasan seksual terhadap anak dan juga aspek-aspek negatif lainnya,” tambahnya.

Menyikapi fenomena ini, apa yang harus dilakukan orangtua? Berikut ulasannya.

Mencegah anak terpapar pornografi

1. Mendampingi anak ketika mengakses internet

Orangtua wajib mendampingi anak saat menggunakan ponsel atau tablet ketika mengakses internet.

Meskipun sulit karena harus mengawasi terus menerus, setidaknya itu merupakan cara untuk memastikan bahwa anak tidak mengakses konten pornografi. 

2. Beri pemahaman

Apabila anak ketahuan mengakses situs pornografi, orangtua diimbau untuk mengajak anak berdialog dan menjelaskan dampak pornografi.

Meskipun studi Australian Childhood Foundation menemukan bahwa rata-rata usia pertama kali terpapar pornografi adalah 11 tahun, namun tidak ada salahnya memberi tahu dengan pemahaman yang lebih halus sekalipun usia anak masih di bawah usia tersebut.

Terutama jika risiko paparan pornografi sudah terjadi.

Secara umum, penting bagi orangtua untuk mengajari anak sedini mungkin tentang internet yang sehat dan pendidikan seksual sesuai usia anak.

Internet sehat yang dimaksud merupakan internet yang digunakan untuk mencari tahu seputar pengetahuan bukan tentang hal-hal yang tidak bermanfaat atau negatif. 

4. Buka ruang dialog dengan anak

Menurut Psikolog Hening Widyastuti, orangtua harus membuka dialog tentang peran internet yang harus digunakan dengan hal positif.

"Lebih welcome untuk membuka dialog serta sharing bersama anak-anak mereka. Orangtua lebih proaktif mendekati anak-anak mereka," kata Hening Widyastuti seperti dalam artikel Kompas.com

5. Memasang aplikasi pengaman pada gawai

Orangtua harus berperan dalam mencegah anak terpapar pornografi. Salah satunya dengan cara memasang aplikasi pengaman pada gawai.

Biasanya, ada setelan yang mengatur jenis tontonan yang muncul di beranda. Dengan begitu anak tidak akan lagi melihat konten yang berbau pornografi. 

6. Mengenali teman dan lingkungan sekitar anak

Salah satu faktor anak mengenal pornografi biasanya dari orang terdekat seperti teman. Orangtua harus mengetahui siapa saja teman-temannya dan bagaimana sikapnya. 

Jika dirasa ada yang kurang sesuai ajaran maka ada baiknya meminta anak untuk mencari teman lain yang bisa membawa pada kebaikan. 

7. Melatih anak untuk berkata “tidak” terhadap ajakan pornografi

Orangtua harus mengajari anak untuk berani menolak ajakan untuk menonton konten pornografi. 

Hal ini karena menurut Psikiatri Prasila Darwin, anak bisa mengalami kecanduan menonton film dewasa jika sudah terpapar. 

"Apalagi kalau pornografi dampaknya banyak, dia ada dorongan ingin melakukan. Bukan hanya sekadar menonton, tapi juga pengen coba. Maka harus segera diterapi," ujar Prasila seperti dalam artikel Kompas.com

8. Buat aturan penggunaan gawai

Menyepakati aturan yang dibuat bersama antara orangtua dengan anak dalam penggunaan gawai. 

Orangtua harus memberikan batasan kapan anak bisa menggunakan gawai dan kapan tidak diperbolehkan. Selain itu berikan juga durasi waktu penggunaan gawai. 

Editor: Tari Oktaviani

Tag:  #indonesia #besar #dunia #untuk #kasus #pornografi #anak #orangtua #harus

KOMENTAR