Bukan Biden, Netanyahu Justru Telpon Trump Jelang Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Palestina
Donald Trump menyambut hangat kedatangan Perdana Menteri (PM) Israel Benyamin Netanyahu di kediamannya di Mar-a-Lago, Florida. Alih-alih menghubungi Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat, Benjamin Netanyahu justru membahas negosiasi gencatan senjata dengan Donald Trump pada hari Rabu (14/8/2024). 
16:30
15 Agustus 2024

Bukan Biden, Netanyahu Justru Telpon Trump Jelang Negosiasi Gencatan Senjata Israel-Palestina

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menghubungi sosok yang cukup mengejutkan jelang pertemuan untuk negosiasi gencatan senjata antara Israel-Palestina di Doha, Qatar.

Alih-alih menghubungi Joe Biden selaku Presiden Amerika Serikat, Benjamin Netanyahu justru membahas negosiasi untuk kesepakatan gencatan senjata bersama mantan Presiden AS, Donald Trump .

Dikutip Tribunnews dari laporan Axios, Netanyahu diketahui melakukan sebuah panggilan telepon dengan Donald Trump pada hari Rabu (14/8/2024).

Isi percakapan tersebut tidak diketahui secara pasti, tetapi salah satu sumber mengatakan kepada Axios bahwa Trump berniat mendorong Netanyahu untuk menerima kesepakatan dalam negosiasi yang digelar pada Kamis (15/8/2024) di Qatar.

Adapun kesepakatan tersebut melibatkan pembebasan setidaknya beberapa sandera yang ditahan oleh Hamas sebagai imbalan untuk gencatan senjata dan pembebasan tahanan Palestina dari penjara-penjara Israel.

Saat dimintai konfirmasi terkait kebenaran panggilan telepon tersebut, Pihak Netanyahu tidak membantah adanya kontak yang dilakukannya dengan Donald Trump.

Sementara itu di lain pihak, tim kampanye Donald Trump menolak untuk memberikan komentar lebih lanjut terkait perbincangan telepon dengan Netanyahu tersebut.

Pada Rabu malam pasca menghubungi Donald Trump, Netanyahu mengonfirmasi bahwa ia menyetujui pengiriman delegasi tingkat tinggi ke Qatar untuk negosiasi tersebut.

Kerangka kerja Israel untuk kesepakatan gencatan senjata yang ditawarkan sejak 27 Mei lalu mencakup tiga tahap

Tahap pertama berupa periode enam minggu jeda dalam operasi darat Israel dan penarikan pasukan sebagai imbalan atas pembebasan 33 sandera mereka dari Hamas dalam kategori wanita, anak-anak, lanjut usia, dan terluka.

Di lain pihak, Israel membebaskan 990 warga Palestina yang selama ini mereka tahan.

Pihak Donald Trump sendiri telah menyerukan agar perang di Gaza segera diakhiri dalam sebuah wawancara dengan Fox di bulan Juli lalu.

Dia juga mengulangi seruan agar sandera kedua belah pihak segera dibebaskan dalam pertemuannya dengan Netanyahu di kediamannya di Mar-a-Lago sehari setelah wawancara bersama Fox tersebutt..

Perang di Gaza sendiri telah berlangsung selama 10 bulan sejak serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu.

Sebagai tanggapan, Israel melancarkan invasi darat ke Gaza dengan tujuan yang dinyatakan untuk membongkar Hamas dan mendapatkan kembali sandera.

Namun jauh dari praktek di lapangan, Israel justru terus melakukan serangan ke wilayah Gaza secara berteubi-tubi tanpa mementingkan keselamatan warga sipil dan sandera dari pihaknya hingga kini.

Kementerian kesehatan Gaza yang dikelola Hamas mengatakan bahwa lebih dari 39.000 orang di Jalur Gaza telah terbunuh dalam pertempuran sejauh ini

Meskipun jumlah korban tidak dapat diverifikasi secara rinci. pihak Israel juga mengatakan setidaknya tentara mereka telah membunuh sekitar 15.000 orang dalam pertempuran hingga Mei 2024 lalu.

Sementara itu, diyakini bahwa 111 sandera masih berada di Gaza, termasuk jenazah 39 orang yang telah dikonfirmasi tewas oleh IDF.

Hamas membebaskan 105 warga sipil selama gencatan senjata satu minggu pada akhir November lalu, dan empat sandera dibebaskan sebelumnya.

(Tribunnews.com/Bobby)

Editor: Garudea Prabawati

Tag:  #bukan #biden #netanyahu #justru #telpon #trump #jelang #negosiasi #gencatan #senjata #israel #palestina

KOMENTAR