Gencatan Senjata Israel-Hamas, Abu Obeida Puji Rakyat Gaza Ciptakan Kisah Epik Bersejarah
Juru bicara sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, Abu Obeida. Pada Minggu (19/1/2025), beberapa jam setelah gencatan senjata di Gaza mulai berlaku, juru bicara militer Brigade al-Qassam Hamas, Abu Obeida menyampaikan pidato yang menggarisbawahi perjuangan heroik rakyat Palestina. Dia memuji rakyat Gaza telah menciptakan sebuah kisah epik bersejarah yang akan selalu dikenang sebagai tonggak sejarah perjuangan Palestina. 
09:50
20 Januari 2025

Gencatan Senjata Israel-Hamas, Abu Obeida Puji Rakyat Gaza Ciptakan Kisah Epik Bersejarah

Pada Minggu (19/1/2025), beberapa jam setelah gencatan senjata di Gaza mulai berlaku, juru bicara militer Brigade al-Qassam Hamas, Abu Obeida menyampaikan pidato yang menyoroti perjuangan heroik rakyat Palestina.

Abu Obeida menyatakan mencapai kesepakatan untuk menghentikan agresi Israel dan genosida terhadap rakyat Palestina merupakan tujuan utama kelompok perlawanan.

Jubir Brigade al-Qassam memulai pidatonya dengan memberikan penghormatan kepada rakyat Gaza.

Dia memuji rakyat Gaza telah menciptakan sebuah kisah epik bersejarah yang akan selalu dikenang sebagai tonggak sejarah perjuangan Palestina.

Ia menyoroti, dalam Pertempuran Banjir Al-Aqsa, berbagai front perlawanan dibuka melawan entitas pendudukan Israel, yang termasuk blokade laut yang diberlakukan terhadapnya.

Menurut Abu Obeida, Pertempuran Banjir Al-Aqsa telah memperkenalkan dinamika baru dalam perjuangan Palestina melawan pendudukan Israel.

"Dunia kini semakin sadar akan keberadaan pendudukan Israel sebagai salah satu dosa terbesar yang pernah terjadi," kata Jubir Brigade al-Qassam tersebut, dikutip dari Al Mayadeen.

Obeida juga memuji persatuan berbagai faksi-faksi Perlawanan yang bergabung dalam memperjuangkan Palestina.

"Kami berjuang bahu-membahu dengan saudara-saudara kami di semua faksi Perlawanan sebagai satu kesatuan dengan keteguhan hati yang tinggi di seluruh Jalur Gaza."

"Meskipun kondisi militernya sangat sulit dan dengan persenjataan terbatas, Perlawanan tetap mampu melawan musuh yang didukung kekuatan militer terbesar di dunia," kata Abu Obeida.

Ia juga mengingatkan bahwa selama Pertempuran Banjir Al-Aqsa, pemimpin-pemimpin besar Perlawanan, seperti Ismail Haniyeh, Saleh al-Arouri, dan Yahya Sinwar, telah menjadi syuhada, memperkuat semangat juang mereka.

"Setiap tetes darah yang tertumpah di tanah ini adalah demi membebaskan tanah dan kesuciannya," tegasnya.

Terkait gencatan senjata yang baru tercapai, Abu Obeida menekankan bahwa komitmen terhadap perjanjian ini tergantung pada kepatuhan Israel terhadap gencatan senjata dan ketentuan perjanjian pertukaran.

Dengan tegas, ia memastikan bahwa Perlawanan akan tetap mempertahankan prinsip-prinsip mereka dan berkomitmen untuk melanjutkan perjuangan hingga Palestina sepenuhnya bebas dari pendudukan.

Gencatan Senjata Resmi Dimulai setelah Tertunda 3 Jam

Pada Minggu (19/1/2025), tiga sandera wanita yang diculik oleh Hamas pada serangan 7 Oktober 2023 dipastikan akan dibebaskan sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata

Mereka adalah Romi Gonen, Doron Steinbrecher, dan Emily Damari. 

Pembebasan mereka merupakan langkah pertama dalam proses panjang menuju perdamaian yang lebih luas di Gaza

Kesepakatan gencatan senjata yang mengarah pada pembebasan lebih banyak sandera akan membawa harapan baru bagi banyak orang yang terdampak oleh konflik ini.

Kantor Perdana Menteri (PM) Israel, Benjamin Netanyahu mengumumkan bahwa gencatan senjata dengan Hamas di Gaza dimulai pada pukul 09.15 GMT atau 16.15 WIB, lapor Al Jazeera.

Gencatan senjata Israel-Hamas hari ini sempat mengalami penundaan selama hampir tiga jam.

Hal ini lantaran Israel mengklaim Hamas belum menyerahkan daftar nama sandera yang mereka minta.

Di satu sisi, Hamas beralasan penundaan itu terjadi karena situasi di lapangan dan pengeboman Israel terus menerus di Gaza.

(Tribunnews.com, Andari Wulan Nugrahani)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #gencatan #senjata #israel #hamas #obeida #puji #rakyat #gaza #ciptakan #kisah #epik #bersejarah

KOMENTAR