Surat Terakhir Pelaku Ledakan Cybertruck di Trump Hotel, Berisi Peringatan untuk AS
Livelsberger dilaporkan menembak dirinya sendiri hingga tewas di dalam Cybertruck sebelum ledakan besar terjadi pada awal tahun 2025.
Pihak berwenang menemukan sebuah catatan di ponsel Livelsberger yang menunjukkan motifnya.
Dalam pesan terakhirnya, ia menulis bahwa ledakan tersebut adalah peringatan untuk AS dan bukan serangan teroris.
"Ini bukan serangan teroris, ini adalah seruan untuk bangun. Orang Amerika hanya memperhatikan tontonan dan kekerasan. Tidak ada cara yang lebih baik untuk menyampaikan maksud saya selain aksi dengan kembang api dan bahan peledak," tulis Livelsberger dalam satu surat yang ditemukan oleh pihak berwenang dan dirilis pada hari Jumat, dikutip dari AP News.
Livelsberger mengkritik kondisi sosial dan politik di Amerika Serikat, menyebut negara-negara tersebut “sakit parah dan menuju kehancuran” .
Salah satu catatan menunjukkan bahwa ia ingin melakukan aksi yang akan menarik perhatian masyarakat, dengan mengatakan bahwa “Orang Amerika hanya memperhatikan tontonan dan kekerasan”, sehingga ia memilih metode dramatis ini untuk menyampaikan pesannya.
Sementara itu, menurut Asisten Sheriff Dori Koren, para insinyur Tesla sedang melacak data dari Cybertruck untuk para penyelidik, termasuk jalur Livelsberger antara stasiun pengisian daya dari Colorado melalui New Mexico dan Arizona dan seterusnya ke Las Vegas.
"Kami masih memiliki banyak sekali data yang harus ditelusuri," kata Koren pada hari Jumat (3/1/2025).
Menurut Koren, masih ada banyak data yang perlu dianalisis.
"Ada ribuan, bahkan jutaan, video, foto, dokumen, riwayat web, dan semua hal itu yang perlu dianalisis," tambahnya.
Sebagai informasi, Livelsberger adalah seorang sersan kepala operasi Pasukan Khusus Angkatan Darat, pangkat tamtama senior.
Ia bertugas aktif di Jerman bersama Grup Pasukan Khusus ke-10, dikutip dari CNN.
Menurut beberapa pejabat, saat insiden terjadi, pria berusia 37 tahun ini diketahui sedang cuti.
Angkatan Darat AS mengatakan dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis bahwa Livelsberger sedang cuti pada saat kematiannya, meskipun tidak secara khusus mengatakan bahwa ia meninggal dalam ledakan di Vegas.
Menurut pejabat hukum, Livelsberger tidak menyimpan dendam terhadap Presiden terpilih Donald Trump.
Dalam salah satu catatan yang ditinggalkannya, ia mengatakan negara perlu "bersatu di sekitar" Trump dan CEO Tesla Elon Musk.
Musk baru-baru ini menjadi anggota lingkaran dalam Trump .
Baik Trump maupun Musk tidak berada di Las Vegas pada hari terjadinya ledakan.
Keduanya menghadiri pesta Malam Tahun Baru Trump di perkebunannya di Florida Selatan.
Seperti diketahui, Livelsberger tewas karena menembak kepalanya sendiri.
Hingga saat ini, penyidik belum menjelaskan bagaimana Livelsberger menembak dirinya sendiri di dalam Cybertruck sambil menyalakan kembang api dan bahan bakar perkemahan yang dikemas di dalamnya, yang menyebabkan ledakan.
Kronologi Ledakan
Pada Hari Tahun Baru, seorang pria bernama Matthew Livelsberger, seorang mantan prajurit Baret Hijau berusia 37 tahun dari Colorado Springs, tiba di depan Trump International Hotel di Las Vegas dengan mengendarai sebuah Tesla Cybertruck .
Pria tersebut, dilaporkan bertindak seorang diri dan membawa bahan peledak di dalam kendaraannya.
Livelsberger menembak dirinya sendiri hingga tewas di dalam Cybertruck sebelum ledakan besar terjadi.
Transmisi itu, menyebabkan tujuh orang mengalami luka ringan, namun tidak ada korban jiwa lain dan tidak menimbulkan kerusakan besar pada hotel.
Tim pemadam kebakaran dan pihak berwenang segera tiba di lokasi untuk menangani situasi.
(Tribunnews.com/Farrah)
Tag: #surat #terakhir #pelaku #ledakan #cybertruck #trump #hotel #berisi #peringatan #untuk