Pertama ATACMS, Sekarang Storm Shadow, Rudal-Rudal Barat Kini Hujani Rusia untuk Pertama Kalinya
Potongan gambar dari rekaman angkatan udara Ukraina yang menunjukkan peluncuran rudal Storm Shadow. 
18:30
21 November 2024

Pertama ATACMS, Sekarang Storm Shadow, Rudal-Rudal Barat Kini Hujani Rusia untuk Pertama Kalinya

Ukraina meluncurkan rudal Storm Shadow buatan Inggris-Prancis ke wilayah Rusia untuk pertama kalinya pada Rabu (20/11/2024), menurut blog militer Rusia dan Reuters.

Peluncuran Storm Shadow dilakukan hanya sehari setelah Ukraina menembakkan rudal ATACMS buatan AS ke Rusia.

Penggunaan rudal Storm Shadow untuk menyerang wilayah Rusia dikonfirmasi kepada Reuters oleh seorang pejabat yang meminta untuk tidak disebutkan namanya.

Media Inggris juga melaporkan penggunaan rudal jelajah tersebut pada hari Rabu.

Menteri Pertahanan Ukraina, Rustem Umerov, menolak untuk mengonfirmasi atau membantah penggunaan rudal tersebut dalam konferensi pers pada hari Rabu.

Begitu pula juru bicara Kementerian Pertahanan Inggris ketika ditanya oleh CNN.

Saat Umerov ditanya apakah Ukraina menggunakan rudal Storm Shadow untuk menyerang target di dalam Rusia, ia menjawab:

"Kami menggunakan semua cara untuk mempertahankan negara kami, jadi kami tidak akan menjelaskan secara rinci."

"Namun, kami hanya ingin menyampaikan bahwa kami mampu dan sanggup untuk merespons."

"Kami akan bertahan dan membalas dengan semua cara yang tersedia."

rudal Storm Shadow rudal Storm Shadow (X Fiona Edwards)

Seorang blogger militer Rusia pada Rabu mengunggah foto pecahan rudal Storm Shadow di Telegram, mengklaim bahwa sebanyak 12 rudal ditembakkan ke wilayah Kursk, Rusia.

Menurut blog Rusia, pecahan itu difoto di desa Marino, Rusia, yang berjarak sekitar 35 mil dari perbatasan Ukraina.

Pecahan tersebut memiliki ukiran yang bertuliskan "Storm Shadow."

Trevor Ball, pakar senjata sekaligus mantan teknisi persenjataan peledak senior untuk Angkatan Darat AS, memastikan bahwa pecahan-pecahan dalam foto itu memang berasal dari rudal Storm Shadow.

Sebuah video lainnya yang diunggah di Telegram, yang diverifikasi dan diberi lokasi geografis oleh CNN, menunjukkan ledakan yang terdengar dari desa Marino, Rusia, pada Rabu.

Inggris dan Prancis sebelumnya memasok rudal jarak jauh Storm Shadow kepada Ukraina, tetapi dengan syarat hanya boleh digunakan di dalam perbatasannya sendiri.

Storm Shadow memiliki jangkauan sekitar 250 kilometer, sedikit lebih pendek dari jangkauan ATACMS buatan Amerika, yang mencapai 299 kilometer.

Koresponden diplomatik BBC, Paul Adams, menulis pada hari Rabu bahwa Ukraina sejauh ini telah membatasi penggunaan Storm Shadow di wilayah Kursk, di mana pasukan Ukraina terus bertahan.

Ia menyebutkan bahwa laporan masih belum pasti, dan targetnya belum diketahui, tetapi Storm Shadow cukup kuat untuk menembus bunker, dengan akurasi yang sangat tinggi.

Tanggapan Rusia

Sementara itu, pada Kamis (21/11/2024), Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, sistem pertahanan udaranya menembak jatuh dua rudal Storm Shadow buatan Inggris, enam roket HIMARS, dan 67 pesawat nirawak.

Mengutip ABC News, pengumuman tersebut disampaikan dalam laporan harian kementerian tentang "operasi militer khusus" di Ukraina.

Namun tidak disebutkan secara terang-terangan kapan atau di mana tepatnya operasi itu terjadi atau apa yang menjadi sasaran rudal tersebut.

Penggunaan Rudal ATACMS Amerika

Foto ilustrasi rudal ATACMS Foto ilustrasi rudal ATACMS (Lockheed Martin)

Mengutip CNN International, serangan rudal Storm Shadow terjadi sehari setelah dua pejabat AS mengatakan bahwa Ukraina menembakkan rudal ATACMS buatan AS untuk pertama kalinya pada Selasa (19/11/2024).

Serangan itu mengenai gudang senjata Rusia.

Sebelumnya, pada Minggu (17/11/2024), pemerintahan AS di bawah Presiden Joe Biden telah memberi lampu hijau kepada Ukraina untuk menggunakan senjata jarak jauh Amerika tersebut terhadap target di dalam Rusia.

Ukraina menggunakan delapan rudal AS untuk menyerang depot amunisi jauh di dalam Rusia, menurut dua pejabat pertahanan AS.

Gudang amunisi itu berada di Bryansk, sebelah utara wilayah Kursk, Rusia.

Seorang pejabat menambahkan bahwa AS telah melihat indikasi adanya ledakan sekunder yang diakibatkan dari serangan langsung terhadap gudang yang menyimpan amunisi dan senjata dalam jumlah besar.

Rusia berhasil menembakkan dua rudal pencegat ke arah rudal yang datang dan mungkin berhasil mencegat sepasang ATACMS, kata para pejabat, tetapi serangan itu tetap berhasil mengenai sasarannya.

Tidak dilaporkan adanya korban jiwa dalam serangan tersebut.

Ukraina tidak mengonfirmasi atau membantah penggunaan rudal jarak jauh AS.

Pada Selasa, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, mengatakan:

"Ukraina memiliki kemampuan jarak jauh. Ukraina memiliki pesawat nirawak jarak jauh produksi sendiri."

"Kami sekarang memiliki ‘Neptune’ (rudal jelajah Ukraina) dengan jangkauan panjang, dan bukan hanya satu."

"Dan sekarang kami memiliki ATACMS. Kami akan menggunakan semua ini."

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #pertama #atacms #sekarang #storm #shadow #rudal #rudal #barat #kini #hujani #rusia #untuk #pertama #kalinya

KOMENTAR