Presiden Iran Ngamuk Singgung HAM Internasional, 3 Anak Ketua Hamas Tewas Bumerang Keruntuhan Israel
Mahasiswa Universitas Birzeit, pendukung Hamas, Fatah, dan Front Populer untuk Pembebasan Palestina (DFLP), berkumpul untuk debat yang diadakan sebelum Pemilihan Dewan Mahasiswa, di Ramallah, Tepi Barat pada 23 Mei 2023. 
10:30
11 April 2024

Presiden Iran Ngamuk Singgung HAM Internasional, 3 Anak Ketua Hamas Tewas Bumerang Keruntuhan Israel

- Tiga putra Ismail Haniyeh, kepala Biro Politik Hamas, bersama keempat cucunya, tewas dalam serangan udara Israel di Kota Gaza pada hari Rabu (10/4/2024).

Kantor media Hamas melaporkan, anak-anak tersebut tewas dalam perjalanan mengendarai mobil ke kamp pengungsi Al-Shati di sebelah barat Kota Gaza.

Tiga cucu Haniyeh juga tewas dalam serangan itu, kata Hamas.

Pada hari yang sama, Israel secara resmi mengkonfirmasi serangan tersebut.

Hal ini memicu tanggapan Presiden Iran, Ebrahim Raisi.

Diberitakan Tehran News, Raisi menyebut pembunuhan putra pemimpin Hamas sebagai bukti kebiadaban Israel.

Dalam pesan yang ditujukan kepada ketua politbiro Hamas Ismail Haniyeh, Raisi menyampaikan belasungkawa atas kematian tersebut.

“Tidak diragukan lagi, kejahatan ini memperjelas kebiadaban dan pembunuhan anak-anak rezim ini.”

Dalam pesannya, Raisi mengatakan rezim Israel terus melakukan tindakan apa pun yang dianggap perlu untuk menyelamatkan diri dari “rawa keruntuhan”.

Presiden Iran juga mengutuk kelambanan dan sikap diam para aktivis hak asasi manusia di dunia dalam menghadapi kejahatan yang belum pernah terjadi sebelumnya yang dilakukan oleh rezim Israel di Gaza.

Tiga putra dan empat cucu Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel yang menargetkan kendaraan di kamp pengungsi al-Shati di utara Gaza.

Haniyeh, yang berbasis di Qatar dan mewakili Hamas dalam pertemuan dan negosiasi internasional, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa darah anak dan cucunya akan menciptakan harapan dan kebebasan bagi rakyat dan perjuangan Palestina.

Percepat Keruntuhan

Sementara Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir Abdollahian menyebut, pembantaian anggota keluarga pemimpin Hamas oleh rezim Israel hanya mempercepat keruntuhan rezim tersebut.

Pernyataan tersebut disampaikan diplomat tinggi tersebut dalam sebuah pesan yang ditujukan kepada Ismail Haniyeh, kepala biro politik gerakan perlawanan Palestina.

Amir Abdollahian mengutuk kekejaman tersebut sebagai “serangan kriminal dan pengecut yang dilakukan oleh rezim Zionis yang sedang merebut kekuasaan.”

"Kemartiran anggota keluarga pemimpin Hamas berfungsi sebagai pendahulu bantuan ilahi dan kemenangan bagi bangsa Palestina, dan sumber rasa malu, kekalahan, kehinaan, dan aib bagi para penjahat Zionis dan pendukung mereka,” katanya.

Pengorbanan seperti ini “tidak diragukan lagi akan meningkatkan keyakinan bangsa Palestina dan tekad untuk [menjalankan] ketabahan dan perlawanan terhadap pembebasan Palestina tercinta dan akan mempercepat kekalahan dan keruntuhan rezim Zionis yang tak berdasar,” tulis pesan tersebut.

Tuntutan Tak Berubah

Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada hari Rabu, bertepatan saat umat muslim merayakan Idul Fitri. Tiga putra pemimpin Hamas Ismail Haniyeh tewas dalam serangan udara Israel di Gaza pada hari Rabu, bertepatan saat umat muslim merayakan Idul Fitri. (Kolase Tribunnews)

Pada hari di mana keturunan ketua Hamas tewas, Israel secara resmi mengkonfirmasi serangan tersebut.

“Sebuah pesawat menyerang tiga operasi militer Hamas yang melakukan aktivitas teroris di Jalur Gaza tengah,” kata dinas keamanan Israel Shin Bet dan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) dalam sebuah pernyataan bersama, dikutip dari Media China, Shine.

Berdasarkan keterangan, ketiga putra yang tewas adalah Amir Haniyeh, Mohammad Haniyeh, dan Hazem Haniyeh.

IDF menambahkan dalam pernyataannya bahwa mereka “mengetahui klaim bahwa kerabat Haniyeh lainnya dirugikan, di antaranya adalah anak di bawah umur. Informasi ini tidak diverifikasi oleh IDF.”

Haniyeh mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Al Jazeera TV setelah serangan itu bahwa pembunuhan putra-putranya tidak akan mempengaruhi tuntutan Hamas dalam negosiasi gencatan senjata di Gaza.

Haniyeh, pemimpin Hamas berusia 61 tahun, tinggal di Qatar.

(Tribunnews.com/Chrysnha)

Editor: Tiara Shelavie

Tag:  #presiden #iran #ngamuk #singgung #internasional #anak #ketua #hamas #tewas #bumerang #keruntuhan #israel

KOMENTAR