Relawan Kemanusiaannya Dibunuh Israel, Australia Isyaratkan Mau Secara Resmi Akui Negara Palestina
Seorang pria Palestina mengibarkan bendera negaranya. Australia, sekutu dekat Amerika Serikat, pendukung utama Israel, menyatakan kemungkinan mereka akan mengakui secara resmi mengakui Negara Palestina sebagai cara yang paling efektif melemahkan kekuatan Hamas. 
23:30
9 April 2024

Relawan Kemanusiaannya Dibunuh Israel, Australia Isyaratkan Mau Secara Resmi Akui Negara Palestina

Australia mengisyaratkan kemungkinan secara resmi mengakui negara Palestina.

Khaberni mengulas, sinyalemen dari Australia, sekutu Amerika Serikat (AS) yang merupakan sponsor utama Israel, adalah sebuah kemungkinan yang nyaris tidak mungkin dilakukan oleh negara-negara Barat.

"Namun kini banyak dari mereka (negara Barat) yang mendiskusikannya (kemungkinan mengakui secara resmi negara Palestina)," tulis laporan tersebut, Selasa (8/4/2024).

Laporan tersebut mengutip pernyataan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong, yang mengatakan kalau pengakuan tersebut dapat membantu memajukan proses perdamaian yang terhenti.

Pengakuan secara resmi negara Palestina, tambahnya, juga bisa jadi cara yang efektif menghadapi apa yang ia gambarkan sebagai kekuatan ekstremis di Timur Tengah.

Dia menambahkan kalau “pengakuan terhadap negara Palestina, yang hanya bisa berdampingan dengan negara Israel yang aman, tidak hanya akan memberikan kesempatan bagi rakyat Palestina untuk mewujudkan aspirasi mereka,” namun “juga akan memperkuat kekuatan perdamaian.

"Selain itu (pengakuan atas Negaa Palestina) akan melemahkan kekuatan serangan ekstremisme. Hal ini akan melemahkan (serangan) Hamas, Iran dan sekutu mereka lainnya di kawasan,” kata dia.

Relawan Kemanusiaan Australia Tewas Dibunuh Tentara Israel

Pernyataan Menteri Luar Negeri Australia, Penny Wong muncul setelah negaranya mengaku tidak puas atas penjelasan Israel atas kematian pekerja bantuan.

Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese, menuntut Israel untuk lebih transparan atas serangan terhadap konvoi pekerja kemanusiaan yang tergabung dalam World Central Kitchen, beberapa waktu lalu.

"Israel belum memberikan penjelasan yang memuaskan atas kematian tujuh pekerja bantuan pekan lalu, kata Perdana Menteri Anthony Albanese ketika Australia menunjuk seorang mantan pejabat senior militer untuk mempelajari penyelidikan Israel atas insiden tersebut, lapor Reuters.

Israel mengatakan pada hari Jumat bahwa tentaranya secara keliru percaya bahwa mereka sedang menyerang orang-orang bersenjata Hamas ketika serangan udara menewaskan sebagian besar staf World Central Kitchen, termasuk “Zomi” Frankcom dari Australia.

Dua tentara Israel telah dipecat dan yang lainnya ditegur.

Albanese mengatakan penjelasan atas kematian tersebut tidak memadai.

Mengingat hampir 200 pekerja bantuan telah terbunuh dalam kampanye pemboman Israel, Tel Aviv perlu memberikan lebih banyak informasi tentang apa yang akan dilakukan untuk mencegah kejadian serupa di masa depan, tambahnya.

“Kami tidak menemukan penjelasan yang memuaskan sampai saat ini,” katanya dalam sebuah wawancara di stasiun televisi pemerintah ABC.

“Kita memerlukan akuntabilitas yang tepat, kita memerlukan transparansi penuh mengenai keadaan yang ada dan saya pikir itulah yang diharapkan masyarakat Australia.”

Albanese menolak mengatakan tindakan apa yang dianggap memadai oleh Australia, atau apakah ia akan mempertimbangkan sanksi diplomatik jika Israel gagal memberikan informasi lebih lanjut.

Australia hari ini menunjuk seorang pensiunan jenderal angkatan udara untuk mempelajari penyelidikan Israel dan memberi saran kepada Canberra apakah penyelidikan tersebut sudah cukup dan apakah tindakan lebih lanjut diperlukan untuk meminta pertanggungjawaban mereka yang bertanggung jawab.

Menteri Luar Negeri Penny Wong mengatakan bulan lalu bahwa Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah merusak posisi negaranya di dunia internasional dengan pendekatannya terhadap perang.

Kirim Pensiunan Jenderal Usut Serangan Israel

Penny Wong pada Senin (8/4/2024) mengabarkan kalau negaranya memutuskan untuk menunjuk mantan panglima militer, Jenderal (Purn) Mark Binskin untuk menjadi penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan kematian relawannya di Gaza.

Sebelumnya, relawan World Central Kitchen (WCK) asal Australia yaitu Lalzawmi "Zomi" Frankcom meninggal terkena serangan Israel di Gaza.

Menurut Penny Wong, informasi terkait serangan yang diberikan oleh Israel masih dianggap kurang.

Oleh karena itu, saat ini Australia mendesak dilakukan penyelidikan Israel atas pembunuhan yang disengaja terhadap pekerja bantuan Internasional.

Tidak hanya itu, ia juga memutuskan untuk menenjuk seseorang yang memiliki kualifikasi sesuai untuk memantau penyelidikan tersebut.

Ini merupakan alasan Australia meminta Binskin untuk bertugas dalam penyelidikan ini.

"Australia telah menjelaskan kepada pemerintah Israel harapan dan kepercayaan kami bahwa keterlibatan ini akan difasilitasi,” kata Wong, dikutip dari Al Mayadeen.

Tugas Binskin nantinya adalah untuk memastikan Israel bertanggung jawab penuh atas kematian warga Australia dan memberi tahu pemerintah Australia tentang penyelidikan tambahan yang diperlukan.

Sebelumnya, Perdana Menteri Australia, Anthony Albanese sempat menelepon Perdana Menteri Israel, Netanyahu terkait serangan ini.

Dalam perbincangannya dengan Netanyahu, Albanese menyampaikan kemarahan dan keprihatinan Australia atas kematian Zomi Frankcom.

Menurutnya, Israel sudah keterlaluan kali ini dan sangat membuatnya marah.

“Ini benar-benar tidak dapat diterima,” kata Albanese saat konferensi pers, dikutip dari Al-Arabiya.

Ia juga menegaskan kepada Netanyahu bahwa serangan ini tidak hanya membuatnya marah tapi juga warga-warga Australia tidak dapat menerima ini.

“Saya menyampaikan kepada Perdana Menteri Netanyahu dengan sangat jelas bahwa warga Australia marah atas kematian ini," tegasnya.

Albanese menuntut Israel untuk menekankan pentingnya akuntabilitas dan transparansi penuh.

Israel Mengklaim Tewasnya Pekerja Internasional adalah Sebuah Kesalahan

Dalam sebuah video, Netanyahu menyatakan sambil tersenyum dalam rilis video bahwa penargetan konvoi kendaraan LSM tersebut hanyalah sebuah "kecelakaan".

Namun konvoi tersebut tidak hanya diserang dalam satu kali serangan.

Ternyata, konvoi tersebut telah diserang sebanyak 3 kali.

Tidak hanya itu, bagi relawan yang selamat dan berusaha mencari perlindungan di mobil lain maka tetap menjadi target Israel.

Sementara itu, militer Israel diduga memecat dua petugas akibat kecaman Internasional terkait serangan ini.

 

Tag:  #relawan #kemanusiaannya #dibunuh #israel #australia #isyaratkan #secara #resmi #akui #negara #palestina

KOMENTAR