Rusia Batalkan Peluncuran Roket Soyuz Detik-detik Terakhir sebelum Lepas Landas, Ada Masalah Teknis
Roket Soyuz Rusia yang membawa tiga astronot Soyuz MS-25 dari Ekspedisi 71 terlihat di landasan peluncuran pada 21 Maret 2024, menjelang pembatalan menit-menit terakhir yang terjadi di Kosmodrom Baikonur di Kazakhstan. 
11:40
22 Maret 2024

Rusia Batalkan Peluncuran Roket Soyuz Detik-detik Terakhir sebelum Lepas Landas, Ada Masalah Teknis

Rusia membatalkan peluncuran roket Soyuz ke Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) beberapa detik sebelum lepas landas karena ada masalah teknis, Kamis (21/3/2024).

Peluncuran ditunda demi menjamin keselamatan ketiga kru yang ada di dalamnya, euronews.com melaporkan.

Namun, para pejabat mengonfirmasi bahwa ketiga kru, yakni astronot NASA Tracy Dyson, Oleg Novitsky dari Roscosmos, dan Marina Vasilevskaya dari Belarus, semuanya dalam keadaan aman.

Dyson, Novitskiy, dan Vasilevskaya akan diluncurkan dalam misi untuk bergabung dengan kru yang sedang meluncur terlebih dahulu di Stasiun Luar Angkasa Internasional.

Novitsky dan Vasilevskaya dijadwalkan tinggal selama 12 hari di ISS dan akan diantar pulang ke Loral O’Hara dari Amerika pada 2 April, menurut NASA.

Sementara itu, Dyson dijadwalkan menghabiskan enam bulan di ISS untuk melakukan eksperimen teknologi yang akan membantu manusia mempersiapkan misi luar angkasa di masa depan.

Astronot NASA Tracy C. Dyson (kiri), kosmonot Roscosmos Oleg Novitskiy (tengah), dan peserta penerbangan luar angkasa Marina Vasilevskaya (kanan) dari Belarus berpose di Pusat Pelatihan Kosmonot Gagarin pada 2 November 2023. Astronot NASA Tracy C. Dyson (kiri), kosmonot Roscosmos Oleg Novitskiy (tengah), dan peserta penerbangan luar angkasa Marina Vasilevskaya (kanan) dari Belarus berpose di Pusat Pelatihan Kosmonot Gagarin pada 2 November 2023. (GCTC/Andrey Shelepin)

Roket Soyuz Rusia itu diluncurkan dari fasilitas Baikonur di Kazakhstan.

Sistem keselamatan otomatis menghentikan peluncuran sekitar 20 detik sebelum rencana lepas landas pada 13.21 GMT atau jam 20.21 WIB.

Kata-kata "pembatalan peluncuran otomatis" muncul di video live streaming NASA, hanya 20 detik sebelum jadwal peluncuran.

Kepala Roscosmos, Yuri Borisov, mengumumkan peluncuran ulang dijadwalkan pada hari Sabtu (23/3/2024).

Borisov mengatakan kepada wartawan bahwa para ahli dengan cepat mengidentifikasi alasan pembatalan peluncuran, yakni adanya penurunan tegangan pada sumber listrik.

Ketegangan antara Amerika dan Rusia memang meningkat akibat aktivitas militer Rusia di Ukraina.

Meski begitu ISS tetap menjadi mercusuar kolaborasi internasional antara kedua negara itu pasca-Perang Dingin.

NASA dan mitra internasionalnya bertujuan untuk memperpanjang pengoperasian ISS hingga tahun 2030.

ISS akan Segera "Pensiun"

Sejak modul pertamanya diluncurkan pada akhir tahun 1998, Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) telah mengorbit 250 mil di atas Bumi.

Namun, pada akhir tahun 2030, NASA berencana untuk menjatuhkan ISS ke laut setelah diganti dengan stasiun luar angkasa baru, NPR melaporkan.

NASA berkolaborasi dalam mengembangkan stasiun luar angkasa yang dimiliki, dibangun, dan dioperasikan oleh perusahaan swasta — baik Axiom Space, Voyager Space, atau Blue Origin.

NASA memberikan dana ratusan juta dolar kepada setiap perusahaan dan berbagi keahlian dengan mereka.

Pada akhirnya, mereka akan memilih satu perusahaan untuk bermitra secara resmi dan meminta mereka menggantikan ISS.

Stasiun Luar Angkasa Internasional dilihat dari SpaceX Crew Dragon Endeavour pada 8 November 2021. Stasiun Luar Angkasa Internasional dilihat dari SpaceX Crew Dragon Endeavour pada 8 November 2021. (NASA)

NASA mengatakan ini akan membantu mereka fokus pada eksplorasi luar angkasa, yang mereka anggap sebagai tugas yang jauh lebih sulit.

Namun, perusahaan mana pun yang mampu mengembangkan stasiun luar angkasanya sendiri, mendapatkan persetujuan dari pemerintah federal, dan meluncurkannya ke luar angkasa akan dapat menjalankan misi luar angkasa mereka sendiri, tanpa persetujuan NASA.

Phil McCalister, direktur Divisi Luar Angkasa Komersial NASA, mengatakan kepada NPR's Morning Edition bahwa NASA tidak ingin selamanya memiliki segala sesuatu di orbit rendah Bumi – yang berada hingga 1.200 mil di atas permukaan Bumi.

“Kami ingin menyerahkan hal-hal tersebut kepada organisasi lain yang berpotensi melakukannya dengan lebih hemat biaya, dan kemudian memfokuskan penelitian dan aktivitas kami pada eksplorasi luar angkasa,” kata McCalister.

McCalister mengatakan ISS bisa bertahan di luar angkasa lebih lama.

Tapi akan lebih hemat biaya jika NASA mengakuisisi stasiun baru dengan teknologi baru.

NASA kemudian akan beralih ke pembelian layanan dari entitas komersial dibandingkan dengan pemerintah yang membangun stasiun luar angkasa komersial generasi berikutnya.

(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)

Editor: Pravitri Retno W

Tag:  #rusia #batalkan #peluncuran #roket #soyuz #detik #detik #terakhir #sebelum #lepas #landas #masalah #teknis

KOMENTAR