Beda dengan Rusia, Israel Diizinkan Ikut Kontes Eurovision, Media Rusia Sindir: Kemunafikan
Pesan untuk memboikot Israel dari kontes lagu Eurovison. Israel tetap diperbolehkan mengikuti kontes Eurovision meski ada desakan agar negara itu dikeluarkan dari daftar peserta. 
17:30
16 Februari 2024

Beda dengan Rusia, Israel Diizinkan Ikut Kontes Eurovision, Media Rusia Sindir: Kemunafikan

Israel diizinkan mengikuti kontes lagu Eurovision tahun ini meski ada desakan agar negara Yahudi itu tak disertakan karena agresinya di Jalur Gaza.

Sebelumnya, muncul petisi agar Israel tidak diizinkan dalam kontes Eurovision yang akan digelar di Malmo, Sweden, pada Mei 2024.

European Broadcasting Union (EBU) yang menjadi penyelenggara Eurovision mengaku telah meninjau keikutsertaan Israel.

“Kontes lagu Eurovision adalah acara musik nonpolitik dan sebuah kompetisi di antara lembaga penyiaran layanan masyarakat yang menjadi anggota EBU,” kata Direktur Jenderal EBU Noel Curran dalam pernyataannya pada hari Kamis, (15/12/2024), dikutip dari The Guardian.

“Eurovison bukan kontes di antara pemerintahan,” katanya menambahkan.

Curran menyebut lembaga penyiaran asal Israel bernama Kan telah memenuhi syarat dalam kompetisi.

Dia juga menyebut selama 50 tahun terakhir Kan juga telah memenuhinya.

Israel akan ambil bagian dalam semifinal kedua yang dilangsungkan pada tanggal 9 Mei 2024.

Sebanyak 10 dari 16 peserta akan maju ke tahap grand final tanggal 11 Mei.

Israel akan diwakili oleh Eden Golan (20) yang telah memenangkan kontes lagu di negaranya.

Berbeda dengan Israel, Rusia tidak diizinkan mengikuti Eurovision setelah melancarkan invasi ke Ukraina tahun 2022 lalu.

EBU menyebut dimasukkannya Rusia dalam daftar peserta akan membuat kompetisi itu menyandang “nama buruk”.

“Keputusan itu didasarkan pada aturan acara dan nilai-nilaiu EBU,” kata EBU.

Curran menyebut EBU bukanlah tempat untuk membuat perbandingan di antara perang Ukraina-Rusia dan Israel-Hamas.

“Dalam kasus Rusia, lembaga penyiaran Rusia ditangguhkan dari EBU karena terus-menerus melanggar kewajiban anggota dan pelanggaran terhadap nilai-nilai pelayanan publik,” kata Currant.

EBU didirikan tahun dan bermarkas di Jenewa, Swiss. EBU adalah perkumpulan media penyiaran terbesar di dunia. Anggota EBU berjumlah 112 dan berasal dari 56 negara.

Curran mengklaim EBU bertindak sejalan dengan organisasi internasional lainnya, misalnya federasi olahraga yang tetap mengiiznkan Israel ikut serta.

Disindir media Rusia

Media Rusia bernama Sputnik menyindir keputusan EBU untuk tetap mengikutsertakan Israel dalam kontes Eurovision.

Sputnik menulis berita dengan judul “Hypocrisy in Action: Israel Allowed to Participate in Eurovision While Russia Banned” atau ‘Kemunafikan dalam Tindakan: Israel Diizinkan Ikut dalam Eurovision’.

Media itu menyebut Perdana Menteri Rusia Mikhail telah mengumumkan bahwa negaranya akan menggelar sendiri kontes lagu.

Kontes itu akan diramaikan oleh “negara-negara sahabat” dan menjadi pengganti Eurovision.

Adapun pada bulan Desember 2023, Perkumpulan Musisi Islandia (FTT) meminta Lembaga Penyiaran Nasional Islandia (RUV) untuk tidak mengikuti kontes Eurovision 2024 hingga “Israel dilarang ikut serta dalam kompetisi itu dengan alasan yang sama dengan Rusia dalam kompetisi terakhir”.

Tudingan standar ganda

Sementara itu, media asal Malaysia bernama Daily Sabah menyinggung dugaan standar ganda Eurovision.

Daily Sabah mengunggah artikel berjudul “Eurovision double standard? Rusia excluded, Israel boikot ignored” pada tanggal 8 Februari 2024.

Media itu menyebut sudah ada lebih dari 1.000 artis rekaman Swedia yang mendesak EBU untuk tidak menyertakan Israel dalam Eurovision.

EBU mengutip prinsip dan nilai-nilai Eurovision ketika memutuskan untuk mengeluarkan Israel.

Namun, EBU tidak menggunakan kriteria yang sama terhadap negara-negara yang diduga melakukan pelanggaran HAM, misalnya Israel.

Ketidakkonsistenan EBU itu memunculkan tudingan adanya standar ganda.

(Tribunnews/Febri)

Editor: Sri Juliati

Tag:  #beda #dengan #rusia #israel #diizinkan #ikut #kontes #eurovision #media #rusia #sindir #kemunafikan

KOMENTAR