Imigran asal Tiongkok Mengatakan TikTok Membantunya Mengetahui Tempat untuk Menyeberangi Perbatasan Selatan Amerika Serikat
Close-up aplikasi TikTok di ponsel. (sumber: Solen Feyissa)
21:15
13 Pebruari 2024

Imigran asal Tiongkok Mengatakan TikTok Membantunya Mengetahui Tempat untuk Menyeberangi Perbatasan Selatan Amerika Serikat

 - Seiring dengan meningkatnya imigrasi dari seluruh dunia, banyak orang kini menyeberang ke Amerika Serikat melalui celah-celah tembok perbatasan, dan TikTok dilaporkan membantu mereka melakukannya.

"TikTok, TikTok," seorang penerjemah yang berbicara untuk seorang imigran perempuan berusia 37 tahun asal Tiongkok, menyampaikan kepada acara berita '60 Minutes' setelah ditanya tentang bagaimana mereka mengetahui tentang celah di perbatasan Selatan dekat California.   Menurut sebuah segmen di acara '60 Minutes,' para imigran telah menggunakan video di TikTok yang memberikan petunjuk serta langkah demi langkah, tentang cara menemukan celah di tembok perbatasan dan menyewa jasa penyelundup.  

  "TikTok dengan tegas melarang penyelundupan manusia yang kami hapus dari platform, dan laporkan kepada penegak hukum jika diperlukan," jelas juru bicara TikTok kepada Fox News Digital.   Menurut platfom TikTok, perusahaan ini menyediakan ruang bagi para penyintas eksploitasi manusia untuk berbagi cerita, dan bagi para imigran serta pengungsi untuk mendokumentasikan perjalanan mereka.   Perusahaan media sosial ini juga mengklaim bahwa 93 persen, dari konten perdagangan manusia di platform tersebut telah dihapus secara proaktif.  

  '60 Minutes' juga melaporkan bahwa mobil-mobil SUV tiba di sepanjang pagar perbatasan setiap tiga puluh menit, untuk menurunkan lebih banyak lagi kelompok migran, yang jumlahnya mencapai hampir 600 orang yang menyeberangi perbatasan dalam kurun waktu empat hari.   Senat meluncurkan RUU perbatasan bipartisan baru bulan ini, tetapi dengan cepat ditolak karena tentangan keras dari partai Republik.   Ketua DPR Mike Johnson, R-La menyuarakan pemikirannya tentang dampak RUU yang diusulkan pada platform X.   "Saya sudah cukup melihat. RUU ini bahkan lebih buruk dari yang kami perkirakan, dan tidak akan bisa mengakhiri bencana perbatasan yang telah dibuat oleh Presiden.   

  "Seperti yang dinyatakan oleh negosiator utama dari partai Demokrat, di bawah undang-undang ini, 'perbatasan tidak akan pernah ditutup." tulisnya dalam platform yang dulunya bernama Twitter.    "Biar saya perjelas: RUU Perbatasan Senat TIDAK akan mendapat suara di DPR. Inilah yang tidak dikatakan oleh orang-orang yang mendorong 'kesepakatan' ini.   "RUU ini menerima 5.000 imigran ilegal per hari dan memberikan izin kerja otomatis kepada penerima suaka, sebuah magnet bagi lebih banyak imigrasi ilegal," pemimpin mayoritas DPR Steve Scalise, R-La. ikut menimpali.   Dikutip dari New York Post, kepala patroli perbatasan Amerika Serikat kecewa dengan kegagalan Kongres untuk meloloskan kesepakatan tersebut.  

  "Kami membutuhkan lebih banyak orang. Kami membutuhkan lebih banyak agen di lapangan."    "Mereka membutuhkan lebih banyak pengganda kekuatan dalam bentuk teknologi, dan infrastruktur peralatan yang tidak hanya membantu mereka melakukan pekerjaan menjadi lebih baik, tetapi juga membantu menjaga mereka tetap aman," ujar Jason Owens dalam sebuah wawancara dengan Fox News.    "Saya kecewa. Saya akan mengatakan kepada (Kongres), jangan berhenti. Teruslah bekerja sama dan mencapai konsensus yang membantu kita menjaga keamanan negara ini."   Seiring dengan meluasnya dampak krisis imigrasi, negara-negara bagian di Amerika Serikat berjuang keras agar tidak kewalahan dalam menampung ribuan imigran baru.

Editor: Banu Adikara

Tag:  #imigran #asal #tiongkok #mengatakan #tiktok #membantunya #mengetahui #tempat #untuk #menyeberangi #perbatasan #selatan #amerika #serikat

KOMENTAR