



Akhirnya DK PBB Ambil Sikap, Tuntut Houthi Yaman Setop Serangan di Laut Merah
DK PBB menjadwalkan pemungutan suara pada Rabu (10/1/2024) mengenai resolusi untuk mengutuk dan menuntut Houthi berhenti menyerang kapal dagang dan komersial di wilayah Laut Merah.
The Associated Press mengutip rancangan resolusi AS, mengatakan setidaknya dua lusin serangan Houthi menghambat perdagangan global.
Serangan Houthi juga merusak hak dan kebebasan navigasi serta perdamaian dan keamanan regional.
Resolusi tersebut akan menuntut pembebasan segera kapal pertama yang diserang Houthi, Galaxy Leader.
Yang merupakan sebuah kapal kargo yang dioperasikan Jepang dan memiliki hubungan dengan perusahaan Israel yang disita pada 19 November beserta awaknya.
Namun, hubungan dengan kapal-kapal yang menjadi sasaran serangan militan semakin lemah seiring dengan berlanjutnya serangan.
Kelompok Houthi, merupakan milisi yang didukung Iran, mereka terlibat dalam perang saudara dengan pemerintah Yaman yang diakui secara internasional sejak tahun 2014.
Pekan lalu AS dan 12 negara lainnya mengeluarkan pernyataan yang menyerukan diakhirinya serangan Houthi dan memperingatkan bahwa serangan lebih lanjut memerlukan tindakan kolektif.
“Houthi akan memikul tanggung jawab atas konsekuensinya jika mereka terus mengancam kehidupan, perekonomian global, dan arus bebas perdagangan di perairan penting di kawasan ini,” kata mereka.
Houthi Bela Palestina
Houthi mengatakan bahwa mereka melancarkan serangan sebagai bentuk dukungan untuk Palestina dalam perangnya melawan Israel di Jalur Gaza.
Serangan Israel selama tiga bulan di Gaza telah menewaskan lebih dari 23.000 orang.
Sejauh ini, dua pertiga korban perang Israel-Hamas adalah perempuan dan anak-anak, menurut Kementerian Kesehatan Gaza yang dikelola Hamas.
Dalam insiden terbaru, rentetan drone dan rudal yang ditembakkan oleh Houthi pada Selasa (9/1/2024) malam.
Serangan tersebut menargetkan pengiriman di Laut Merah.
AS mengatakan tidak ada kerusakan yang dilaporkan.
Dampak Serangan Houthi
Laut Merah menghubungkan Timur Tengah dan Asia ke Eropa melalui Terusan Suez dan Selat Bab el-Mandeb.
Hampir 10 persen dari seluruh perdagangan minyak dan sekitar $1 triliun barang melewati selat ini setiap tahunnya.
Namun, serangan Houthi telah memaksa banyak perusahaan pelayaran untuk melewati rute ini.
Banyak kapal menggunakan rute yang lebih panjang dan mahal di sekitar Tanjung Harapan di Afrika.
Koalisi negara-negara yang dipimpin AS telah berpatroli di Laut Merah untuk mencoba mencegah serangan tersebut.
Lalu Lintas Morat-marit
Pakar menguraikan bahwa serangan Houthi membuat lalu lintas di Terusan Suez morat-marit dan kapal tanker yang lewat kini berkurang.
Berkurangnya jumlah kapal tanker yang melewati Terusan Suez merupakan buntut meningkatnya serangan yang dilakukan oleh kelompok Houthi di Yaman, yang didukung Iran terhadap kapal-kapal yang memasuki Laut Merah bulan lalu, dikutip dari Al Arabiya.
Hal ini senada dengan hasil analisis Reuters terhadap data pelacakan kapal, yang juga melaporkan bahwa banyak kapal kontainer mengalihkan rutenya karena serangan militan Houthi.
Menurut para ahli, meski beberapa kapal memilih untuk menghindari wilayah Laut Merah, masih ada kapal tanker yang menggunakan rute tersebut.
Sebagai contoh lalu lintas kapal tanker minyak dan bahan bakar di Laut Merah terbilang stabil pada bulan Desember.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)
Tag: #akhirnya #ambil #sikap #tuntut #houthi #yaman #setop #serangan #laut #merah